Nisak, Ulyatun (2011) Analisis Usahatani dan Strategi Pemasaran Sayuran Organik : Suatu Action Research Tentang Sayuran Organik Kangkung dan Bayam di Organic Mini Garden, Jalan Simpang Gajayana, Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Agribisnis merupakan sektor perekonomian yang mampu untuk memberikan pendapatan bagi petani melalui proses pemasaran dan pendistribusian pada konsumen. Awalnya kegiatan agribisnis ini dilakukan secara konvensional, yaitu pemeliharaan dengan menggunakan pupuk dan pestisida dengan residu kimia yang tinggi. Residu kimia tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan dan menjadi polutan bagi tanah. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui pertanian organik. Adanya kampanye tentang Go Organic 2010 dan slogan gaya hidup sehat back to nature, membuat masyarakat baik dengan kelas ekonomi menengah keatas maupun menengah kebawah mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan akan sayuran organik. Kangkung dan bayam merupakan contoh dari sayuran yang dapat dibudidayakan secara organik. Kangkung tergolong sayur yang populer, karena banyak diminati konsumen. Tanaman kangkung juga memiliki manfaat, khasiat dan kandungan yang baik bagi kesehatan. Sedangkan tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias, kemudian dalam perkembangannya, tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang. Melihat potensi pasar sayuran organik dan memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan, maka diperlukan suatu sistem pemasaran yang mampu memaksimalkan tingkat pendapatan yang diperoleh dan memperluas wilayah pemasarannya. Selain itu dengan adanya potensi dan prospek tersebut maka pesaing dalam usahatani sayuran organik akan bertambah sehingga diperlukan pula strategi yang tepat untuk mengatasi persaingan tersebut. Melihat berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi para petani sayuran organik, maka diperlukan informasi yang jelas mengenai kondisi usahatani sayuran organik. Melalui analisis usahatani dan strategi pemasaran selanjutnya akan diketahui bagaimana tingkat pendapatan dan strategi pemasaran yang sesuai untuk diterapkan. Melalui metode action research, analisis usahatani dan strategi pemasaran dapat diketahui secara jelas, sebab dengan metode ini peneliti akan mengamati secara langsung objek yang diteliti. Selain itu, melalui metode ini peneliti mampu melakukan evaluasi secara teknis budidaya yang berguna sebagai acuan dalam pengambilan keputusan untuk periode tanam berikutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani kangkung dan bayam organik. (2) Untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani kangkung dan bayam organik. (3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi produk usahatani sayuran kangkung dan bayam organik. (4) Untuk mengetahui alternatif strategi pemasaran yang akan digunakan dalam pengembangan produk usahatani sayuran kangkung dan bayam organik. Penelitian ini merupakan suatu penelitian aksi, sebab pada penelitian ini peneliti berperan aktif dalam proses produksi, panen, dan pemasaran yang melalui tahapan berikut: perencanaan, tindakan, pengamatan dan evaluasi atau analisis. Kegiatan tersebut dilakukan oleh peneliti di lokasi penelitian yaitu Organic Mini Garden (OMG), di Jalan Simpang Gajayana Malang. Penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2009 hingga bulan Januari 2010. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis usahatani, analisis lingkungan internal dan eksternal, analisis matrik Grand Strategy, serta analisis matrik SWOT. Berdasarkan analisis usahatani yang telah dilakukan pada penelitian ini, diketahui bahwa biaya total untuk komoditas kangkung organik pada musim tanam pertama sebesar Rp 229.645,00 per 250 polibag dan Rp 230.785,00 per 250 polibag pada musim tanam kedua. Sedangkan biaya total komoditas bayam organik sebesar Rp 228.885,00 per 250 polibag pada musim tanam pertama dan Rp 229.555,00 per 250 polibag pada musim tanam kedua. Pendapatan usahatani sayuran kangkung organik pada produksi pertama sebesar Rp 90.355,00 per 250 polibag, dan pada produksi kedua sebesar Rp 164.125,00 per 250 polibag. Sedangkan pada usahatani sayuran bayam organik mengalami kerugian sebesar Rp 58.885,00 per 250 polibag pada produksi pertama dan pada produksi kedua Rp14.555,00 per 250 polibag. Total produksi yang dihasilkan untuk komoditas kangkung pada musim tanam pertama sebesar 16,25 kg per 250 polibag dan 19,5 kg per 250 polibag pada musim tanam kedua. Sedangkan komoditas bayam sebesar 8,75 kg per 250 polibag pada musim tanam pertama dan 10,5 per 250 polibag pada musim tanam kedua. Berdasarkan analisis tingkat kelayakan usahatani sayuran kangkung organik memiliki kelayakan sebesar 1,44 dan sayuran bayam organik sebesar 0,78. Analisis selanjutnya yaitu dengan menggunakan matrik Grand Strategy dapat diketahui bahwa usahatani sayuran kangkung organik terletak pada kuadran I yaitu aggresive dan bayam organik terletak pada kuadran III yaitu turn-around. Analisis terakhir yakni dengan menggunakan matrik SWOT dapat diketahui bahwa strategi yang dapat digunakan oleh usahatani sayuran kangkung organik adalah strategi SO yakni memaksimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada, sedangkan sayuran bayam organik adalah strategi WO yaitu yaitu strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan meminimalkan yang ada.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2011/48/051100902 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 10 Mar 2011 11:14 |
Last Modified: | 21 Apr 2022 07:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128837 |
Preview |
Text
051100902.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |