Kajian Pola Tanam pada Produktivitas Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang

Rokhmania, Fani (2011) Kajian Pola Tanam pada Produktivitas Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam peran strategis dalam ketahanan pangan khususnya tanaman padi, dilakukan upaya peningkatan hasil produksi dalam pembangunan pertanian. Salah satu upaya meningkatkan hasil produksi adalah dengan peningkatan efisiensi pertanaman pada dimensi waktu dan ruang (lahan) yang tersedia (pola tanam). Penggunaan pola tanam yang tepat, selain efektif dalam pertumbuhan tanaman juga efisien dalam waktu dan mendapatkan hasil produktivitas yang optimal. Dalam perkembangan teknologi pertanian, disamping pola penanaman bujur sangkar, digunakan pula jarak tanam ganda. Jarak tanam ganda ialah salah satu teknik bertanam padi dengan cara mengatur sehingga dalam 1 lorong memiliki 2 baris tanaman. Penggunaan jumlah bibit per lubang tanam berkolerasi terhadap produksi akhir tanaman, dimana penggunaan satu bibit per lubang tanam dapat meningkatkan produktivitas individu karena mengurangi tingkat persaingan antar tanaman, tetapi produktivitas lahan kurang optimal dan mempunyai kelemahan, apabila terdapat kematian harus menyulam. Penggunaan dua atau tiga bibit per lubang tanam memang tidak memerlukan penyulaman bila terjadi kematian satu tanaman, namun produktivitas individu rendah. Tetapi dapat diimbangi dengan produktivitas lahan yang tinggi (Gardner, Pearce, dan Mitchell, 1991). Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pola tanam dengan produktivitas yang tinggi dalam budidaya tanaman padi sawah (Oryza sativa L.). Hipotesis yang diajukan ialah penggunaan pola tanam dengan model jarak tanam ganda dan jumlah bibit per lubang tanam minimal akan memberikan jumlah anakan produktif lebih banyak sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi sawah (Oryza sativa L.) varietas Ciherang. Percobaan dilaksanakan di Desa Kurung, Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan dengan ketinggian ±150 meter di atas permukaan laut dan curah hujan rata-rata bulanan sebesar 252,7 mm per tahun. pH tanah 6,2 dengan jenis tanah Regosol dan Litosol (49%) dan suhu 28-30 0C. Percobaan dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2010. Peralatan yang digunakan antara lain roll meter, Leaf Area Meter, timbangan Nict Voor dan oven Memmert. Adapun bahan yang digunakan antara lain: benih padi varietas Ciherang, pupuk kandang, pupuk Urea, SP-36, KCl, Zn, KNO3, pupuk daun Felo RG02. Untuk pestisida, menggunakan rodentisida Klerat RM-B, insektisida Furadan 3GR, Actara, dan Poryza. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT). Perlakuan jumlah bibit per lubang tanam diletakkan sebagai petak utama, dimana terdiri dari 4 variabel, yaitu: 1 tanaman per lubang tanam (J1), 2 tanaman per lubang tanam (J2), 3 tanaman per lubang tanam (J3), dan 4 tanaman per lubang tanam (J4). Sedangkan perlakuan Jarak Tanam diletakkan sebagai anak petak, terdiri dari 3 macam, yaitu: Jarak Tanam Tak Beraturan (P1), Jarak Tanam Bujur Sangkar, 20 x 20 cm (P2), dan Jarak Tanam ganda 2:1, 40 x 20 x 12,5 cm (P3). Perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 36 satuan kombinasi perlakuan. Pengamatan dilakukan secara destruktif sebanyak 5 kali (35, 49, 63, 77 dan waktu panen). Variabel pengamatan meliputi: Jumlah anakan per rumpun, jumlah anakan produktif per rumpun, luas daun, indeks luas daun per rumpun, bobot kering total tanaman dan laju pertumbuhan tanaman, jumlah malai per rumpun, bobot gabah kering dan Bobot 100 butir. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisa ragam (uji F) dengan taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan menggunakan uji BNT taraf 5% (P 0,05). Percobaan menunjukkan terjadi interaksi antara perlakuan model jarak tanam dan jumlah bibit per lubang tanam terhadap peubah pengamatan jumlah anakan per rumpun, jumlah anakan produktif per rumpun, luas daun, bobot kering total tanaman, laju pertumbuhan tanaman, indeks luas daun, jumlah malai per rumpun pada saat panen dan bobot gabah kering panen sedangkan pada bobot 100 butir benih tidak terjadi interaksi. Berdasarkan interaksi yang terjadi, perlakuan Jajar Legowo dengan 2, 3 dan 4 bibit per lubang tanam dapat meningkatkan jumlah anakan per rumpun, jumlah anakan produkif per rumpun, luas daun, indeks luas daun, bobot kering total tanaman, laju pertumbuhan (Crop Growth Rate / CGR), jumlah malai dan bobot gabah kering pada saat panen. Penggunaan model jarak tanam Jajar Legowo menghasilkan komponen peubah pengamatan yang lebih besar daripada model jarak tanam bujur sangkar maupun jarak tanam tak beraturan. Penggunaan model jarak tanam ganda yang diikuti dengan 2 bibit per lubang tanam lebih efisien dalam menghasilkan bobot gabah kering panen tertinggi, yaitu sebesar 915,20 g/m2 atau 8,24 ton/ha.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/4/051100488
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 01 Mar 2011 10:11
Last Modified: 21 Apr 2022 07:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128828
[thumbnail of 051100488.pdf]
Preview
Text
051100488.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item