Analisis Implementasi Pertanian Apel Organik Di Desa Bumiaji, Kota Batu

Sari, Ratna (2011) Analisis Implementasi Pertanian Apel Organik Di Desa Bumiaji, Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa banyaknya petani yang mengklaim budidaya apel yang dilakukan adalah budidaya organik, akan tetapi jika dilihat dari kenyataannya masih banyak juga petani yang masih menggunakan pupuk dan pestisida dari bahan kimia sintetik. Perbedaan antara sistem pertanian organik dengan sistem pertanian konvensional dapat dilihat dari segi harga dan hasil produksinya. Harga yang ditawarkan untuk apel organik lebih mahal dibandingkan dengan apel non organik. Sedangkan dari segi hasil produksi berkebalikan, hasil yang diperoleh dari pertanian organik lebih rendah dibandingkan hasil yang diperoleh pertanian non organik. Dengan adanya perbedaan tersebut dapat menjadikan masukan petani untuk peningkatan kualitas dan kuantitas apel yang nantinya dapat menguntungkan petani, sehingga pendapatan yang diperoleh petani meningkat. Upaya ke arah perbaikan mutu produk apel dapat ditempuh berdasarkan implementasi kedelapan prinsip pertanian organik, yang bisa disebut sebagai program Go Organic . Masalah utama dalam penelitian ini adalah "Sejauh mana implementasi pertanian apel organik dapat meningkatkan pendapatan petani?". Tujuan penelitian adalah (1) Menganalisis tingkat implementasi pertanian organik untuk apel di daerah penelitian, (2) Menganalisis biaya usahatani apel organik dan non organik, (3) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani apel organik dan non organik, (4) Menganalisis pengaruh tingkat implementasi pertanian organik terhadap tingkat produksi apel. Populasi dalam penelitian ini adalah petani apel di Desa Bumiaji Kota Batu. Jumlah populasi sebanyak 254 petani, yang terdiri dari 9 petani apel organik dan non organik. Karena petani organik hanya 9 orang, semuanya dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini, sedangkan petani non organik dipilih 10% nya sebagai pembanding. Sehingga total petani dalam penelitian ini sebanyak 34 orang. Untuk melihat sejauh mana tingkat implementasi pertanian organik diterapkan oleh responden penelitian dilihat dari kedelapan prinsip pertanian organik kemudian diberikan skor. Uji Beda Rata-rata , digunakan untuk menguji hipotesis yang ketiga dan keempat yaitu untuk membandingkan biaya usahatani dan pendapatan antara petani apel yang berusahatani organik dan non organik. Disamping itu untuk membandingkan fungsi produksi pertanian organik dan non organik digunakan analisis F ungsi Produksi Cobb-Douglas dengan menggunakan variabel dummy. Hasil analisis dengan skor menunjukkan bahwa delapan prinsip sistem pertanian organik didaerah penelitian belum sepenuhnya diimplementasikan dengan baik oleh petani. Oleh karena itu, sistem pertanian didaerah penelitian belum ada yang dapat dikatakan sebagai pertanian organik. Hal ini terlihat dari tingkat implementasinya yang masih rendah yaitu 31% dari yang dikehendaki. Dengan menggunakan uji beda rata-rata untuk analisis biaya usahatani secara statistik dilihat dari α = 0,05 tidak ada perbedaan yang nyata untuk biaya tetap, biaya variabel, dan biaya total antara petani yang mengaku organik dengan petani non organik. Jika dilihat dari biaya tetap antara petani yang mengaku organik dan petani non organik ada perbedaan yang nyata, sedangkan untuk biaya variabel dan biaya total antara petani yang mengaku organik dan petani non organik tidak terdapat perbedaan yang nyata. Sehingga dapat disimpulkan sistem pertanian organik dapat menekan biaya produksi usahatani apel, biaya untuk usahatani apel organik sebesar Rp. 5.536.310,8 dan usahatani apel non organik sebesar Rp. 7.493.741,4. Rata-rata tingkat pendapatan usahatani apel, petani yang mengaku organik lebih rendah dibandingkan petani non organik. Hal ini disebabkan karena tingkat produksi yang dihasilkan oleh petani yang mengaku organik lebih rendah walaupun petani yang mengaku organik menerima harga lebih besar dibandingkan non organik, dan tingkat biaya yang dikeluarkan oleh petani yang mengaku organik lebih rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanian organik tidak terbukti dapat meningkatkan pendapatan petani apel. Tujuan keempat dianalisis menggunakan fungsi produksi cobb-douglas. Dari hasil model uji regresi diketahui bahwa semua variabel bebas yang dianalisis nyata berbeda dari nol, artinya semuanya berpengaruh pada fungsi produksinya. Untuk melihat perbedaan fungsi produksi antara petani yang mengaku organik dan petani non organik dilihat dari koefisien dummy sistem. Koefisien dummy sistem = -0,333 nyata berbeda dengan nol, artinya fungsi produksi petani yang mengaku organik lebih rendah dibandingkan petani non organik. Dengan kata lain sistem pertanian apel organik didaerah Batu tingkat produksinya lebih rendah dibandingkan non organik, hal ini dikarenakan pestisida yang digunakan adalah pestisida alami dan pupuk yang digunakan hanya pupuk kandang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pertanian organik menurunkan tingkat produksi apel. Hal ini diduga karena lahan atau tanah di daerah penelitian sudah terlalu banyak diberi pupuk non organik (kimia) sehingga strukturnya menjadi keras.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/303/051200437
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 20 Sep 2012 13:46
Last Modified: 21 Apr 2022 02:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128815
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item