Penggunaan Bakterisida Dan Kubis Sebagai Biofumigan Dalam Budidaya Kentang (Solanum Tuberosum L.) Di Dataran Medium

Witasari, Adityan iNur (2012) Penggunaan Bakterisida Dan Kubis Sebagai Biofumigan Dalam Budidaya Kentang (Solanum Tuberosum L.) Di Dataran Medium. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kentang ( Solanum tuberosum L.) ialah tanaman pangan utama dunia termasuk di Indonesia. Kandungan nutrisinya yang tinggi sangat bermanfaat bagi pemenuhan gizi masyarakat, kandungannya diantaranya ialah 83 kalori; 19,1 gram karbohidrat; dan 16,1 mg vitamin per 100 gram; dengan begitu komoditas kentang dapat menggantikan bahan pangan karbohidrat yang berasal dari beras, gandum, atau jagung. Produksi kentang di Indonesia telah mencapai 1 juta ton pada tahun 2008 dan telah mencapai 1,1 juta ton tahun 2009. Produksi rata- rata nasional adalah 16,51 ton/ha dengan total luasan 71.000 ha. Dengan luasan dari seluruh wilayah tersebut untuk komoditas kentang seharusnya mampu memproduksi 3,5 juta ton per tahun (BPS, 2009). Rendahnya produksi kentang ini disebabkan beberapa kendala, diantaranya adalah penyakit tular tanah. Salah satu penyakit penting pada kentang adalah layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum (Yabuuchi et al ., 1995). Berbagai rekomendasi sebagai upaya pengendalian penyakit ini belum memberikan hasil yang optimal. Menurut Gunawan (2006) di daerah Pangalengan Bandung kehilangan hasil tanaman kentang mencapai 100 % bila ditanam pada lahan yang terinfeksi bakteri Ralstonia solanacearum. Menurut penelitian Ruchjaniningsih dan Thamrin (2005) penyakit layu bakteri adalah kendala penting dalam budidaya kentang di dataran medium dan masih kurangnya varietas kentang yang tahan akan penyakit. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan teknik pengendalian Ralstonia solanacearum selain bakterisida dengan pemanfaatan kubis sebagai biofumigan dalam budidaya kentang di dataran medium. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa penggunaan bakterisida dosis tertinggi yaitu 2 g.L -1 dapat digantikan oleh biofumigan dari kubis kering dengan dosis 30 g per polybag atau kubis segar 300 g per polybag. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cawan petri, kamera, botol media, penggaris, timbangan analitik, hand counter , cangkul, pisau, sprayer , gelas plastik, pinset. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah, kentang varietas Desiree, pupuk kotoran ayam, polybag 8 kg, pupuk NPK 15:15:15, air, suspensi Rastonia solanacearum , kubis, Agrept 20 WP, alkohol 70 %. Penelitian yang dilaksanakan terdiri 10 perlakuan, 3 ulangan dan menggunakan model Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang diberikan dalam pelaksanaan penelitian adalah P0 = kontrol (tanpa inokulasi bakteri), P1 = kontrol (inokulasi bakteri), P2 = inokulasi bakteri + bakterisida 1 g.L -1 , P3 = inokulasi bakteri + bakterisida 2 g.L -1 , P4 = inokulasi bakteri + kubis kering 10 g per polybag, P5 = inokulasi bakteri + kubis kering 20 g per polybag, P6 = inokulasi bakteri + kubis kering 30 g per polybag, P7 = inokulasi bakteri + kubis segar 100 g per polybag, P8 = inokulasi bakteri + kubis segar 200 g per polybag, P9 = inokulasi bakteri + kubis segar 300 g per polybag. Pengamatan yang dilakukan antara lain pengamatan non destruktif interval 14 hari (tinggi tanaman, jumlah daun, intensitas serangan penyakit) dimulai pada umur 22 s.d 106 hst; pengamatan panen dilakukan pada umur 120 hst (jumlah umbi per tanaman, bobot umbi per tanaman, rata- rata bobot per umbi, bobot segar dan bobot kering tanaman). Pengolahan data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F taraf kesalahan 5%). Apabila terdapat pengaruh yang signifikan pada perlakuan, maka dilanjutkan dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5% untuk mengetahui adanya perbedaan diantara perlakuan. Berdasarkan hasil analisis data secara statistik diketahui bahwa perlakuan pemberian bakterisida dan kubis sebagai biofumigan pada tanaman kentang berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar dan bobot kering tanaman, bobot per umbi, bobot umbi per tanaman, dan jumlah umbi per tanaman. Akan tetapi, perlakuan pemberian bakterisida dan kubis sebagai biofumigan pada tanaman kentang tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tingkat serangan Ralstonia solanacearum . Hal ini menjelaskan bahwa pada variabel pengamatan tingkat serangan Ralstonia solanacearum pada perlakuan pemberian bakterisida dapat digantikan dengan pemberian kubis sebagai biofumigan, baik dalam bentuk kubis segar dan kering serta semua dosis kubis dan bakterisida. Perlakuan kontrol inokulasi bakteri (P1) terbukti memiliki nilai rata – rata tinggi tanaman, jumlah daun, bobot dan jumlah umbi per tanaman, bobot segar dan bobot kering tanaman yang lebih rendah dibandingkan perlakuan lainnya. Dosis yang diberikan dalam menekan Ralstonia solanacearum adalah pemberian bakterisida 1 g.L -1 , kubis kering 10 g per polybag, dan kubis segar 100 g per polybag memiliki nilai rata – rata yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan kontrol tanpa inokulasi. Perlakuan kubis segar 100 g per polybag memiliki rata - rata jumlah umbi per tanaman paling tinggi dibandingkan perlkuan yang lain. Perlakuan kubis kering 10 g per polybag dan kubis segar 300 g per polybag memiliki rata – rata tinggi tanaman dan jumlah daun paling tinggi dibandingkan perlakuan yang lain. Perlakuan pemberian bakterisida dan kubis sebagai biofumigan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel tingkat serangan Ralstonia solanacearum.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/288/051200431
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 17 Sep 2012 10:06
Last Modified: 20 Apr 2022 07:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128800
[thumbnail of Lampiran_9-10_foto-foto.pdf]
Preview
Text
Lampiran_9-10_foto-foto.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_11_deskripsi_kentang_desiree.pdf]
Preview
Text
Lampiran_11_deskripsi_kentang_desiree.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_4-8_anova_di_word.pdf]
Preview
Text
Lampiran_4-8_anova_di_word.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of lemb.pngesahan_fix_banget_januari.pdf]
Preview
Text
lemb.pngesahan_fix_banget_januari.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_3_fix_banget.pdf]
Preview
Text
Lampiran_3_fix_banget.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of lampiran_1_fix.pdf]
Preview
Text
lampiran_1_fix.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_2_fix_banget.pdf]
Preview
Text
Lampiran_2_fix_banget.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item