Uji Ketahanan Lima Varietas Mentimun (Cucumis sativus L.) Terhadap Infeksi Cucumber Mosaic Virus (CMV).

Pramesti, Agnes Raries Ika (2011) Uji Ketahanan Lima Varietas Mentimun (Cucumis sativus L.) Terhadap Infeksi Cucumber Mosaic Virus (CMV). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cucumber Mosaic Virus (CMV) merupakan salah satu penyebab penyakit yang menyerang tanaman Cucurbitaceae, di antaranya mentimun. CMV dapat menurunkan hasil produktivitas mentimun antara 42,4-53,4 %. Gejala yang disebabkan oleh infeksi virus ini adalah daun tanaman menjadi belang hijau tua dan hijau muda. Cucumber Mosaic Virus (CMV) merupakan virus tanaman yang pertama kali diidentifikasi sebagai penyebab penyakit yang merugikan sejak tahun 1916. Selain penyebarannya cukup luas di berbagai negara, virus ini juga memiliki tanaman inang yang cukup banyak dan lebih dari 775 spesies tanaman dapat menjadi inang bagi CMV. Varietas mentimun yang belum diketahui sifat ketahanannya terhadap infeksi CMV masih banyak ditemukan, salah satunya yaitu varietas panda dan roket hijau. Pengendalian virus yang efektif saat ini belum banyak diketahui. Sejauh ini pengendalian virus masih bersifar preventif saja, seperti penggunaan varietas tahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CMV pada lima varietas mentimun dan untuk mengetahui varietas mentimun yang tahan terhadap infeksi CMV. Penelitian ini dilaksanakan di Green House dan Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur di Malang mulai bulan Januari sampai Maret 2011 melalui percobaan Rancangan Acak Lengkap. Sebagai perlakuan adalah lima varietas mentimun yaitu Penus (V1), Harmony (V2), Mercy (V3), Panda (V4), dan Roket Hijau (V5), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F pada taraf 5% kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Jarak Duncan pada taraf 5%. Inokulum CMV berupa daun tembakau yang terinfeksi CMV diperoleh dari Balai Tanaman Serat dan Tembakau (BALITAS). Daun yang terserang CMV ditimbang sebanyak 5 g dan dilumatkan dengan mortar. Kemudian ditambahkan buffer fosfat 0,01 molar pH 7 sebanyak 10 ml yang berfungsi untuk menetralkan virus atau menstabilkan virus dalam cairan perasan. Setelah pencampuran buffer fosfat daun ditumbuk lagi sampai halus, kemudian daun yang sudah hancur disaring dengan menggunakan kasa steril untuk memisahkan ampas dari daun yang telah ditumbuk sehingga diperoleh cairan perasan (sap). Perbanyakan inokulum dilakukan penularan secara mekanis pada daun tanaman mentimun sehat berumur 8 hari setelah tanam. Tanaman yang sakit selanjutnya dijadikan sebagai inokulum baru. Inokulum CMV sebelum digunakan dalam proses percobaan, terlebih dahulu diidentifikasi dengan menggunakan tanaman indikator. Inokulum tersebut diinokulasikan secara mekanis pada tanaman indikator yaitu Chenopodium amaranticolor . Gejala CMV pada Chenopodium amaranticolor adalah lesio berwarna merah kemudian pusat lesio akan berubah menjadi cokelat tua. Permukaan daun mentimun diolesi dengan karborundum 600 mesh, kemudian sap tanaman sakit dioleskan secukupnya secara perlahan–lahan searah dengan jari tengah, dibiarkan sejenak. Kemudian dibilas dengan aquades steril atau tisu basah untuk menghilangkan sisa karborundum. Inokulasi dilakukan saat tanaman berumur 18 hari setelah tanam. Daun yang diinokulasi sebanyak tiga daun per tanaman. Variabel yang diamati yaitu, masa inkubasi dan Gejala serangan CMV, intensitas serangan CMV, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, bobot buah, dan penilaian tingkat ketahanan tanaman mentimun. Pengamatan dilakukan setiap satu minggu sekali dimulai sehari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian diketahui rerata masa inkubasi tercepat yaitu 2,8 hari pada varietas Roket Hijau secara statistika tidak berbeda nyata dengan varietas Harmony, Mercy, Panda, dan Penus. Pengujian virus CMV yang diinokulasi pada tanaman indikator Chenopodium amaranticolor menunjukkan gejala lesio lokal pada daun yang diinokulasi. Gejala serangan CMV pada tanaman mentimun yaitu ditandai dengan menguningnya daun. Semakin tinggi intensitas serangannya, maka daun menjadi mosaik hijau muda dan hijau tua yang berselang-seling yang lama kelamaan akan menjadi nekrosis dan terjadi perubahan bentuk. Ukuran daun pada awalnya normal tetapi daun ada yang menggulung ke bawah, mengeriting dan terjadi nekrosis pada tepinya sehingga lama kelamaan ukuran daun menjadi lebih kecil dan sempit daripada ukuran daun normal. Pada buah mentimun pada awalnya normal tetapi setelah terjadi infeksi CMV ukurannya tidak simetri. Intensitas serangan CMV tertinggi pada Panda yaitu 52,235% secara statistika berbeda nyata dengan varietas Penus, Harmony, Mercy, dan Roket Hijau, sedangkan intensitas terendah pada varietas Roket Hijau yaitu 38,242 %. Lima varietas mentimun memiliki tinggi yang berbeda. Varietas Panda tumbuh paling tinggi yaitu 71,52 cm secara statistika berbeda nyata dengan varietas Harmony yaitu 41,20 cm dan tidak berbeda nyata dengan varietas Roket Hijau, Mercy dan Penus yaitu masing-masing 69,95 cm, 63,44 cm dan 60,25 cm. Varietas Mercy memilki jumlah daun yang paling banyak yaitu 7,12 per tanaman secara statistika berbeda nyata dengan varietas Harmony adalah 5,24 per tanaman dan tidak berbeda nyata dengan varietas Roket Hijau, Penus, dan Panda. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah buah dipengaruhi oleh varietas. Jumlah buah paling banyak dimiliki oleh varietas Panda yaitu 2,2 per tanaman secara statistika berbeda nyata dengan varietas Penus dan Harmony dan tidak berbeda nyata dengan Roket Hijau dan Mercy. Bobot buah terendah 20,78 gram pada varietas Harmony secara statistika tidak berbeda nyata dengan varietas Penus, Mercy, Panda, dan Roket Hijau. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa infeksi CMV berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi lima varietas mentimun yang diuji. Dari lima varietas mentimun yang diuji varietas Harmony merupakan varietas yang sangat rentan terhadap infeksi CMV dan varietas Panda dan Roket Hijau merupakan varietas yang sangat tahan terhadap infeksi CMV.

English Abstract

Cucumber Mosaic Virus (CMV) was one of caused disease who attacked Cucurbitaceae plant, one of it cucumber. CMV could decrease productivity gains of cucumber between 42.4-53.4 %. The symptom caused by this infected virus was leaf of plants became dark green stripes and light green. Cucumber Mosaic Virus (CMV) was first identified plants virus as harm disease since 1961. Beside high distributed in various country, this virus had more host plants and more than 775 plants species could became host for CMV. Unidentified resistance varieties of Cucumber by infection CMV still founded, one of ut was Panda and Roket Hijau varieties. Effective control of virus for this time not much to be know. So, far control of virus still preventive like used of resistance varieties. The meaning of this research to know effect of CMV in five varieties cucumber who resistance by infected of CMV. This research did in Green House and Pest and disease laboratory Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) East Java in Malang started January until March 2011 through experiments completely randomized designed. As treatments five varieties cucumber was Penus (V1), Harmony (V2), Mercy (V3), Panda (V4), and Roket Hijau (V5), each treatments repeated five times. The obtained data was analyzed with F test at level 5 % and continued with Duncan test at level 5 %. Inoculum CMV was tobacco leaves who infected CMV who got from Balai Tanaman Serat dan Tembakau (BALITAS). Leaves who attacked CMV weighed 5 grams and crushed with mortar and added of buffer phosphate 0.001 molar pH 7 as much as 10 ml the function for neutralized of virus or stabilized virus in distillation (sap). After mixed of buffer phosphate the leaves was crushed again until smooth and then the crushed leaves filtered with steril gauze for separate dregs from the leaves who crushed and got distillation (sap). Propagation of inoculum did by mechanism infection to the plants leaves of health cucumber who had age 8 days after planted. The next sick plants became new inoculums. Inoculum CMV before used in research to be mechanism identified to the indicator of plant was Chenopodium amaranticolor . The symptom CMV of red lesio would change be dark brown. Surface of cucumber leaves be nub with carborundums 600 mesh and then sap sick plant be nub slowly direction of the middle finger. Wait for a minute and then rinsed with aquades steril or wet tissue to eliminate residual carborundums. Inoculation did when the plants 18 days after planted. Inoculation leaf was 3 leaves for each plant. The observed variables was incubation period and symptom attacked CMV, intensity attacked CMV, high of plants, amount leaves, amount fruits, weight of fruits and index value of cucumber plants resistance. Research did in once on a week started after inoculation. From the result of research was got time of fastest incubation was 2.8 days in roket Hijau variety in statistic not different with Harmony, Mercy, Panda, and Penus varieties. Tested for CMV virus was inoculated on Chenopodium amaranticolor indicator plant showed symptom local lesio on the inoculated leaves. Symptom attacked of CMV in cucumber was signed which yellow leaves. The excelsior intensity of attacked the leaves would change mosaic light green and stripes dark green and it will be necrosis and change from size of leaves was normal in first but there was leaves who rolled, waving, and to be necrosis in the side and will be smaller for leaves size than normal leaves size. In cucumber fruits was normal but after CMV infected the size not symmetry. Highest intensity of attacked CMV to Panda was 52.235 % of statistics were significantly different from Penus, Harmony, Mercy, and the Roket Hijau varieties, while the lowest intensity on which Roket Hijau variety 38.242%. Five varieties of cucumbers had different heights. Panda variety grow as high as 71.52 of statistics significantly different Harmony variety was 41.20 cm and was not significantly different to Roket Hijau, Mercy, and Penus varieties each 69.95 cm, 63.44 cm and 60, 25 cm. Mercy variety had the most amount of leaves per plant of statistics 7.12 were significant different Harmony variety were 5.24 per plant and was not significantly different to the varieties of the Roket Hijau, Penus, and Panda. The result analysis show that amount of fruits was influenced by varieties. The amount of fruits who had by Panda variety was 2.2 from each plants of statistics significantly different Penus and Harmony varieties and was not significantly different with the Roket Hijau and Mercy varieties. Lowest weight of fruits 20.78 grams in Harmony variety at a statistical was not significantly different from Penus, Mercy, Panda, and Roket Hijau varieties. From result of the research could be concluded that CMV infection affected for grow and production five cucumber varieties that were tested. From five cucumber varieties that tested, harmony variety was the most susceptible variety to CMV infection and Panda and Roket Hijau varieties were the most impervious varieties to CMV infection.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/243/051104612
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 08 Mar 2012 09:27
Last Modified: 20 Apr 2022 02:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128753
[thumbnail of 051104612.pdf]
Preview
Text
051104612.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item