Wahyuni, Istiyana (2018) Uji Efektifitas Keragaman Kerapatan Rajutan Biogeotekstil Terhadap Limpasan Permukaan Dan Erosi Pada Lahan Kering Di Desa Jatikerto, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Erosi tanah merupakan penyebab utama terjadinya degradasi lahan pertanian pada lahan kering. 2.648 ha lahan kering tegalan yang di uji kelas tingkat bahaya erosinya, 63% atau sekitar 1.664 ha lahan kering tegalan berada di kelas bahaya erosi berat dan 26% (679,2 ha) berada di kelas bahaya erosi sangat berat. Penerapan sistem pertanian konservasi di lahan kering adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kerusakan tanah yang disebabkan oleh erosi, salah satu penerapan pertanian konservasi yang dapat digunakan adalah dengan penggunaan biogeotekstil, biogeotekstil adalah mulsa yang terbuat dari bahan organik akan tetapi penggunaannya praktis menyerupai mulsa anorganik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kerapatan rajutan dari biogeotekstil yang terbuat dari karung goni dalam menurunkan limpasan permukaan dan erosi pada pertanian lahan kering di kebun percobaan Agrotechnopark UB di Desa Jatikerto, Kab. Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2017 hingga April 2018. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 12 faktor kerapatan rajutan biogeotekstil yang terdiri dari perlakuan Kontrol, Tingkat kerapatan rajutan 50%, 55%, 60%, 65%, 70%, 75%, 80%, 85%, 90%, 95%, dan 100% dengan 3 kali ulangan. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan limpasan permukaan dan erosi dalam plot berukuran 2 m2 di setiap petak percobaan. Hasil pengamatan lapang menunjukkan bahwa dengan penggunaan biogeotekstil dengan pengurangan kerapatan rajutan 85% pada lahan pertanian dapat menurunkan pengaruh curah hujan 15% terhadap limpasan permukaan dan 40% terhadap erosi. Pengurangan kerapatan rajutan di biogeotekstil juga dapat menstabilkan limpasan permukaan dan erosi dari awal tanam hingga panen dengan nilai curah hujan yang berfluktuasi. Penggunaan biogeotekstil juga dapat menekan kejadian erosi pada masa awal tanam tumbuhan hingga 23 t ha-1. Perlakuan tanpa penggunaan biogeotekstil memiliki nilai erosi mencapai 26.08 t ha-1 sedangkan pada perlakuan yang menggunakan biogeotekstil dengan tingkat kerapatan rajutan 65% nilai erosinya menjadi hanya 3.6 t ha-1. Pengurangan kerapatan rajutan 65% juga diketahui dapat menaikkan nilai produksi dari 7,12 t ha-1 menjadi 9,05 t ha-1. Kerapatan rajutan yang paling baik digunakan adalah Biogeotekstil dengan kerapatan rajutan 65% dengan diameter lubang 4 cm.
English Abstract
Soil erosion is the main cause of land degradation in dry land farming. 2,648 ha of dry land which tansted danger erosion class, 63% or 1,664 ha dry land around moor was in heavy erosion hazard class and 26% (679.2 ha) was in the class of danger of erosion is very heavy. The application of the system of conservation agriculture in dry land is one of the efforts made to minimize the damage caused by soil erosion, one application of conservation agriculture that can be used is by biogeotekstil, biogeotekstil is the mulch made from organic materials but their use practical resemble inorganic mulch. The purpose of this research is to analyze the effect of the density of knitted biogeotekstil made from a burlap sack in lowering the surface runoff and erosion on dry land farming in Agrotechnopark UB in the village of Jatikerto, Malang. This research was carried out in November 2017 to April 2018. This research used a randomized design group (RAK) with 12 biogeotekstil knitted density factors comprising the control treatment, the level of density from 50%, 55%, 60%, 65%, 70%, 75%, 80%, 85%, 90%, 95% and 100% with a 3 replication. Observations made include observations of surface runoff and erosion in a plot measuring 2 m2 in each experiment plots. The result of this rsesearch showed that with the use of biogeotekstil with a reduction in the density of 85% knitted on farmland can decrease the influence of rainfall runoff against surface 15% and 40% against erosion. A reduction in the density of knitted in biogeotekstil can also stabilize the surface runoff and erosion from early planting to harvesting with value fluctuating rainfall. The use of biogeotekstil can also suppress the occurrence of erosion during the early planting plants up to 23 t ha-1. Treatment without the use of biogeotekstil has the value soil erosion and achieve 26.08 t ha-1 while on treatment using biogeotekstil with a density level of 65% knit erosinya value to only 3.6 t ha-1. A reduction of 65% knitted can also to raise the production value of 7.12 t ha-1 be 9.05 t ha-1. The density of knitted best used is 65% biogeotekstil knit density with hole diameter 4 cm.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/703/051810179 |
Uncontrolled Keywords: | Erosi, Biogeotekstil, Kerapatan Rajutan |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.4 Soil science > 631.45 Soil erosion |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 03 Dec 2018 06:27 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 09:24 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12871 |
Preview |
Text
ISTIYANA WAHYUNI.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |