Eksplorasi Jamur Endofit pada Daun dan Buah Jambu Biji (Psidium guajava L) serta Uji Antagonis Terhadap Colletotrichum gloeosporioides.

Pratama, Bagus Dite Ratri (2011) Eksplorasi Jamur Endofit pada Daun dan Buah Jambu Biji (Psidium guajava L) serta Uji Antagonis Terhadap Colletotrichum gloeosporioides. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jamur endofit merupakan organisme hidup berukuran mikroskopis yang hidup di dalam sistem jaringan tumbuhan seperti daun, akar, buah dan batang (Clay, 1988). Mikroorganisme tersebut memiliki peranan penting di dalam jaringan tanaman inang yang memperlihatkan interaksi mutualistik, yaitu interaksi positif dengan tanaman inangnya dan interaksi negatif terhadap hama dan penyakit tumbuhan (Azevedo et al ., 2000). Penelitian mengenai eksplorasi jamur endofit serta potensinya sebagai antagonis terhadap jamur patogen sudah pernah dilakukan sebelumnya. Kusuma (2010), dalam jurnal penelitiannya dapat diketahui bahwa pada daun tanaman mangga terdapat beragam jamur endofit, serta mempunyai potensi sebagai antagonis terhadap Colletotrichum gloeosporioides penyebab penyakit antraknosa pada tanaman mangga. Penelitian mengenai eksplorasi jamur endofit yang terdapat pada tanaman jambu biji belum pernah diteliti sebelumnya, sedangkan salah satu penyakit penting pada tanaman jambu biji yaitu penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur patogen Colletotrichum gloeosporioides (Semangun, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jamur endofit yang terdapat pada daun dan buah tanaman jambu biji, serta potensinya sebagai antagonis terhadap C. gloeosporioides penyebab penyakit antraknosa yang merupakan penyakit penting pada tanaman jambu biji. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Mikologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada bulan Januari-Juni 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplorasi dan eksperimen, yaitu eksplorasi jamur endofit dari daun dan buah jambu biji yang sampelnya diambil dari lahan tanaman jambu biji di Desa Junrejo. Kec. Junrejo Kota Batu. Eksperimen yaitu menguji daya antagonis isolat jamur endofit yang diperoleh terhadap jamur C. gloeosporioides pada media PDA. Pengujian jamur antagonis dilakukan dengan metode oposisi langsung. Metode analisis yang digunakan adalah analisis ragam (Anova) dan apabila terdapat perbedaan antar perlakuan, dilanjutkan dengan uji Duncan 5%. Hasil isolasi dari daun dan buah tanaman jambu biji didapatkan jamur endofit sebanyak 20 isolat. Jamur endofit yang memiliki daya hambat lebih besar terhadap C. gloeosporioides adalah jamur endofit Mucor sp. 2 yaitu sebesar 66,24% dan diikuti oleh jamur endofit Mucor sp. 4 yaitu sebesar 59,19%. Keberadaan jamur endofit di dalam jaringan daun dan buah tanaman jambu biji berpotensi sebagai agens antagonis sehingga dapat digunakan dalam pengendalian hayati penyakit antraknosa pada tanaman jambu biji.

English Abstract

Endophytic fungus is microscopic organism which can be lived in the tissue system of the plant such as leaf, root, fruit, and stem (Clay, 1988). This microorganism has an important role in the host plant tissue with its mutualism interaction, which is positive interaction with host plant but negative interaction with pest and plant desease (Azevedo et al ., 2000). This research is about endophytic fungus exploration and its potential as an antagonist against pathogen fungus have been conducted. Kusuma (2010) in a journal research asserts that the mango leaf contains of diverse endophytic fungus and also has a potential as an antagonist against Colletotrichum gloeosporioides, the main cause of anthracnose desease in the mango plant. Research on the exploration of endophytic fungus on the seed guava has not been observed before. One of the important desease against guava is anthracnose which caused by pathogen Colletotrichum gloeosporioides (Semangun, 2007). The aim of this research is to examine endophytic fungus on the leaf and fruit of seed guava and its potential as an antagonist against Colletotrichum gloeosporioides as the cause of anthracnose desease, which is also important desease against seed guava. This research was conducted in Mycologi Laboratory, Department of Pests and Plant Desease, Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Malang, from January to June 2011. The research used 2 methods, exploration and experiment. The exploration of endophytic fungus focused on leaf and fruit of seed guava. The sample of guava was taken from field in Junrejo district, Batu City. The experiments method focused on antagonist test of endophytic fungus against C. gloeosporioides in the PDA medium. The antagonist fungi test is performed with direct opposition method. The analysis method used is analysis of variance (Anova). If there is theres difference between the treatments, the test continued with 5% Duncan Test. The result of isolation from leaf and fruit of seed guava indicates that 20 isolates of endophytic fungus are obtained. The endophytic fungus with greater resistance against C. gloeosporioides may include endophytic fungi Mucor sp. 2 as much 66,24% and followed by endophytic fungi Mucor sp. 4 with 59,19%. The presence of endophytic fungus on the leaf and fruit tissues of seed guava has potential as an antagonist agent which can be used as a biocontrol agent of anthracnose in the seed guava.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/186/051103802
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 07 Mar 2012 09:58
Last Modified: 19 Apr 2022 07:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128693
[thumbnail of 051103802.pdf]
Preview
Text
051103802.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item