Lestariningrum, Nur Auliani (2011) Hama dan Penyakit pada Tanaman Buah Naga (Hylocerus sp.) di Sabila Farm Yogyakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman buah naga termasuk salah satu jenis tanaman yang mempunyai beberapa manfaat bagi manusia diantaranya adalah sebagai obat dan perlengkapan sesaji dalam perayaan tahun baru China. Tanaman ini mulai banyak dibudidayakan di Indonesia karena iklim di Indonesia yang sesuai untuk pertumbuhannya. Tanaman buah naga yang banyak dibudidayakan di Indonesia yaitu tanaman buah naga putih dan tanaman buah naga merah. Salah satu sentra penanaman buah naga di Yogyakarta adalah di Sabila Farm Kecamatan Pakem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis hama dan penyakit tanaman buah naga putih dan tanaman buah naga merah. Penelitian dilakukan di kebun Sabila Farm Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada bulan September sampai Nopember 2010. Jenis-jenis hama didapatkan dari pemasangan perangkap kuning, lubang perangkap dan lampu perangkap. Hama kemudian dihitung berdasarkan jumlah populasi dan intensitas serangannya. Jenis patogen didapatkan dengan melakukan pengamatan pada bagian tanaman yang bergejala kemudian dilanjutkan dengan uji Postulat Koch. Setelah diketahui jenis patogen kemudian dihitung intensitas serangannya di pertanaman buah naga. Jumlah populasi dan intensitas serangan hama dan penyakit pada tanaman buah naga putih dan merah dianalisis dengan uji T taraf 5%. Dari hasil penelitian ini ditemukan serangga pada batang dan cabang yaitu Valanga nigricornis (Acrididae) dan hama dari kelas Molusca, Acatina fulica (Achatinidae). Serangga pada buah yaitu Drosophila melanogaster (Drosophilidae), Formica sp. (Formicidae), Planococcus sp. (Pseudococcidae) dan Diphucephala sp. (Scarabaeidae). Secara statistik, rerata populasi A. fulica pada batang dan cabang tanaman buah naga putih tidak berbeda secara nyata dibandingkan pada tanaman buah naga merah. Populasi V. nigricornis hanya ditemukan pada batang dan cabang tanaman buah naga putih (0,25 ekor per tanaman). Hasil uji t rerata populasi Formica sp. lebih tinggi secara nyata pada buah naga merah (34 ekor per tanaman) dibandingkan pada buah naga putih (24,63 ekor per tanaman). Rerata populasi D. melanogaster pada buah naga putih lebih tinggi secara nyata dibandingkan pada buah naga merah, berturut-turut adalah 24,25 ekor dan 21,38 ekor per tanaman. Serangga Diphucephala sp. dan Planococcus sp. hanya ditemukan pada buah naga putih, berturut-turut rerata populsinya adalah 0,5 ekor dan 0,5 ekor per tanaman. Hasil uji t rerata intensitas serangan A. fulica pada batang dan cabang tanaman buah naga merah lebih tinggi secara nyata dibandingkan pada tanaman buah naga putih, berturut-turut adalah 11,88% dan 9,38%. Sedangkan rerata intensitas serangan V. nigricornis , Formica sp., D. melanogaster , Planococcus sp., dan Diphucephala sp. pada buah naga putih dan buah naga merah adalah 0%. Patogen yang disebabkan oleh jamur C. gloeosporiodes hanya ditemukan pada batang dan cabang tanaman buah naga putih dengan rerata intensitas serangan 11,10%. Serangan bakteri Pseudomonas sp. terdapat pada batang dan cabang tanaman buah naga putih dan merah. Hasil uji t menunjukkan rerata intensitas serangan patogen Pseudomonas sp. pada batang dan cabang tanaman buah naga merah lebih tinggi secara nyata dibandingkan pada batang dan cabang tanaman buah naga putih, berturut-turut adalah 31,25% dan 18,75%. Pada buah naga putih dan buah naga merah tidak ditemukan gejala serangan patogen jamur maupun bakteri.
English Abstract
Dragon fruit plant is a crop that have several advantages for human such as medical and equipment offering in the new year celebration of China. This plant has been cultivated in Indonesia because Indonesian climate is suitable for dragon fruit growth. Dragon fruit species which many cultivated in Indonesia are white and red dragon fruit. One of centers of dragon fruit cultivation in Yogyakarta is in Sabila Farm , Pakem sub district. The aim of this research were to know pests and diseases on two kinds of dragon fruit. This research was done in Sabila Farm garden in Pakem, Sleman Yogyakarta, started from September until November 2010. Pests population obtained from installation of yellow trap, pitfall trap and light trap. Pests population is then calculated based on the number and intensity of attacks. Kind of pathogens obtained by making observations on parts of plants of symptoms followed by a test Kochs postulates. After kind of pathogens was known, intensity of their attack on dragon fruit plant are calculated. The number of population and intensity of pests and diseases in plants of white and red dragon fruit was analyzed by T test level of 5%. The research found insects on stem and branch, there were Valanga nigricornis (Acrididae) and Molusca was Acatina fulica (Achatinidae). Insect on fruit were Drosophila melanogaster (Drosophilidae), Formica sp. (Formicidae), Planococcus sp. (Pseudococcidae) and Diplucephala sp. (Scarabaeidae). Statistically, average the population level of A. fulica on stems and branches of white dragon fruit plants did not differ significantly than the red dragon fruit plants. Population of V. nigricornis only found on stems and branches of white dragon fruit plants (0,25 individuals per plant). T-test results showed that the average population of Formica sp. significantly higher on red dragon fruit (34 individuals per plant) than on white dragon fruit (24,63 individuals per plant). The average population of D. melanogaster on white dragon fruit was higher than on red dragon fruit 24,25 and 21,38 individual per plant respectively. Diphucephala sp. and Planococcus sp. only found on white dragon fruit were 0,5 and 0,5 individuals per plant respectively. T test results showed that the average attack intensity of A. fulica on stems and branches of red dragon fruit plants was significantly higher than on stems and branches of white dragon fruit plants were 11,88% and 9,38% respectively. While the average attack intensity of V. nigricornis , Formica sp., D. melanogaster , Planococcus sp., and Diphucephala sp. on white and red dragon fruit were 0%. Pathogen caused by fungi of Colletotrichum gloeosporiodes (Glomerellaceae) only found on stem and branches of white dragon fruit plants with average attack intensity was 11,10%. Bacteria Pseudomonas sp. was found on stem and branches of white and red dragon fruit plant. T test result showed that the average attack intensity of Pseudomonas sp. on stem and branches of red dragon fruit plant was significantly higher (31,25%) than on stem and branches of white dragon fruit plant (18,17%). On white and red dragon fruit weren’t found symptoms that caused by fungi or bacteria pathogen.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2011/141/051103044 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 26 Mar 2012 08:49 |
| Last Modified: | 19 Apr 2022 01:35 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128647 |
Preview |
Text
9)_Daftar_Gambar_Dan_Daftar_Tabel.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
11)_II._TINJAUAN_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
10)_I._PENDAHULUAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
12)_III._METODE_PENELITIAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
13)_IV.PEMBAHASAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
14)_V.KESIMPULAN_DAN_SARAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
2)_PERNYATAAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
1)_COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
16)_LAMPIRAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
3)_LEMBAR_PENGESAHAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
4)_RINGKASAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
5)_SUMMARY.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
6)_KATA_PENGANTAR.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
7)_RIWAYAT_HIDUP.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
8)_DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |