Darmayuda P, I Gst Ngr Rendra (2011) Pengaruh Fauna Tanah Terhadap Laju Dekomposisi pada berbagai Kombinasi Kualitas Masukan Bahan Organik Sawit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemanfaatan hasil pangkasan sawit (batang, pelepah, akar serta daun) atau sisa produksi (tandan buah) dan tanaman penutup tanah (cover crop) merupakan solusi yang cukup baik untuk menekan biaya pemeliharaan dan pemupukan. Di lapangan kombinasi berbagai masukan bahan organik akan mempengeruhi laju dekomposisi oleh fauna tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh makrofauna tanah terhadap kecepatan dekomposisi biomasa sawit pada berbagai tempat dalam kebun sawit. Pengukuran kecepatan dekomposisi bahan organik (BO) adalah dengan mengukur kehilangan berat bahan organik per satuan waktu yang dikembangkan oleh TSBF (Tropical Soil Biology and Fertility). Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan kantong seresah (litterbag) yang masing-masing diisi dengan berbagai kombinasi masukan bahan organik pangkasan sawit. Kombinasi BO yang diuji adalah anak daun (D), anak daun dan pelepah (D+P), janjangan kosong sawit (JKS) dan janjangan kosong sawit+anak daun dan pelepah (JKS+D+P). Kantong seresah diletakkan pada dua tempat dengan kandungan bahan organik tanah (BOT) yang berbeda: pada gawangan mati (BOT tinggi) dan di piringan (BOT rendah). Pengukuran penurunan BO diamati pada 2, 4, 6, 8 dan 12 minggu setelah penempatan. Penelitian dilaksanakan di dalam area perkebunan kelapa sawit SMARTRI divisi Siak pada blok F20. Analisa laboratorium dilaksanakan di laboratorium juga milik SMARTRI pada bulan Juni-November 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan makrofauna tanah (cacing, rayap dan semut) sebagai agen pendekomposer berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap kecepatan penurunan berat BO sawit, tetapi hanya semut yang berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap kecepatan penurunan berat BO. Namun demikian, pada percobaan ini pengambilan contoh cacing dilakukan dengan menggunakan monolit (berukuran 25x30 cm) disesuaikan dengan ukuran litterbag, sehingga perlu dilakukan pengukuran yang lebih besar dan lebih banyak agar akurasi hasil pengukuran dapat ditingkatkan. Perbedaan kualitas masukan BO dan lama aplikasi (waktu pengukuran) berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kecepatan penurunan biomasa sawit, sedangkan lokasi aplikasi (tingkat kandungan BOT) tidak berpengaruh nyata terhadap dekomposisi. Penurunan berat BO tercepat (kehilangan >50%) terjadi pada minggu ke 16 hingga ke 20, yaitu pada pemberian JKS tunggal, dengan nilai k = 0.14. Sedangkan, anak daun tunggal (D) penurunan berat paling sedikit (30,88 g/m2 dalam 12 minggu) dibandingkan kualitas lainnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2011/14/051100498 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 25 Feb 2011 14:35 |
Last Modified: | 19 Apr 2022 01:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128645 |
Preview |
Text
051100498.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |