Heritabilitas dan Korelasi Antara Komponen Hasil dan Hasil pada Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.)

Mufarroha, Isnainim (2011) Heritabilitas dan Korelasi Antara Komponen Hasil dan Hasil pada Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sebagai tanaman sayuran, tomat memegang peranan yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Dalam buah tomat banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, kalori vitamin A, thiamin, ribovlavin, dll (Pracaya, 1998). Manfaat penting lainnya, tomat juga banyak dimanfaatkan di dalam Industri kecantikan, dan obat-obatan. Kandungan lycopene dari tomat sangat berguna sebagai antioksidan yang dapat mencegah perkembangan penyakit kanker (Adiyoga et al., 2004). Kebutuhan dan permintaan tomat diperkirakan akan terus meningkat baik untuk konsumsi segar maupun bahan baku industri makanan dan obat-obatan/kosmetik. Produksi tomat di Indonesia masih fluktuatif kurang stabil, data terakhir dari Badan Pusat Statistik bahwa produksi tomat pada tahun 2010 sebesar 890,2 ton (Anonymous, 2011). Permintaan yang tinggi selayaknya diimbangi dengan produksi yang tinggi. Maka dari itu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi tomat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tomat adalah dengan usaha perbaikan bahan tanaman melalui program pemuliaan tanaman. Keberhasilan program pemuliaan tanaman dengan seleksi, sangat ditentukan oleh adanya beberapa informasi awal antara lain meliputi heritabilitas, tingkat keragaman genetik, peran gen, nilai daya pewarisan, korelasi antar sifat dan kemajuan genetik harapan pada populasi tanaman yang diamati (Nasir, 2001). Penelitian ini bertujuan untuk menduga nilai heritabilitas dan keeratan hubungan (korelasi) antara hasil dan komponen hasil pada tanaman tomat. Berdasarkan latar belakang yang disusun maka hipotesis yang diajukan adalah diduga terdapat perbedaan nilai heritabilitas dan perbedaan nilai keeratan hubungan (korelasi) antara komponen hasil dengan hasil serta ada pengaruh langsung dan tidak langsung yang berbeda antara komponen hasil terhadap hasil populasi tanaman tomat yang diuji. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian yang berlokasi di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada ketinggian ± 961 m dpl, jenis tanah Andosol dan suhu rata-rata 21,7 – 22,9 0C, dengan kelembaban 81 % dan curah hujan rata-rata 2.231 mm/th. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 sampai dengan bulan Januari 2011.. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah 190 individu tanaman tomat F3 hasil kombinasi persilangan (LV 1684 x LV 4066) dan genotipe parental (LV 4066). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode single plant. Pengamatan yang dilakukan terdiri dari jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga per tanaman, umur awal berbunga (hst), umur awal panen (hst), umur akhir panen (hst), jumlah buah per tanaman, persentase buah jadi (fruitset), bobot per buah (g), bobot buah per tandan (g), bobot buah per tanaman (g), dan jumlah rongga buah. Data hasil pengamatan dianalisis dengan melakukan pendugaan ragam lingkungan, ragam fenotip, ragam genotip, pendugaan nilai heritabilitas, dan estimasi nilai koefisien korelasi. Kemudian dilanjutkan uji t student sebagai uji signifikasi dalam korelasi antar dua sifat, serta analisis sidik lintas dilakukan untuk mencari pengaruh langsung dan tidak langsung. Pada populasi tanaman tomat karakter yang memiliki nilai heritabilitas tinggi seperti sifat jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga per tanaman, umur akhir panen, jumlah buah per tanaman, bobot per buah dan bobot buah per tanaman. Pada karakter dengan nilai heritabilitas tinggi menunjukkan bahwa keragaman pada karakter tersebut ditentukan secara genetik dan akan diturunkan pada keturunan selanjutnya. Nilai korelasi fenotip bernilai positif sangat nyata terdapat antara hasil dengan bobot per buah, jumlah buah per tandan, jumlah buah per tanaman, jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga per tanaman, dan umur akhir panen. Hal ini berarti bahwa korelasi positif terjadi sebagai akibat dari gen-gen pengendali antara karakterkarakter yang berkorelasi sama-sama meningkat. Karakter hasil berkorelasi negatif dengan umur awal panen, umur awal berbunga, dan jumlah rongga per buah, menunjukkan bahwa sifat-sifat yang berkorelasi negatif terhadap hasil menghambat peningkatan hasil bobot buah per tanaman.. Pengaruh langsung yang cukup besar dan positif terhadap hasil tampak pada karakter bobot per buah, jumlah buah per tanaman, dan jumlah tandan bunga per tanaman. Pengaruh tidak langsung yang bernilai cukup besar dan positif terhadap hasil bobot buah per tanaman adalah karakter jumlah bunga dan jumlah tandan bunga per tanaman melalui jumlah buah per tanaman.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/132/051102851
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 20 Jul 2011 09:30
Last Modified: 19 Apr 2022 01:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128637
[thumbnail of 051102851.pdf]
Preview
Text
051102851.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item