Pengaruh Macam Kultivar Batang Atas dan Waktu Defoliasi Batang Bawah Terhadap Keberhasilan Grafting dan Pertumbuhan Bibit Durian (Durio zibethinus Murr.)

Rahayuningsih, Tri (2011) Pengaruh Macam Kultivar Batang Atas dan Waktu Defoliasi Batang Bawah Terhadap Keberhasilan Grafting dan Pertumbuhan Bibit Durian (Durio zibethinus Murr.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ketersediaan bibit bermutu merupakan komponen penting yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman Durian. Upaya yang dapat ditempuh dalam menghasilkan bibit yang bermutu diantaranya adalah dengan perbanyakan secara vegetatif. Perbanyakan tanaman dengan vegetatif terutama grafting merupakan alternatif yang tepat untuk meningkatkan produksi. Perbanyakan tanaman dengan cara penyambungan diperlukan batang bawah dan batang atas yang benar-benar sehat dan unggul, sehingga didapatkan bibit yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh macam varietas batang atas dan waktu defoliasi batang bawah yang tepat terhadap keberhasilan grafting dan pertumbuhan bibit durian (Durio zibethinus Murr.). Penelitian dilakukan di Nursery Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang dengan ketinggian tempat 550 meter di atas permukaan laut pada bulan Maret sampai bulan Juni 2009. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau silet, gunting pangkas, sungkup komunal, sungkup plastik, nescofilm, gembor, pensil, penggaris, label, termometer, alat untuk pengamatan pertautan sambungan, terdiri dari mikroskop, silet, kaca preparat, cover glass (kaca penutup) dan kamera digital. Bahan yang digunakan adalah bibit batang bawah siap grafting kultivar manalagi dalam polybag yang berumur 12 bulan. Bahan yang kedua adalah entres calon batang atas yang berasal dari 3 kultivar yaitu durian kultivar Jingga, kultivar Sepanjang Musim dan kultivar Arab. Campuran Media tanam yang terdiri dari sekam bakar dan tanah dengan perbandingan (1:1), pupuk NPK (16:16:16), pestisida Anvil (bahan aktif Heksakanazol 50g/l) dan Dithane M 45 (bahan aktif Mankozeb 80%) untuk pengendalian hama dan penyakit, air untuk menyiram dan bahan-bahan yang dipergunakan untuk pengamatan data pendukung (pengamatan pertautan sambungan) yaitu acetocarmin yang berfungsi sebagai pewarna preparat. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang diulang sebanyak 3 kali. Perlakuannya antara lain; S1: Tanpa Defoliasi, batang atas kultivar Jingg, S2 : Defoliasi 0 hari sebelum grafting, batang atas kultivar Jingga, S3: Defoliasi 3 hari sebelum grafting, batang atas kultivar Jingga, S4: Defoliasi 6 hari sebelum grafting, batang atas kultivar Jingga, S5: Tanpa Defoliasi, batang atas kultivar Sepanjang Musim, S6: Defoliasi 0 hari sebelum grafting, batang atas kultivar Sepanjang Musim, S7: Defoliasi 3 hari sebelum grafting, batang atas kultivar Sepanjang Musim, S8: Defoliasi 6 hari sebelum grafting, batang atas kultivar Sepanjang Musim, S9: Tanpa Defoliasi, batang atas kultivar Arab, S10: Defoliasi 0 hari sebelum grafting, batang atas kultivar Arab, S11: Defoliasi 3 hari sebelum grafting, batang atas kultivar Arab, S12: Defoliasi 6 hari sebelum grafting, batang atas kultivar Arab. Pada setiap perlakuan terdiri dari 12 tanaman, sehingga jumlah populasi total tanaman adalah 432 tanaman. Parameter yang diamati adalah pengamatan non destruktif yang meliputi jumlah daun, panjang batang atas, saat muncul tunas dan presentase hidup grafting. Untuk data pendukung, pengamatan yang diamati yaitu pengamatan proses pertautan sel antara batang atas dengan batang bawah, dan pengamatan suhu serta kelembaban. Data yang dihimpun dianalisis dengan analisis ragam (uji F) untuk mengetahui adanya pengaruh setiap perlakuan, jika uji F pada analisis ragam menunjukkan pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter Panjang batang atas umur pengamatan 84 hari setelah grafting, kultivar Jingga tanpa defoliasi (S1) memberikan rata-rata hasil tertinggi yaitu 17,40 cm, namun tidak berbeda nyata dengan rata-rata kultivar Arab tanpa defoliasi (S5) dan Sepanjang musim tanpa defoliasi (S9) yaitu 15,54 cm dan 13,86 cm. Pada parameter Jumlah daun umur pengamatan 84 hari setelah grafting, kultivar Arab tanpa defoliasi (S9) memberikan rata-rata hasil tertinggi yaitu 7,84 helai, namun tidak berbeda nyata dengan rata-rata kultivar Sepanjang Musim tanpa defoliasi (S5) dan Jingga tanpa defoliasi (S1) yaitu 7,56 helai daun dan 6,52 helai daun. Pada parameter persentase hidup grafting umur pengamatan 84 hari setelah grafting, kultivar Arab tanpa defoliasi (S9) memberikan rata-rata hasil tertinggi yaitu 70% , namun tidak berbeda nyata dengan rata-rata kultivar Jingga tanpa defoliasi (S1) dan Sepanjang Musim tanpa defoliasi (S5) yaitu 63,33 % dan 60%. Kultivar Sepanjang Musim tanpa defoliasi (S5) menghasilkan rata-rata saat muncul tunas terlama yaitu 41,64 hari setelah grafting. Sedangkan kultivar Sepanjang Musim perlakuan defoliasi 0 hari sebelum grafting (S6) menunjukkan nilai rata-rata saat muncul tunas tercepat yaitu 27,52 hari setelah grafting.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/130/051102849
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 20 Jul 2011 10:33
Last Modified: 19 Apr 2022 01:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128635
[thumbnail of 051102849.pdf]
Preview
Text
051102849.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item