Laju Dekomposisi dan Mineralisasi Nitrogen Biomasa Kelapa Sawit (Elais Guineensis Jacq)

Anshari, Chairul (2011) Laju Dekomposisi dan Mineralisasi Nitrogen Biomasa Kelapa Sawit (Elais Guineensis Jacq). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi yang memiliki produk samping atau limbah yang tinggi. Dewasa ini pengelolaan perkebunan kelapa sawit diharuskan memperhatikan kelestarian lingkungan dan trend isu global perusahaan modern yang tanpa limbah (zero waste). Salah satu langkah untuk menuju pengolahan tanpa limbah adalah dengan memanfaatkan limbah yang ada di kebun sebagai sumber bahan organik sebagai penyehat tanah sehingga mampu menjaga/memperbaiki tata air, udara, hara, dan kehidupan dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan laju dekomposisi berbagai jenis biomasa tanaman kelapa sawit dan mineralisasi N di kebun sawit. Percobaan ini dilakukan dilapangan, dimana terdapat 2 perlakuan yang diuji yaitu perbedaan jenis bahan organik dan tempat peletakannya. Kombinasi perlakuan diatur menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu: (1) Kontrol (KNT); (2)Anak daun kelapa sawit (DKS); (3) Anak daun kelapa sawit+pelepah (DKSP); (4)Janjang kosong(JKS); (5)Daun kelapa sawit+pelepah+janjang kosong (DKP+JKS). Kantong seresah ditempatkan di dua tempat: (1) di bawah pohon, (2) Gawangan mati. Setiap perlakuan diulang 4 kali. Studi laju dekomposisi dilakukan dengan mengukur kehilangan berat seresah per satuan waktu yang dilakukan pada minggu ke 2, 4, 6, 8 dan 12 setelah penempatan. Pengamatan laju mineralisasi dilakukan dengan mengukur amonium dan nitrat yang dihasilkan selama proses dekomposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan dekomposisi dipengaruhi oleh perbedaan jenis bahan organik dan tidak dipengaruhi oleh tempat peletakan. Jenis bahan organik yang paling cepat terdekomposisi yaitu janjang kosong yang diletakkan di gawangan mati yaitu sebanyak 66% selama 12 minggu sedangkan yang paling lambat yaitu dari campuran daun dan pelepah yang ditempatkan di gawangan mati yaitu sebanyak 41% selama 12 minggu. Pada percobaan ini kecepatan dekomposisi diketahui tidak berkorelasi nyata dengan C:N ratio, lignin/N serta lignin+polifenol/N akan tetapi berkorelasi nyata dengan lignin, polifenol dan lignin+polifenol walaupun pengaruhnya lebih lemah daripada kemasaman (pH). Semakin tinggi kandungan lignin dan polifenol dalam bahan organik maka dekomposisi akan semakin lambat disebabkan karena adanya fraksi tahan lapuk yang relatif besar (selulosa, lemak dan lilin), dan semakin masam tanah maka aktivitas mikroba khususnya bakteri akan semakin rendah, sedangkan jamur tahan terhadap tanah yang masam. Pada percobaan ini, parameter kualitas (C, N, C/N, lignin (L), polifenol (P), L+P, L/N, L+P/N) berkorelasi nyata dengan N-mineral. Namun demikian, hasil uji stepwise regresi menunjukkan bahwa parameter kualitas yang paling berpengaruh terhadap N-mineral tanah yaitu N-total dari bahan organik yang diberikan. Semakin tinggi N-total bahan organik yang diberikan maka N-mineral yang dihasilkan juga akan semakin tinggi. N-mineral pada akhir pengamatan yang dari daun menunjukkan lebih tinggi sebesar 6%, 7% dan 25 % dibandingkan kombinasi daun dan pelepah, janjang kosong dan campuran daun, pelepah dan janjang kosong.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2011/13/051100497
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 01 Mar 2011 08:39
Last Modified: 19 Apr 2022 01:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128634
[thumbnail of 051100497.pdf]
Preview
Text
051100497.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item