Ratnasari, Endah (2011) Pengaruh pemupukan N, K dan jarak tanam pada pertumbuhan dan hasil tanaman talas (Colocasia esculenta (L.)) Schott var. Antiquorum. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman talas (Colocasia esculenta (L.)) Schott terdiri dari dua varietas yaitu var.Esculenta diwakili oleh bentol dan var. Antiquorum diwakili oleh talas , talas ialah tanaman yang mengandung karbohidrat sebesar 16,33%. Seluruh bagian tanaman talas dapat digunakan mulai dari daun, batang, dan umbi, misalnya pada daun dan batangnya dapat digunakan untuk berbagai olahan sayur hijau dari talas dan umbinya juga dapat dijadikan pati yang diolah menjadi tepung (Anonymous, 2007). Tepung hasil olahan dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk olahan misalnya bubur bayi, bahan pembuatan kue maupun sebagai pencampur terigu sebagai pengganti kentang. Kandungan serat yang cukup tinggi sebesar 68,06% dapat dimanfaatkan sebagai pencampur pembuatan jelly, puding. Tanaman talas juga memiliki peranan cukup strategis tidak hanya sebagai sumber bahan pangan, dan bahan baku industri tetapi juga untuk pakan ternak. Tanaman talas hanya ditanam oleh beberapa petani untuk dikonsumsi sendiri sehingga kurang diperhatikaannya pengelolaan yang dapat berdampak pada produksi yang kurang maksimal. Fungsi talas yang banyak maka perlu dilakukan penanaman talas dengan tepat dengan memperhatikan tempat tumbuh maupun lingkungan pendukungnya. Di dalam budidaya yang perlu diperhatikan ialah unsur hara sebagai nutrisi tanaman dan jarak tanam untuk pemanfaatan cahaya matahari. Hipotesis yang diajukan ialah jarak tanam lebar dibutuhkan pemupukan dosis rendah sedangkaan jarak tanam sempit dibutuhkan pemupukan dosis yang tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2009 hingga bulan Juli 2010 di kebun percobaan Universitas Brawijaya, yang terletak di desa Jatikerto, kecamatan Kromengan, kabupaten Malang. Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi timbangan analitik, leaf area meter, oven, jangka sorong, termometer, soil moisture tester, Quantum meter dan kamera. Bahan yang digunakan antara lain adalah bibit tanaman talas yang telah terbentuk 2-3 helai daun, pupuk urea (46% N), KCL (60% K2O), dan SP-36 (36% P2O5). Fungisida yang digunakan ialah Antracol 70 WP.Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang diulang 3 kali. Pengaturan jarak tanam diletakkan sebagai petak utama (J) yang terdiri dari 3 level, ialah 75 cm x 75 cm (J1), 75 cm x 60 xm (J2) dan 75 cm x 45 xm (J3). Kombinasi pupuk N, K ditempatkan pada anak petak yang terdiri dari 6 level, ialah 70 kg urea/ha dan 69 kg KCL/ha (P1), 139 kg urea/ha dan 138 kg KCL/ha (P2), 209 kg urea/ha dan 206 kg KCL/ha(P3), 278 kg urea/ha dan 275 kg KCL/ha (P4), 348 kg urea/ha dan 343 kg KCL/ha (P5), 417 kg urea/ha dan 413 kg KCL/ha (P6). Pengamatan perkembangan tanaman dilakukan secara destruktif yaitu dengan mengambil dua tanaman contoh untuk setiap perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 10, 15, 20 minggu setelah tanam dan saat panen. Parameter pengamatan perkembangan meliputi jumlah daun, luas daun, bobot kering total tanaman. Analisis pertumbuhan tanaman meliputi indeks luas daun (ILD), laju pertumbuhan relatif (LPR) dan rasio pucuk akar (shoot-root ratio). Parameter pengamatan hasil meliputi jumlah umbi tanaman, bobot basah umbi/tanaman, jumlah anakan dan hasil umbi (ton ha-1). Selain itu juga dilakukan pengamatan penunjang meliputi analisis tanah dan pengukuran data klimatologis selama penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Bila terdapat interaksi atau pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan diantara perlakuan dengan menggunakan uji BNT pada p= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pemupukan N, K dan jarak tanam berpengaruh pada jumlah umbi tanaman talas, penggunaan jarak tanam 75 cm x 45 cm dan 75 cm x 75 cm dibutuhkan pupuk 125 kg N + 135 kg K namun pada jarak tanam 75 cm x 60 cm dibutuhkan pemupukan 156 kg N + 168 kg K untuk menghasilkan jumlah umbi yang banyak dan jika ditingkatkan lagi rata-rata jumlah umbi sama. Dan saran dari penelitian ialah pada budidaya tanaman talas musim penghujan sebaiknya menggunakan jarak tanam 75 cm x 75cm dan disertai pemberian pupuk N, K sebesar 125 kg N dan 135 kg K disarankan untuk memperoleh hasil yang terbaik.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2011/051100493 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 02 Mar 2011 09:10 |
Last Modified: | 18 Apr 2022 06:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128603 |
Preview |
Text
051100493.pdf Download (7MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |