Yustejo, Oktavianus Verry (2018) Evaluasi Perubahan Iklim Dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Di Dataran Medium Kabupaten Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perubahan iklim secara global menarik perhatian seluruh dunia. Salah satu bentuk perubahan iklim ini adalah meningkatnya suhu permukaan bumi (Global warming). Berdasarkan data dari NASA (2015) dalam Hairiah et al. (2016) bahwa suhu global terus mengalami kenaikan sebesar 0.68°C dari tahun 1880 sampai tahun 2014. Dampak perubahan iklim pada pertanian bersifat multidimensional, baik dari sumber daya, infrastruktur pertanian, dan sistem produksi, hingga ketahanan pangan, kesejahteraan petani dan masyarakat umumnya (Santoso, 2016). Dalam sistem produksi, perubahan iklim dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, karena pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Jumlah penduduk yang meningkat diiringi dengan kebutuhan karbohidrat sebagai asupan makanan. Salah satu sumber dari karbohidrat adalah ubi jalar. Ubi jalar merupakan bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendampingi beras menuju ketahanan pangan. Dengan adanya perubahan iklim secara global, diduga terdapat perubahan iklim juga pada Kabupaten mojokerto seperti kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah telah terjadi perubahan iklim di Kabupaten Mojokerto, mempelajari dampak perubahan iklim terhadap Awal Musim Hujan (AMH) dan Awal Musim Kemarau (AMK), suhu udara, curah hujan, dan tipe iklim, mempelajari hubungan unsur-unsur iklim dengan produktivitas ubi jalar dan mempelajari pengaruh unsur iklim terhadap produktivitas ubi jalar di Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini dilakasanakan di Kecamatan Trawas, Kecamatan Pacet dan Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada bulan Februari – April 2018. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner wawancara, peta Kabupaten Mojokerto dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data iklim (curah hujan dan suhu) tahun 1997 – 2016 yang didapatkan dari Stasiun Geofisika kelas II Tretes, data produktivitas ubi jalar tahun 1997 – 2016 yang didapatkan dari Dinas pertanian Kabupaten Mojokerto, pustaka literatur terkait penelitian yang dilakukan dari hasil wawancara dengan petani sebagai responden. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan dua sumber data, yaitu data primer yang meliputi data iklim (suhu udara dan curah hujan) dan data produktivitas ubi jalar serta data sekunder dari hasil wawancara. Penentuan lokasi sample yang digunakan untuk penelitian adalah dengan menggunakan metode purposive sampling. Responden yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 45 petani sebagai responden, dengan perwakilan 15 petani pada setiap Kecamatan. Data Primer didapatkan dari dinas dan badan terkait dan Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara wawancara petani. Analisis perubahan iklim yang terjadi pada Kabupaten Mojokerto dilakukan dengan membagi data iklim selama 20 tahun menjadi 2 periode yaitu selama 10 tahun. Untuk mengetahui pergeseran awal musim hujan dan musim kemarau menggunakan sistem dasarian. Dalam penentuan perubahan iklim dari dekade I (1997-2006) dan dekade II (2007-2016) dengan menentukan tipe iklim dengan metode Schmidt dan Ferguson. Untuk mengetahui hubungan antara unsur iklim dan ix produktivitas tanaman ubi jalar selama periode 1997 – 2016 dilakukan analisis korelasi antara data iklim dan produktivitas kemudian dilanjutkan dengan analisis regresi linear berganda dengan meggunakan software microsoft Office Excel 2013 dan SPSS 16. Hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif untuk mendeskripsikan hasil wawancara mengenai pendapat petani mengenai perubahan iklim. Hasil dari penelitian ini menunjukan Selama kurun waktu dua puluh tahun (1997 – 2016) ,telah terjadi perubahan iklim di Kabupaten Mojokerto, yang ditandai dengan menurunnya jumlah curah hujan sebesar 293,8 mm pertahun pada dekade II, bergesernya AMK dari bulan Juli dasarian III menjadi bulan Juni dasarian II dan AMH dari bulan Oktober dasarian III menjadi bulan November dasarian I, serta naiknya rata-rata suhu udara sebesar 0,31 °C. Penurunan jumlah curah hujan dan peningkatan suhu yang terjadi memberikan dampak positif terhadap produktivitas ubi jalar. Model pendugaan produktivitas ubi jalar di Kabupaten Mojokerto adalah Y= -341,062 -0,006X1 + 17,475X2. Apabila curah hujan meningkat satu mm akan menurunkan produktivitas ubi jalar 0,006 ton ha-. Apabila suhu udara meningkat satu °C akan meningkatkan produktivitas ubi jalar sebesar 17,475 ton ha-1
English Abstract
Climate change globally attract attention all over the world. One form of this climate change is the increasing temperature of the surface of the earth (Global Warming). Based on data from NASA (2015) in Hairiah et al. (2016), the global temperature increased 0,68 °C from 1880 until 2014. The impact of climate change in agriculture are multidimensional, from resources, infrastructure of agriculture, production systems, food security, well-being of farmers and all of people (Santoso, 2016). In production systems, climate change can affect plant growth, because plant growth is highly influenced by weather and climate. The population increase is accompanied by the need of carbohydrates as food intake. One of the sources of carbs are sweet potato. Sweet potato can be one alternative to accompany the rice towards food security. With the existence of global climate change, allegedly there is climate change also at Mojokerto as other regencies in east java. This research aims to evaluate whether climate change has occured in Mojokerto, to study the impact of climate change on the begining of dry season, the begining of rainy season, temperature, and rainfall, to study the corelation of climate elements to productivity of sweet potatoes in mojokerto, to study the impact of climate element to productivity of sweet potatoes in Mojokerto. This research conducted in subdistrict of Trawas, Gondang and Pacet, Mojokerto regency in February – April 2018. Tools used in this research are questionnaire interview, map of Mojokerto regency, and camera. The materials used in this research is climate data (rainfall and temperature) from 1997 – 2016 obtained from Geophysical Station Grade II Tretes, sweet potato productivity from 1997 – 2016 which is obtained from the Departement of Agriculture, Mojokerto and the result of interviews with farmers as respondents. This research uses two data sourches, the climate data (rainfall and temperature) and sweet potatoes production data as the primary data and the results of interview with farmers as the secondary data. Purposive sampling method is used to decide the locations of this research. The respondents of this research are 45 farmers with representatives of 15 farmers in each subdistrict. The primary data obtained from the services and related agencies and secondary data collection was done by way of interview. To analyse the climate change in Mojokerto regency is by dividing the climate data from 20 years into two periods of 10 years. To know the shift in the rainy season and dry season, dasarian system will be used. Determining the climate change of two decade and spesified the type of climate using Schmidt and Ferguson method. To find out the correlation between climate and sweet potatoes productivity during the period 1997 – 2016, data obtained will be used for analysis of correlation then followed by a multiple linear regression analysis with software Microsoft Office Excel 2013 and SPSS 16. The result of the interviews were analyzed using description analysis to describe the result of the intervews which farmers opinion of climate change. The Result of this research showed over the past twenty years (1997 – 2016), climate change has occured in Mojokerto. Its showed by decreased number of xi Rainfall 293,8 mm per year in decade II, shifted of the begining of dry season from july dasarian III become June Dasarian II and the begining of rainy season from October dasarian III into November dasarian I, as well as the rise in the average temperature of 0.31°C. Decrease in amount of rainfall and rising temperature that occur gives a positive impact to productivity of sweet potatoes. Sweet potato productivity prediction model in Mojokerto is Y =-341.062 - 0.006X1 + 17.475X2. When rainfall increased one mm will reduce the productivity of sweet potatoes 0.006 ton ha-1. When the air temperature rises one °C will increase the productivity of sweet potatoes of 17.475 ton ha-1
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/500/051809514 |
Uncontrolled Keywords: | Perubahan Iklim, Produktivitas, Ubi Jalar |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.1 Damage caused by environmental factors |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 05 Nov 2018 08:06 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 11:31 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12859 |
Preview |
Text
OKTAVIANUS VERRY YUSTEJO.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |