Hubungan Persepsi Petani Terhadap Efektivitas Pembelajaran SL-PTT.

Dintara, Bayu Andhika (2010) Hubungan Persepsi Petani Terhadap Efektivitas Pembelajaran SL-PTT. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Program SL-PTT (Sekolah Lapang-Pengelolaan Tanaman Terpadu) ini merupakan sebuah tindak lanjut pemerintah yang sudah pernah diterapkan kepada petani, namun masih belum ada penyempurnaan. SL-PTT inilah yang menjadi kegiatan terfokus yang menjadi tumpuan pemerintah untuk meningkatkan produksi beraas tingkat nasional, melalui program swasembada pangan. SL-PTT sudah semenjak tahun 2008 telah diprogramkan oleh pemerintah, akan tetapi penelitian ini dilakukan pada tahun 2009, yaitu penelitian tepatnya pada bulan Juni sampai Juli, di Desa Denok Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Namun program ini tidaklah dapat terlaksana dengan baik jika persepsi masyarakat pada program ini ternyata dipandang negatif, tidak bermutu bagi petani, dan petani beranggapan tidak ada guna jika menerapkan cara-cara SL-PTT ini. Oleh karena itu, peru adanya sebuah penelitian yang menguak tentang persepsi petani terhadap sebuah inovasi yang akan diberikan kepada mereka. Dari persepsi tersebut, maka berpengaruh pada saat pembelajaran berlangsung, petani fokus ataukah tidak karena juga faktor persepsi yang mempengaruhinya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menghubungan antara persepsi petani dengan efektivitas pebelajaran SL-PTT. Adapun permasalahannya adalah : 1) Bagaimanakah persepsi masyarakat petani terhadap pembelajaran SL-PTT yang akan dilaksanakan ? 2) Bagaimanakah tingkat efektivitas pembelajaran SL-PTT ? 3) Bagaimanakah hubungan antara persepsi masyarakat petani dengan tingkat efektivitas pembelajaran Sekolah Lapang-PTT padi di tempat penelitian ? Penelitian ini bertujuan : 1) Mendeskripsikan persepsi masyarakat petani peserta Sekolah lapang-PTT di tempat penelitian. 2) Mendeskripsikan tingkat efektivitas pembelajaran Sekolah lapang-PTT di tempat penelitian. 3) Menganalisis hubungan antara persepsi masyarakat petani dengan tingkat efektivitas pembelajaran Sekolah Lapang-PTT di tempat penelitian. Kegunaan penelitian ini adalah : 1) Sebagai bahan masukan, pertimbangan dan informasi bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan selanjutnya. 2) Sebagai bahan informasi bagi petani mengenai pentingnya berpartisipasi aktif dalam rangka menyukseskan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan petani. 3) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi mahasiswa dan peneliti yang akan meneliti masalah yang sama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripsi ( descriptif research ). Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja ( Purposive ) yaitu di Desa Denok Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Metode penentuan responden dengan metode purposive dan jumlah populasi penelitian adalah sebanyak 23 orang. Teknik pengumpulan data yaitu : wawancara dengan kuisioner, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pemberian skor ( Skoring ) untuk mendeskripsikan persepsi petani dan efektivitas pembelajaran SL-PTT dan analisis tabel silang ( Cross Table Analysis ) untuk mengetahui hubungan antara persepsi petani dengan efektivitas pembelajaran SL-PTT. Dari hasil penelitian diperoleh : 1) persepsi petani yang dibagi menjadi empat persepsi, yaitu mengenai keuntungan relatif, petani menganggap bahwa inovasi teknologi SL-PTT ini sangat bermanfaat bagi mereka, buktinya skor dilapang mencapai 33,50 atau 85,89%, tingkat skor dan persentasenya tergolong tinggi 2) mengenai kemudahan inovasi diaplikasikan, petani menganggap bahwa inovasi teknologi SL-PTT mudah sekali diaplikasikan, buktinya skor di lapang menunjukkan sebesar 28,00 dari skor maksimal yaitu 33, dengan persentase 84,84%, yang mana skor dan persentase ini tergolong tinggi. 3) persepsi petani mengenai kemudahan inovasi diamati hasilnya, petani menganggap bahwa inovasi teknologi SL-PTT ini masih dapat dilihat hasilnya maksusnya petani masih bisa berasumsi bahwa inovasi ini mudah sekali dilihat hasilnya meskipun belum melakukan, bukti dari pernyataan ini adalah skor di lapang meunjukkan sebesar 27,00 dari skor maksimal yaitu 33, dengan persentase 81,81%, maka tergolong tinggi. 4) persepsi petani mengenai keselarasan adat kebiasaan yang dihadapi oleh petani, petani menganggap terdapat ketidakselarasan yang dihadapi ketika menerapkan inovasi teknologi SL-PTT ini, yaitu bukti dkor di lapang sebesar 28,00 dari skor maksimal yaitu 36, dengan persentase 77,78%, dan tergolong rendah. 4) efektivitas pembelajaran SL-PTT pun petani kurang antusias untuk mengikutinya, bukti skor di lapang menunjukkan sebesar 19,50 dari skor maksimal yaitu 30, dengan persentase 65,00%, dan tergolong rendah. 5) hubungan antara persepsi petani dengan efektivitas pembelajaran tergolong negatif, maksudnya terjadi penurunan drastis antara petani yang persepsi dan efektivitasnya rendah daripada yang persepsi dan efektivitasnya tinggi, maksudnya banyaknya petani yang tidak mengikuti pelatihan daripada yang mengikuti pelatihan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat hubungan negatif antara persepsi petani dengan efektivitas pembelajaran SL-PTT di Desa Denok Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Saran yang bisa disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1)Diharapkan agar dapat memberikan informasi yang cukup jelas kepada petani tentang adanya sebuah inovasi agar petani dapat berpersepsi dengan baik, artinya petani disaat diajak akan mau mengikuti dan mengaplikasikannya di lahan mereka sendiri dengan baik. 2) Efektivitas pelatihan juga berawal dari persepsi petani, jika petani berpersepsi negatif terhadap pelatihan tersebut, maka petani tidak akan mau mengikuti pelatiha tersebut.

English Abstract

SL-PTT Program (School of Integrated Crop Field Management) This is a follow-up to the government which has never been applied to farmers, but there was still no improvement. SL-PTT which is the focus of activities which support the government to increase production beraas national level, through food self-sufficiency program. SL-PTT has been since the year 2008 have been programmed by the government, but this study done in 2009, that is precisely the study between June and July, in the Village District Lumajang Lumajang svelte. But this program can not be done well if the public perception of this program was viewed negatively, not good for the farmers, and farmers do not assume any good if applied in ways these SL-PTT. Therefore, the change of a study that reveals about the perceptions of farmers towards an innovation that will be given to them. Of perception, the influence during the learning progresses, the focus or not because the farmers are also factors influencing perceptions. Therefore this study aims to link up between the perceptions of farmers with SL-PTT pebelajaran effectiveness. The problem is: 1) How is the public perception of farmers towards learning SL-PTT to be carried out? 2) What level of learning effectiveness SL-PTT? 3) What is the relationship between peoples perception of farmers with a level of effectiveness of learning-PTT Field School in place of rice research? This research aims: 1) Describe the public perception of the farmer field school participants in the research-PTT. 2) Describe the level of effectiveness of learning-PTT field school at the research site. 3) Analyze the relationship between peoples perception of farmers with a level of effectiveness of learning-PTT Field School at the research site. Usefulness of this research are: 1) As an input, and information for government consideration in determining the next policy. 2) As a material of information for farmers about the importance of active participation in the framework of the successful development and improving farmers welfare. 3) This research is expected to be used as information material for students and researchers who will examine the same problem. The method used is the census method, the type of research used is descriptive research (descriptif research). The determination of research area is done intentionally (purposive) that is in the Village District Lumajang Lumajang svelte. The method to determine the respondent with the method of purposive and total study population is 23 people. Data collection techniques: interviews with questionnaires, observation and documentation. Data analysis method used is descriptive and qualitative analysis by giving a score (Scoring) to describe the perceptions of farmers and learning effectiveness SL-PTT and cross table analysis (Cross Table Analysis) to determine the relationship between farmers perceptions of learning effectiveness SL-PTT. The results were obtained: 1) the perception that farmers were divided into four perception, which is related to relative advantage, farmers assume that technological innovation SL-PTT is very useful for them, the proof score dilapang reached 33.50 or 85.89%, the level score and percentage is high 2) regarding the ease of innovation is applied, the farmer assumes that technological innovation SL-PTT is easy to apply, the proof score of 28.00 from the field indicates the maximum score is 33, with percentage of 84.84%, which is a percentage score and high. 3) farmers perceptions about the ease of innovation diaati result, farmers consider that the SL-PTT technology innovation can still be seen the results maksusnya farmers can still assume that this innovation is easy to see the results though have not done, the proof of this statement is to score in a field of 27 meunjukkan , 00 of the maximum score is 33, with percentage of 81.81%, then it is high. 4) the perception of farmers about the risks faced by farmers, the farmers think there are risks faced when applying the SL-PTT technological innovation, namely proof of registration 28.00 dkor in the field of the maximum score is 36, with percentage of 77.78%, and classified low. 4) SL-PTT learning effectiveness of any farmers were less enthusiastic to follow, the evidence indicates a score in the field amounted to 19.50 of a maximum score of 30, with percentage of 65.00%, and low. 5) the relationship between the perception of farmers belonging to the effectiveness of learning has a negative relationship, meaning they have plummeted between the perceptions of farmers and low effectiveness which have a percentage greater than the perception and high effectiveness, which is smaller.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2010/313/051102026
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 20 Apr 2011 13:34
Last Modified: 18 Apr 2022 02:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128548
[thumbnail of 051102026.pdf]
Preview
Text
051102026.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item