Rosalia, Nina (2011) Kajian Karakteristik Agronomis Tanaman Tebu Genjah (Saccharum officinarum L.) pada Pertumbuhan Vegetatif. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada tahun 2010, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral memperkirakan, konsumsi premium nasional bakal mencapai 38,27 miliar liter. Hampir dipastikan lebih dari 20% diimpor. Indonesia mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM) dari bahan fosil yang tidak terbarukan. Tebu genjah merupakan salah satu alternatif bahan baku bioetanol yang bersifat terbarukan dan tidak menimbulkan polusi udara. Satu ton tebu mampu menghasilkan 70-90 liter etanol. Dari bagas tebu bisa diperoleh 27-33 liter etanol/ton tebu dan daun keringnya menghasilkan 11-16 liter etanol/ton. Tebu umur genjah ialah varietas tebu yang pada umur 8 bulan telah memiliki kandungan gula total (glukosa, fruktosa, dan sukrosa) cukup tinggi ( 17%) sehingga pada umur tersebut sudah dapat dipanen untuk diambil gula cairnya. Berkaitan dengan umur panennya yang pendek, tebu genjah memberi peluang dipanen dua kali dalam satu tahun atau tiga kali dalam dua tahun. Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) telah melakukan penelitian untuk menghasilkan klon tebu genjah dan telah diperoleh 3 klon harapan tebu genjah yaitu klon PS 99-1115, PS 99-1130 dan VMC 73-229 yang diketahui produktivitasnya 70 ton/ha dengan kadar gula 17% dan umur masak 8 bulan. Dari aspek sifat agronomisnya belum diketahui secara rinci, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mempelajari sifat agronomis tebu genjah apabila dibandingkan dengan tebu normal. Sifat agronomis ini juga dapat dijadikan sebagai idiotype atau penciri dalam seleksi tebu genjah. Tujuan penelitian ialah: 1) Mempelajari perbedaan karakteristik agronomis tebu genjah dan tebu normal, 2) Mempelajari karakteristik agronomis sebagai parameter dalam seleksi tebu genjah. Hipotesis yang diajukan ialah tebu genjah memiliki pertumbuhan vegetatif yang lebih cepat dibandingkan dengan tebu normal. Penelitian telah dilakukan di kebun percobaan Pasuruan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) pada bulan Desember 2009 sampai dengan bulan April 2010. Bahan penelitian yang digunakan adalah 6 klon tebu yang terbagi dalam 2 kelompok kemasakan. Kelompok pertama adalah klon-klon tebu genjah yaitu VMC 73-229, PS 99-1130 dan PS 99-1115. Kelompok kedua sebagai kontrol adalah klon-klon tebu normal yaitu PS 97-226, PS 951 dan BL. Alat yang digunakan ialah penggaris, timbangan, oven, jangka sorong, pisau, gunting dan hand refraktometer. Bahan lain yang digunakan yaitu media tanah dalam polibag yang merupakan campuran tanah Entisol dan pasir, pupuk SP-36 dan ZA, polibag kapasitas 15 kg, kertas label, spidol, tali rafia dan kantong kertas semen. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok, jumlah perlakuan ada 6 klon tebu dengan 3 kali ulangan. Klon tebu yang digunakan sebagai perlakuan yaitu K1: PS 99-1115, K2: PS 99-1130, K3: VMC 73-229, K4: BL, K5: PS 951 dan K6: PS 97-226. Pengamatan komponen pertumbuhan dilakukan secara non destruktif dan destruktif. Pengamatan non destruktif meliputi tinggi batang, diameter batang, jumlah daun per batang dan jumlah anakan per rumpun yang dilakukan pada saat tanaman berumur 14, 28, 42, 56, 70, 84, 98 dan 112 hst dan dilakukan pada setiap polibag. Pada saat tanaman berumur 30, 60, 90 dan 120 hst dilakukan pengamatan secara destruktif yaitu jumlah ruas per batang, panjang ruas batang, bobot basah batang per rumpun dan bobot kering total per tanaman. Pengamatan brix dilakukan pada saat tanaman berumur 180 hst. Data yang diperoleh dianalisis varian, apabila terdapat perbedaan nyata dalam perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon tebu genjah memiliki pertumbuhan vegetatif yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan klon tebu normal. Pada komponen pertumbuhan meskipun tidak berbeda nyata klon tebu genjah memiliki jumlah anakan per rumpun, jumlah ruas per batang, panjang ruas batang dan tinggi batang yang lebih tinggi dibandingkan dengan klon tebu normal. Sedangkan pada komponen hasil, meskipun tidak berbeda nyata klon tebu genjah memiliki bobot basah batang per rumpun yang lebih tinggi dibandingkan dengan klon tebu normal. Selain itu, bobot kering total per tanaman klon tebu genjah nyata lebih tinggi dari klon tebu normal. Diantara klon harapan tebu genjah, baik pada komponen pertumbuhan maupun hasil, klon PS 99-1115 menunjukkan karakteristik agronomis yang relatif lebih baik dari klon genjah lainnya yaitu PS 99-1130 dan VMC 73-229.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2010/308/051100305 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 01 Mar 2011 10:54 |
Last Modified: | 18 Apr 2022 02:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128542 |
Preview |
Text
051100305.pdf Download (11MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |