Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Mulsa Paitan (Tithonia diversivolia L.) Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Var. DETAM-1

Wicaksono, Handy Arief (2010) Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Mulsa Paitan (Tithonia diversivolia L.) Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Var. DETAM-1. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai hitam (Glycine max L.) ialah tanaman semusim yang termasuk family leguminosae. Kedelai hitam berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Namun petani lebih sering membudidayakan kedelai kuning, sementara kedelai hitam kurang mendapat perhatian. Padahal kandungan protein yang dikandung kedelai hitam sangat tinggi ± 45% dan memiliki peranan penting di dalam sektor industri, khususnya industri kecap. Kedelai hitam ialah bahan baku dalam pembuatan kecap. Dengan melihat berbagai manfaat dan keunggulan dari kedelai hitam, maka diperlukan peningkatan produksi dari kedelai hitam. Peningkatan produksi kedelai hitam dapat dilakukan dengan cara olah tanah yang tepat. Upaya selanjutnya ialah pemanfaatan organ tanaman sebagai mulsa. Mulsa dari bahan organik mempunyai keuntungan ialah dapat diperoleh secara gratis, dapat menurunkan suhu tanah, menjaga kelembaban tanah, sebagai sarana konservasi tanah dengan menekan erosi, dapat menghambat tanaman penggangu dan dapat menambah bahan organik tanah. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini ialah : 1) Mempelajari pengaruh sistem olah tanah dan mulsa paitan (Tithonia diversifolia L.) pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai hitam (Glycine max L.) var. Detam-1. 2) Memperoleh sistem olah tanah dan dosis mulsa paitan (Tithonia diversifolia L.) yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai hitam (Glycine max L.) var. Detam-1. Hipotesis yang diajukan ialah sistem olah tanah minimal dengan aplikasi mulsa paitan 8 ton ha-1 memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai hitam tertinggi. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari 2010 hingga bulan Mei 2010 di desa Dadaprejo, kecamatan Junrejo, kota Batu dengan ketinggian 560 m dpl. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah cangkul, timbangan analitik, meteran, oven, thermometer, soil moisture tester, petak kuadran 50 cm x 50 cm dan leaf area meter. Bahan yang digunakan meliputi benih kedelai hitam var Detam-1, Mulsa paitan, pupuk anorganik (urea, SP-18, KCl) dan pestisida. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang diulang 3 kali. Sistem olah tanah diletakkan sebagai petak utama (T) yang terdiri dari 3 level, yaitu T0 = Tanpa olah tanah, T1 = Olah tanah minimal dan T2 = Olah tanah maksimal. Dosis mulsa paitan ditempatkan pada anak petak yang terdiri dari 3 level, yaitu M0 = Tanpa mulsa , M1 = Mulsa 4 ton ha-1 dan M2 = Mulsa 8 ton ha-1. Variable pengamatan meliputi pengamatan gulma dan pengamatan kedelai hitam Variable pengamatan gulma dilakukan dengan analisis vegetasi dan menimbang bobot kering gulma yang dilakukan pada saat tanah belum diolah, pada saat tanaman kedelai berumur 12, 24, 36, 48, 60 dan 72 hst. Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan secara destruktif yaitu dengan mengambil dua tanaman contoh untuk setiap perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 12, 24, 36, 48, 60, 72 dan pada saat panen ialah umur 84 hst. Parameter pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun (ILD) dan bobot kering total tanaman. Parameter pengamatan hasil panen ialah jumlah polong isi/tanaman,jumlah biji /tanaman, bobot 100 biji, hasil biji ha-1 dan indeks panen. Selain itu juga dilakukan pengamatan pendukung ialah suhu tanah, kelembaban tanah, analisis tanah awal dan akhir. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Bila terdapat interaksi atau pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan diantara perlakuan dengan menggunakan uji BNT pada p= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian mulsa paitan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai hitam. Pada komponen pengamatan gulma, sistem olah tanah maksimal yang dikombinasikan dengan mulsa paitan 8 ton ha-1 dapat menekan pertumbuhan gulma pada tanaman kedelai hitam. Spesies gulma yang muncul setelah perlakuan ialah Amaranthus spinosus. Pada komponen pertumbuhan dan hasil tanaman, sistem olah tanah minimal menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang paling baik dan tidak berbeda pengaruhnya dengan sistem olah tanah maksimal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2010/285/051003930
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 04 Jan 2011 09:38
Last Modified: 18 Apr 2022 01:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128516
[thumbnail of 051003930.pdf]
Preview
Text
051003930.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item