Dampak Pengaturan Jarak Tanam pada Kondisi Mikro, Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.)

Nugrahaning, Nomita Fibrianti (2010) Dampak Pengaturan Jarak Tanam pada Kondisi Mikro, Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tingginya tingkat pemanfaatan dan semakin populernya jagung manis, maka upaya ke arah peningkatan produktivitas tanaman perlu dilakukan. Biji jagung manis tidak hanya bisa dikonsumsi dengan cara direbus, akan tetapi dapat juga dimanfaatkan untuk berbagai produk olahan seperti talam jagung, perkedel jagung, campuran soup, campuran berbagai sayuran maupun salad. Berdasar pada hal tersebut mengakibatkan tingkat permintaan terhadap jagung manis di pasaran terus meningkat. Selain itu juga disebabkan oleh pemenuhan biji jagung biasa yang lebih banyak difokuskan pada pemenuhan bahan makanan pokok. Di Indonesia, potensi hasil jagung manis dapat mencapai sekitar 11 ton ha-1, sementara hasil di tingkat petani hanya mencapai 5-6 ton ha-1. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan tanaman jagung manis ialah penyediaan lingkungan tumbuh yang optimal bagi tanaman khususnya lingkungan tumbuh di sekitar tanaman yang umumnya disebut dengan lingkungan mikro. Lingkungan mikro ialah lingkungan yang terjadi di sekitar tanaman mulai dari daerah perakaran hingga tajuk tanaman paling tinggi yang umumnya diakibatkan oleh perilaku dari tanaman itu sendiri, seperti sebagai akibat dari pengaturan jarak tanam ( Ariffin, 2003 ). Pada pengaturan jarak tanam sempit, lingkungan mikro yang timbul akan sangat berbeda dengan pengaturan jarak tanam lebar. Oleh karenanya untuk mengetahui dan menentukan lingkungan mikro yang optimum bagi perkembangan dan hasil tanaman jagung manis, maka dapat didekati melalui pengaturan jarak tanam. Selain itu, kondisi mikro juga dapat disebabkan oleh penggunaan berbagai macam varietas. Hal ini berkaitan bahwa untuk setiap varietas mempunyai botani dan morfologi tanaman yang berbeda. Oleh karena itu melalui penelitian ini diharapkan akan didapatkan suatu informasi kecocokan suatu varietas untuk dapat tumbuh, berkembang, dan menghasilkan dengan baik pada pengaturan jarak tanam beragam. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah : 1). Untuk mengetahui pengaruh berbagai jarak tanam terhadap kondisi mikro, pertumbuhan dan hasil dari tiga varietas tanaman jagung manis, 2) Untuk menentukan jarak tanam yang tepat sehingga akan dihasilkan kondisi mikro yang paling sesuai bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Hipotesis yang diajukan ialah melalui pengaturan jarak tanam yang berbeda, akan dihasilkan kondisi iklim mikro yang berbeda serta akan memberikan dampak yang berbeda pada pertumbuhan dan hasil tiga varietas tanaman jagung manis. Penelitian telah dilaksanakan pada Bulan Agustus 2008 sampai dengan November 2008 di Balai Benih Induk (BBI) Palawija, Desa Randuagung, Bedali, Lawang, Kabupaten Malang yang terletak pada 491 - 500 m dpl. Curah hujan sekitar 20 mm/bln dengan pH tanah antara 6,2 – 6,8. Suhu rata-rata harian antara 24,4º C - 29º C. Berdasarkan letak geografisnya BBI Palawija terletak pada 70 LS dan 1120 BT. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah meteran, sabit, timbangan analitik, ember, cangkul, Leaf Area Meter (LAM), knapsack sprayer, jangka sorong, light meter, dan thermohigrometer. Bahan yang digunakan ialah benih jagung manis (varietas bisi sweet, super sweet, dan sweet boy), pupuk Urea (300 kg ha-1), SP – 36 (150 kg ha-1), KCl (100 kg ha-1), Furadan 3G , fungisida, dan pestisida. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) yang diulang 3 kali. Jarak tanam diletakkan sebagai petak utama (J) yang terdiri dari 4level yaitu 70 cm x 50 cm (J1), 70 cm x 40 cm (J2), 70 cm x 30 cm (J3), dan 70 cm x 20 cm (J4). Varietas tanaman jagung manis (V) ditempatkan pada anak petak yang terdiri dari 3 macam, yaitu jagung manis varietas bisi sweet (V1), jagung manis varietas super sweet (V2), dan jagung manis varietas sweet boy (V3). Pengamatan dilakukan secara destruktif yaitu dengan mengambil dua tanaman contoh untuk setiap kombinasi perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 20, 35, 50, 65 dan panen. Pengamatan parameter pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering total tanaman, LPR (Laju Pertumbuhan Relatif), Indeks luas daun (ILD), IP (indeks panen). Pengamatan parameter hasil meliputi jumlah tongkol/tanaman, bobot segar tongkol dengan klobot per tanaman, bobot segar tongkol tanpa klobot per tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol, hasil (ton ha-1). Pengamatan lingkungan mikro dilakukan pada saat tanaman berumur 15, 30, 45 dan 60 hst yang meliputi ntensitas cahaya, suhu udara, kelembaban udara, dan data klimatologi selama percobaan berlangsung. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Apabila terjadi interaksi maka dilanjutkan dengan uji perbandingan diantara perlakuan dengan menggunakan uji Duncan pada taraf α = 0,05 , sedangkan apabila tidak terjadi interaksi yang nyata digunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf α = 0,05 Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara jarak tanam dan varietas tanaman jagung manis berpengaruh nyata pada komponen pertumbuhan yang meliputi: tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), indeks luas daun, berat kering total tanaman (g), dan laju pertumbuan relatif (g g-1 hari-1). Sedangkan komponen hasil meliputi: panjang tongkol (cm), bobot segar tongkol berklobot per tanaman (g), bobot segar tongkol tanpa klobot per tanaman (g), dan hasil (ton ha-1). . Penggunaan jarak tanam dari 70 cm x 50 cm menjadi 70 cm x 20 cm menggunakan varietas bisi sweet memberikan peningkatan hasil ton ha-1 sebesar 2,89 ton ha-1 (30,64%). Penggunaan jarak tanam dari 70 cm x 50 cm. menjadi 70 cm x 20 cm menggunakan varietas super sweet memberikan peningkatan hasil ton ha-1 sebesar 2,89 ton ha-1 (30,43%). Sedangkan penggunaan jarak tanam dari 70 cm x 50 cm menjadi 70 cm x 20 cm menggunakan varietas sweet boy memberikan peningkatan hasil ton ha-1 sebesar 2,89 ton ha-1 (28,08%). Interaksi nyata juga terjadi pada komponen kondisi mikro yang meliputi : intensitas radiasi matahari di bawah tajuk tanaman (%), dan kelembaban udara siang hari di bawah tajuk tanaman (%).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2010/260/051003463
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 19 Jan 2011 10:46
Last Modified: 14 Apr 2022 07:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128492
[thumbnail of 051003463.pdf]
Preview
Text
051003463.pdf

Download (9MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item