Anwar, Khoirul (2010) Pengaruh Penerapan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) Terhadap Populasi Liriomyza huidobrensis Blanchard (Diptera: Agromyzidae) pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) di Desa Sumberbrantas Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia, terutama di dataran tinggi seperti Pengalengan, Wonosobo dan Batu. Kentang di anggap sebagai sayuran yang mendapat prioritas karena memiliki tingkat ekonomi yang lebih tinggi dan tidak mudah rusak seperti sayuran yang lain. Lalat pengorok daun (leafminer fly) Liriomyza huidobrensis Blanchard (Diptera: Agromyzidae) adalah salah satu hama utama yang menyerang tanaman kentang. Hama tersebut termasuk serangga polifag yang mempunyai banyak tanaman inang dan menjadi hama baru pada beberapa jenis tanaman sayuran di beberapa sentra sayur dataran tinggi. Serangan hama lalat ini dapat menurunkan hasil hingga 50 % pada tanaman kacang, kentang dan bawang. Untuk mengendalikan Liriomyza sp. petani kentang umumnya menggunakan insektisida 1-2 kali seminggu. Penyemprotan insektisida yang tidak selektif diduga sebagai penyebab utama terjadinya ledakan lalat pengorok daun, karena musuh alami lalat ini sangat rentan terhadap insektisida. Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) ialah suatu cara pendekatan atau cara berpikir pengendalian hama yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang bertanggung jawab. Tujuan penelitian yang telah dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) terhadap populasi L. huidobrensis pada pertanaman kentang dan pendapatan petani. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanian milik petani di Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu dan di laboratorium Entomologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan Oktober 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dengan menitipkan teknik-teknik pengendalian pada aspek budidaya tanaman kentang tidak mampu menurunkan populasi L. huidobrensis. Berdasarkan hasil analisa usaha tani, hasil panen dan keuntungan yang dihasilkan pada perlakuan PHT lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan Non PHT. Keuntungan yang dihasilkan pada perlakuan PHT sebesar Rp 21.316.000 atau 1,59 kali lipat dari modal yang dikeluarkan, sedangkan pada perlakuan Non PHT sebesar Rp 40.143.600 atau 1,95 kali lipat dari modal yang dikeluarkan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2010/257/051003460 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 14 Jan 2011 08:48 |
Last Modified: | 14 Apr 2022 07:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128491 |
Preview |
Text
051003460.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |