Modal Sosial (Social Capital) Dan Partisipasi Petani Dalam Pelaksanaan Kemitraan Budidaya Padi SRI (System Of Rice Intensification) Dengan PT HM Sampoerna Tbk. : Studi Kasus di Gabungan Kelompok Tani

Trianingsih, Krisnawati (2010) Modal Sosial (Social Capital) Dan Partisipasi Petani Dalam Pelaksanaan Kemitraan Budidaya Padi SRI (System Of Rice Intensification) Dengan PT HM Sampoerna Tbk. : Studi Kasus di Gabungan Kelompok Tani. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan pertanian komoditas pangan masih merupakan aspek yang paling disoroti dalam bidang pertanian. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan meningkatkan produksi padi. Padi/beras merupakan makanan utama penduduk Indonesia. Kecenderungan semakin meningkatnya permintaan masyarakat terhadap komoditi padi, berkaitan erat dengan bertambahnya jumlah penduduk, pendapatan perkapita dan perubahan pola konsumsi yang tidak terpaku lagi pada pemenuhan kebutuhan dasar. Meskipun program diversifikasi pangan sedang digalakkan oleh pemerintah, namun mengonsumsi beras masih dijadikan sebagai tolok ukur tingkat status seseorang oleh masyarakat. Upaya peningkatan ketahanan pangan ini mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun pihak swasta dan dari pihak petani sendiri. Selain pemerintah, pihak swasta memiliki andil yang cukup besar dalam menyukses an program pembangunan pertanian. PT. HM Sampoerna Tbk sebagai salah satu perusahaan swasta terbesar di Indonesia yang memproduksi rokok memiliki CSR (Corporate Social Responsibility) yang bergerak di bidang Community development (Comdev) pemberdayaan masyarakat dan ketahanan pangan. Sebagai bentuk perhatian terhadap perkembangan dunia pertanian Indonesia, PT. HMS melalui kerjasama kemitraan dengan yayasan Merdeka Indonesia Sempurna sebagai pelaksana melakukan kegiatan penyebarluasan dan penerapan inovasi metode tanam padi SRI. Diharapkan pengenalan metode SRI melalui kerjasama kemitraan mampu membantu untuk menjawab permasalahan usaha peningkatan produksi padi dalam negeri. SRI merupakan sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, dengan mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agroekosistem secara alami, sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup berkualitas berkelanjutan. Sehubungan dengan preferensi tersebut maka model pertanian hemat air khususnya pada tanaman padi adalah salah satu pilihan untuk dibangun dan dikembangkan. Modal sosial yaitu berupa jaringan sosial, atau sekelompok orang yang dihubungkan oleh perasaan simpati dan kewajiban serta oleh norma pertukaran dan civic engagement. Di sini, dalam level mekanismenya modal sosial dapat mengambil bentuk kerjasama (Hermawanti dan Rinandari, 2003). Petani SRI sebagai mitra kerja PT HMS juga memiliki modal sosial (social capital) yang ada dari dalam diri dan kelompok mereka yang nantinya dapat dioptimalkan dalam meningkatkan partisipasi dalam kegiatan kemitraan yang memiliki dampak positif terhadap pencapaian tujuan bagi kedua belah pihak yang bermitra. Berkaitan dengan hal di atas, maka permasalahan ini adalah: (1)Bagaimana kondisi modal sosial (social capital) yang dimiliki anggota kelompok petani SRI, (2) Bagaimana partisipasi anggota kelompok petani SRI dalam program kemitraan budidaya padi SRI. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: (1)Mendeskripsikan kondisi modal sosial (social capital) yang dimiliki anggota kelompok petani SRI, (2)Mendeskripsikan partisipasi anggota kelompok petani SRI dalam program kemitraan budidaya padi SRI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus dengan sampel penelitian seluruh petani SRI anggota gapoktan “SRI Rukun Santoso” sebanyak 21 orang di Desa Suwayuwo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel modal sosial (social capital) kelompok petani SRI yang diukur dari 5 indikator yaitu intensitas pertemuan, ketaatan terhadap norma kemitraan, kemauan kerjasama, kepercayaan antara anggota, pengurus, dan ketua kelompok, dan jaringan kerjasama termasuk dalam kategori tinggi. Tingginya modal sosial dikarenakan gapoktan memiliki tingkat kemauan kerjasama yang tinggi baik kerjasama internal dengan sesama anggota maupun eksternal dengan luar kelompok. Hal ini sebagai upaya untuk membentuk jaringan kejasama yang diharapkan dapat memberikan mereka kemudahan untuk mengakses pengetahuan dan wawasan seputar informasi perkembangan dunia pertanian untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi usahataninya. Variabel partisipasi petani diukur dari indikator keikutsertaan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi tergolong dalam kategori tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya inisiatif, keinginan, dan kesadaran sendiri dari tiap petani untuk berusaha mengembangkan diri dengan cara aktif untuk kemajuan usahatani padi mereka. Faktor lainnya yaitu pendampingan yang intensif dari pihak PT HM Sampoerna Tbk untuk memperlancar jalannya program kerjasama pengembangan budidaya padi SRI. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disarankan agar modal sosial dan partisipasi kelompok yang sudah tinggi tetap dijaga dan dikembangkan guna meningkatkan usahatani dan kesejahteraan petani. Mengingat besarnya peran inovasi metode tanam padi SRI terhadap peningkatan hasil produksi padi petani, maka hal ini perlu mendapat perhatian dari Dinas Pertanian setempat untuk membantu mengembangkan metode tanam SRI di desa Suwayuwo.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2010/250/051003294
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 17 Jan 2011 09:40
Last Modified: 14 Apr 2022 07:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128485
[thumbnail of 051003294.pdf]
Preview
Text
051003294.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item