Syahri, Ly Khoiriyah (2010) Analisis Efisiensi Pemasaran Kedelai (Glycine max (L.) Merril) di Desa Nglaban Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kedelai merupakan salah satu komoditi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan kedelai merupakan bahan baku pembuatan tempe dan tahu yang telah menjadi menu sehari-hari masyarakat Indonesia pada umumnya. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap tahu dan tempe tersebut dan upaya perbaikan produksi dan kualitas kedelai terus dilakuakn sehingga pendapatan yang diperoleh petani juga meningkat. Peningkatan produksi kedelai tidak akan efektif bagi peningkatan pendapatan dankesejahteraan petani dan masyarakat jika tidak diimbangi oleh system pemasaran yang tidak efisien. Pemasaran kedelai mempunyai pengaruh terhadap pendapatan petani karena terkait dengan tingkat harga yang diterima petani. Pemasaran yang tidak efisien, bentuk pasar yang kurang bersaing, rantai pemsaran yang terlalu panjang, sarana dan prasarana transportasi yang kurang memadai, system kelembagaan pemasaran yang tidak sehat merupakan masalah-masalah pemasaran yang pada umumnya berpengaruh terhadap tingkat harga yang diterima petani. Perumusan masalah dari penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah saluran pemasaran kedelai di Desa Nglaban Kecamatan Loceret?, (2) Seberapa besar margin pemasaran yang diperoleh lembaga pemasaran?, (3) Apakah pemasaran kedelai yang terjadi di daerah penelitian sudah efisien? Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengidentifikasi berbagai saluran pemasaran, lembaga pemasaran dan fungsi-fungsi pemasaran kedelai di Desa Nglaban Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. (2) Menganalisis distribusi margin pemasaran yang diperoleh lembaga pemasaran (4) Menganalisis efisiensi pemasaran kedelai di Desa Nglaban Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : (1) Semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat menyebabkan tingginya nilai marjin pemasaran yang tercipta dalam proses pemasaran (3) Pemasaran kedelai di Desa Nglaban Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk belum efisien. Penelitian ini dilakukan di Desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau “Purposive”. Penentuan responden petani dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) dan jumlah yang diambil sebanyak 40 responden. Adapun responden lembaga pemasaran ditentukan dengan non probability sampling dengan prosedur pengambilan contohnya menggunakan snowball sampling. Metode pengambilan data yang digunakan adalah data primer berupa hasil wawancara dan data sekunder berupa dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mendeskripsikan gambaran atau penjelasan mengenai saluran pemasaran yang terjadi di Desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk serta fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran, sedangkan analisis kuantitatif untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis marjin pemasaran, analisis efisiensi harga dan analisis efisiensi operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Rata-rata produksi selama satu musim tanam tahun 2009 adalah sebesar Rp. 2,228.07 kg per hektar. Harga jual perkilogram pada saat penelitian rata-rata adalah Rp. 5,236.25,- /kg sehingga penerimaan rata-rata sebesar Rp. 11,694,488.78,- per hektar dan rata-rata pendapatan usahatani kedelai dalam satu musim tanam 2009 yaitu sebesar Rp. 2,754,967.12,- per hektar. Demikian juga dengan R/C rasio yang dimiliki petani yaitu sebesar 1,31. Ini berarti setiap pengeluaran biaya Rp. 1,- akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,31 dan akan menghasilkan pendapatan atau keuntungan sebesar 0.31 dan ini berarti pula bahwa usahatani kedelai layak untuk dikembangkan. 2. Dari hasil penelitian yang dilakukan, terdapat tujuh saluran pemasaran kedelai di Desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk yaitu : I. Petani – Konsumen Industri, II. Petani - Tengkulak - Konsumen Industri ( A ), III. Petani - Tengkulak - Konsumen Industri ( B), IV. Petani - Tengkulak -Pedagang Pengepul Warujayeng - Pedagang pengecer Luar Kota - Konsumen Industri, V. Petani – Tengkulak - Pedagang Besar Kabupaten - Konsumen Industri, VI. Petani – Tengkulak - P. Besar Luar Kota - Konsumen Industri, VII. Petani – Tengkulak - Pedagang Besar Jombang - Pedagang Pengecer -Konsumen Industri. 3. Dari hasil analisis marjin, saluran pemasaran II memperoleh total marjin paling kecil yaitu sebesar Rp. 109,52,-/kg, hal ini menunjukkan bahwa slauran pemasaran II efisien karena memperoleh marjin yang paling kecil, dan saluran pemasaran yang memperoleh total marjin yang paling besar yaitu saluran pemasaran VII yaitu sebesar Rp 356,63,-/kg, hal ini yang menunjukkan saluran pemasaran tidak efisien karena memperoleh total marjin lebih besar daripada total marjin pada saluran pemasaran II. 4. Melalui analisis efisiensi harga didapatkan bahwa hasil fungsi transportasi dan fungsi prosesing yang dilakukan lembaga pemasaran efisien karena karena selisih harga yang didapat lebih tinggi dari rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk melakukan fungsi transportasi dan fungsi prosesing. 5. Melalui analisis efisiensi harga didapatkan bahwa hasil fungsi transportasi dan fungsi prosesing yang dilakukan lembaga pemasaran efisien karena karena selisih harga yang didapat lebih tinggi dari rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk melakukan fungsi transportasi dan fungsi prosesing. Melalui efisiensi operasional fungsi transportasi, dari ke enam saluran pemasaran kedelai yang dianalisis dapat disimpulkan bahwa kapasitas angkut yang digunakan oleh masing-masing lembaga pemasaran kedelai yang tidak efisien yaitu pada tengkulak saluran pemasaran ketiga, dan tengkulak pada saluran pemasaran kelima yaitu sebesar 80%, hal ini dikarenakan penggunaan fasilitas tidak secara optimal, sedangkan tingkat efisiensi operasional yang efisien adalah pedagang pengepul pada saluran pemasaran keempat , tengkulak pada saluran pemasaran keenam dan pedagang pengecer pada saluran pemasaran ketujuh, karena kapasitas angkut sesuai dengan kapasitas normalnya sehingga persentase yang diperoleh yaitu sebesar 100 % atau full capacity. Saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Pentingnya analisis pemasaran bagi produsen atau petani kedelai serta lembaga pemasaran diharapkan peran pemerintah untuk saling berbagi informasi demi kesejahteraan petani. (2) Pemasaran dapat diefisienkan dengan cara pembagian distribusi marjin share, dan keuntungan pada masing-masing saluran pemasaran yang adil atau merata dan perlu adanya perbaikan informasi pasar. (3) Disarankan kepada lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran kedelai untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada secara optimal, yaitu dalam penggunaan transportasi, agar biaya yang dikeluarkan tidak besar.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2010/247/051003291 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 14 Jan 2011 09:19 |
Last Modified: | 14 Apr 2022 06:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128479 |
Preview |
Text
051003291.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |