Hubungan Antara Peran Penyuluh Pendamping dengan Respon Petani Terhadap Program Pengembangan Usaha agribisnis Pedesaan (PUAP) : kasus di Desa Tambakmas Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan

Fitria, Nur Laila (2010) Hubungan Antara Peran Penyuluh Pendamping dengan Respon Petani Terhadap Program Pengembangan Usaha agribisnis Pedesaan (PUAP) : kasus di Desa Tambakmas Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sulitnya akses permodalan di desa untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha mandiri yang ingin didirikan merupakan hambatan yang sangat besar bagi petani miskin. Hal ini juga di dukung dengan kurangnya penyuluhan di desa-desa, sehingga pengetahuan tentang pengembangan usaha mandiri masih sangat minim. Untuk membantu mengurangi tingkat kemiskinan di desa, Deptan menawarkan sebuah program untuk memotivasi masyarakat agar menciptakan suatu usaha dalam kegiatan pertaniannya yaitu Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). PUAP adalah suatu program rintisan dari Deptan untuk membantu petani dalam mengolah usaha dengan pemberian modal yang kemudian hasil (laba) dari modal tersebut akan dikembalikan sebagai bukti bahwa modal yang diberikan telah menghasilkan suatu bentuk yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan mandiri. Dan untuk membantu berjalannya program ini, di tunjuk seorang penyuluh pendamping untuk mendampingi masyarakat dalam merintis usaha mandirinya. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana peran penyuluh pendamping dalam pelaksanaan program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Desa Tambakmas Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan?; 2) Bagaimana respon petani terhadap peran penyuluh pendamping dalam pelaksanaan program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Desa Tambakmas Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan?; 3) Bagaimana hubungan peran penyuluh pendamping dengan respon petani dalam pelaksanaan program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Desa Tambakmas Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan. Berdasarkan masalah yang diangkat dalam permasalah di atas, tujuan yang di ambil adalah: 1) Mendeskripsikan peran penyuluh pendamping dalam pelaksanaan program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Desa Tambakmas Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan; 2) Mendeskripsikan respon petani terhadap peran penyuluh pendamping dalam pelaksanaan program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Desa Tambakmas Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan; 3) Mendeskripsikan hubungan peran penyuluh pendamping dengan respon petani dalam pelaksanaan program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan. Kegunaan dari penelitian ini adalah; 1) Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam penulisan karya ilmiah bagi peneliti, dan menerapkan teori yang selama ini telah dipelajari selama masa perkuliahan ke dalam dunia nyata khususnya di bidang pertanian; 2) Sebagai bahan masukan untuk di evaluasi sebagai suatu pertimbangan dan informasi bagi Dinas Pertanian Magetan dan instansi terkait lainnya dalam membuat dan menjalankan kegiatan program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP); 3) Sebagai informasi dalam mengembangkan dan memperluas pengetahuan untuk peneliti lain; 4) Sebagai bahan literatur yang memberikan kontribusi informasi kepada masyarakat tani/kelompok tani baik di pedesaan maupun di perkotaan. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (descriptive research). Penentuan daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Tambakmas Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan. Penentuan responden dilakukan dengan metode cluster random sampling, yaitu 1 gapoktan dengan 6 kelompok tani dengan jumlah responden 57 orang. Metode pengumpulan data penelitian dengan cara: 1) Wawancara; 2) Observasi; 3) Dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan untuk mendeskripsikan peran peyuluh pendamping dalam program PUAP adalah analisis deskriptif dengan menggunakan skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Respon petani terhadap peran penyuluh pendamping dalam program PUAP yang meliputi tugas sebagai penyuluh pendamping dan respon petani terhadap penyuluh pendamping itu sendiri menunjukkan kategori yang tinggi atau respon petani sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan skor yang di dapat di lapang, antara lain: sebagai tugas penyuluh pendamping sebagai 1) Mengidentifikasi potensi wilayah dan memecahkan masalah di wilayah kerja PUAP menunjukkan skor 2,76 atau 92%; 2) Mengidentifikasi kegiatan usaha Gapoktan/ kelompok tani (setiap bulan) menunjukkan skor 2,82 atau 94%; 3) Penetapan kegiatan usaha Gapoktan/ kelompok tani sesuai potensi wilayah kerja PUAP (setiap bulan) dengan skor 2,94 atau 98%; 4) Mendamping Gapoktan/ kelompok tani dalam mengelola kegiatan usaha di bidang agribisnis (setiap bulan) dengan skor 3 atau 100%; 5) Mengunjungi, membimbing dan membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi anggota Gapoktan/ kelompok tani serta memfasilitasi secara rutin/ terjadwal kegiatan usaha Gapoktan/ kelompok tani dengan skor 2,82 atau 94%; 6) Memonitor, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan usaha Gapoktan/ kelompok tani dengan skor 2,94 atau 98%. Sedangkan respon petani terhadap peran penyuluh terdiri beberapa aspek yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kategori yang di dapat termasuk tinggi dengan skor yang di capai sebagai berikut: 1) aspek pengetahuan dengan jumlah skor 20,83 atau 99,19%; 2) aspek sikap dengan jumlah skor 12 atau 100%; 3) aspek keterampilan dengan jumlah skor 3 atau 100%. Dan berdasarkan hasil yang di dapat hubungan tingkat peran penyuluh pendamping dengan efektifitas respon petani dalam pelaksanaan program PUAP merupakan respon yang baik atau kategori yang tinggi dan dikatakan efektif dan efisien dengan skor yang di capai adalah 34,99 atau 99,73%. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat di sarankan sebagai berikut: 1) Peran penyuluh pendamping dalam aspek meningkatkan motivasi petani untuk mengembangkan usaha mandirinya perlu lebih ditingkatkan lagi, terutama dalam sosialisasi tentang program PUAP. Untuk lebih mempermudah dalam proses penyuluhan, sebaiknya menggunakan media yang cukup modern atau lebih baik, contohnya brosur tentang program PUAP sehingga masyarakat lebih mudah dan lebih mengerti dalam memahami program PUAP; dan 2) Respon petani terhadap peran penyuluh pendamping dalam mensosialisasikan program PUAP harus tetap di jaga agar anggota PUAP tetap termotivasi untuk lebih meningkatkan perannya sebagai pelaku usaha di bidang agribisnis.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2010/246/051002989
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 14 Jan 2011 09:07
Last Modified: 14 Apr 2022 06:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128478
[thumbnail of 051002989.pdf]
Preview
Text
051002989.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item