Kholishoh, Lilis (2010) Respon Petani terhadap Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dan Dampaknya terhadap Pendapatan Petani Jagung serta Kelestarian Hutan : kasus pada Petak 211 B RPH Oro-oro Ombo BKPH Pujon. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Keberadaan hutan sangat penting guna menopang kehidupan manusia. Namun, maraknya kasus penebangan hutan secara liar telah menimbulkan kerusakan hutan yang sangat besar di negara kita, sehingga diperlukan penanganan yang serius dari pemerintah. Keadaan sosial ekonomi masyarakat di sekitar hutan juga banyak berpengaruh terhadap keamanan dan kelestarian hutan. Pemerintah melalui Perum Perhutani mencanangkan program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) yaitu suatu sistem pengelolaan sumber daya hutan yang dilakukan bersama oleh Perhutani dan Masyarakat atau Perhutani dan Masyarakat dengan Pihak lain yang berkepentingan dengan jiwa berbagi hingga kepentingan bersama untuk mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat sumber daya hutan dapat diwujudkan secara optimal dan proporsional. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan respon petani terhadap program PHBM. (2) Mengetahui pendapatan petani yang diperoleh dari usahatani jagung pada lahan PHBM. (3) Mengetahui sumbangan pendapatan dari usahatani jagung pada lahan PHBM terhadap pendapatan rumah tangga petani. (4) Mendeskripsikan dampak program PHBM terhadap kelestarian hutan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sensus dengan tipe penelitian deskriptif. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu pada petak 211 B RPH Oro-oro Ombo BKPH Pujon KPH Malang yang berlokasi di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu. Responden pada penelitian ini berjumlah 17 orang dan metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, untuk mendeskripsikan respon petani terhadap program PHBM dan dampak program PHBM terhadap kelestarian hutan menggunakan analisis deskriptif dengan skoring. Untuk analisis pendapatan usahatani jagung menggunakan analisis usahatani riil cost. Sedangkan untuk mengetahui sumbangan pendapatan manggunakan analisis persentase pendapatan usahatani jagung pada lahan PHBM terhadap pengeluaran rumah tangga petani selama satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Respon petani terhadap program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) termasuk dalam kategori tinggi, hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan petani responden tergolong tinggi, juga dari sikap petani responden tergolong positif dan keterampilan petani responden dalam program PHBM yang termasuk kategori tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa respon petani terhadap program PHBM yang dilaksanakan pada petak 211 B RPH Oro-oro Ombo BKPH Pujon KPH Malang termasuk kategori tinggi. (2) Dengan rata-rata luas andil sebesar 0,18 Ha rata-rata pendapatan yang diperoleh petani responden dari usahatani jagung pada lahan PHBM pada musim I (Nopember-Maret) adalah sebesar Rp 239.947, dengan rata-rata hasil produksi sebanyak 320,59 kg per luas lahan. Sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani responden dari usahatani jagung pada lahan PHBM pada musim II (Maret-Juli) adalah sebesar Rp. 314.829, dengan rata-rata hasil produksi sebanyak 366,18 kg per luas lahan. (3) Besarnya sumbangan pendapatan dari usahatani jagung pada lahan PHBM terhadap pendapatan rumah tangga petani adalah 4,35% ditunjukkan dari rata-rata pendapatan petani responden dari usahatani jagung yang dilakukan pada lahan PHBM per tahun adalah sebesar Rp 554.776 sedangkan pengeluaran rumah tangga petani responden per tahun rata-rata sebesar Rp 12.753.666. (4) Seluruh tanaman kehutanan memiliki presentase tumbuh yang baik (lebih dari 90%), dengan demikian skor kelestarian hutan yang diperoleh adalah maksimal yaitu 8 atau 100% dari skor maksimal yang dapat dicapai dan termasuk kategori tinggi. Bentuk sistem wanatani (agroforestry) yang dilaksanakan pada lokasi penelitian ini adalah agrisilviculture dengan sistem tumpang sari. Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian adalah: (1) Dengan tingginya respon dari petani responden maka sebaiknya program PHBM pada daerah penelitian ini dilanjutkan dan dikembangkan dengan kegiatankegiatan penunjang lainnya seperti pemberian kredit tanpa bunga dari Perum Perhutani, agar selain menjaga kelestarian hutan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekitar hutan. (2) Perlu adanya lahan yang lebih luas untuk kegiatan program PHBM agar dapat meningkatkan pendapatan usahatani petani. (3) Selain penyuluhan tentang ketentuan pembuatan tanaman kehutanan, sebaiknya petani juga diberikan penyuluhan tentang tanaman pertanian. (4) Meskipun skor kelestarian hutan mencapai nilai maksimal yaitu 100%, namun sangatlah penting dilakukan penelitian lebih lanjut mengingat pada tahun ini tanaman pokok kehutanan baru berumur 3-4 tahun dan butuh waktu puluhan tahun untuk menjadi sebuah ekosistem hutan yang lestari.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2010/2/051000161 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 04 Mar 2010 12:03 |
Last Modified: | 14 Apr 2022 02:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128433 |
Preview |
Text
051000161.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |