Lestari, Tyas Wening Puji (2010) Studi Korelasi Antara Modernitas Kelompok Tani dengan Proses Adopsi Inovasi Teknologi SRI (System Of Rice Intensification) : Kasus pada Kelompok Tani SRI Desa Suwayuwo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pas. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemerintah telah melakukan berbagai pendekatan pembangunan sektor pertanian seperti pembangunan pertanian terpadu, pembangunan pertanian berwawasan lingkungan, dan pembangunan pertanian berwawasan agroindustri, namun upaya tersebut sampai saat ini belum menghasilkan pencapaian yang menggembirakan. Untuk mengatasi hal ini salah satu solusi yang terbaik adalah dengan meningkatkan produksi dalam negeri melalui teknik budidaya padi metode SRI (System Rice of Intensification). SRI adalah teknik budidaya tanaman padi yang mampu meningkatkan produktivitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. Penerapan SRI di daerah penelitian didorong oleh semakin menurunnya ketersediaan air di wilayah sekitar Sukorejo, potensi lahan pertanian semakin menurun sementara penggunaan bahan kimia terus meningkat. Kelembagaan merupakan faktor yang mampu berperan dalam membantu menggerakkan pembangunan pertanian. Terkait dengan itu, kelompok tani sebagai salah satu kelembagaan pedesaan diharapkan dapat berfungsi dan berperan sebagai kelas belajar, unit produksi dan wahana kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok dan dengan pihak lain. Modernitas yang terdapat dalam kelompok tani tersebut juga mempengaruhi proses adopsi suatu inovasi. Adanya modernitas anggota dalam kelompok dan antara kelompok dapat meningkatkan partisipasi kolektif antar petani dalam memecahkan persoalan teknis, sosial dan ekonomi yang dihadapi dengan berpikir kritis dan modern serta tidak selalu mengacu pada cara – cara tradisional. Selanjutnya proses ini akan bermuara pada terwujudnya organisasi kelompok tani yang efektif, inovatif dan responsif terhadap teknologi inovasi yang terus mengalami perubahan. Berdasarkan kenyataan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada, yaitu: (1) Bagaimana modernitas kelompok tani SRI di lokasi penelitian? (2) Bagaimana proses adopsi inovasi teknologi SRI pada Kelompok Tani SRI di lokasi penelitian? (3) Bagaimana korelasi antara modernitas kelompok tani dengan proses adopsi inovasi teknologi SRI pada Kelompok Tani SRI di lokasi penelitian? Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) Mendeskripsikan modernitas kelompok tani SRI di lokasi penelitian. (2) Mendeskripsikan proses adopsi inovasi teknologi SRI pada Kelompok Tani SRI di lokasi penelitian. (3) Menganalisis korelasi antara modernitas kelompok tani dengan proses adopsi inovasi teknologi SRI pada Kelompok Tani SRI di lokasi penelitian. Masalah yang ada dalam penelitian ini dibatasi pada: (1) Modernitas kelompok tani SRI, meliputi tiga kelompok tani SRI di lokasi penelitian. (2) Adopsi inovasi yang diteliti yaitu pada paket inovasi teknologi SRI. (3) Responden usahatani merupakan petani SRI dari tiga kelompok tani SRI di lokasi penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research (penelitian penjelasan). Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) yaitu di Desa Suwayuwo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Sedangkan teknik penentuan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, yang meliputi jumlah keseluruhan dari 3 anggota kelompok tani yaitu sebanyak 17 responden. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dengan cara: wawancara terstruktur (dengan menggunakan kuisioner), wawancara dengan melibatkan beberapa informan kunci (key informan), observasi, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Untuk menentukan kriteria dari faktor modernitas kelompok dan adopsi inovasi dengan menghitung banyaknya jumlah frekuensi responden pada kategori tinggi, sedang, dan rendah, dan dengan menggunakan skoring. Untuk mengetahui hubungan antara modernitas kelompok tani dengan adopsi inovasi teknologi SRI dilakukan dengan analisa tabel. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil: 1. Modernitas pada masing – masing kelompok tergolong tinggi. Mereka memiliki respon yang positif terhadap SRI yang masuk di desa mereka. Selain itu, dalam kegiatan usaha tani dan rumah tangga, petani telah menggunakan teknologi yang modern. Selain itu petani juga pendidikan formal terakhir yang diterima oleh responden yang kebanyakan adalah SLTA dan SLTP. Dalam interaksi sosial, petani selalu mempertimbangkan aspek keuntungan. Dalam mengakses media massa, petani telah menggunakan televisi, radio dan surat kabar. Adapun dalam relasi sosial, petani telah memiliki relasi sosial yang tidak terbatas pada sistem sosialnya sendiri, artinya petani telah melakukan kontak sosial diluar sistem sosialnya sendiri. 2. Proses adopsi inovasi teknologi SRI yang dicapai pada Kelompok Tani II, III dan IV termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini disebabkan karena hampir seluruh petani telah menerapkan anjuran semua budidaya padi metode SRI secara keseluruhan. 3. Tidak terdapat kecenderungan hubungan antara modernitas kelompok dengan proses adopsi inovasi teknologi SRI. Kemungkinan terdapat variabel lain yang yang lebih menentukan proses adopsi inovasi di daerah penelitian, diantaranya yaitu: sifat inovasi, jenis keputusan yang diambil, saluran komunikasi dan kegiatan promosi (dalam hal ini adalah aktivitas penyuluhan yang dilakukan oleh fasilitator SRI). Diantara variabel – variabel tersebut, variabel yang diduga paling kuat mempengaruhi petani dalam adopsi inovasi teknologi SRI adalah kegiatan promosi (aktivitas penyuluhan) dan keuntungan relatif dari paket teknologi SRI yang diterima. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan adalah sistem budidaya padi dengan menggunakan metode SRI ini perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, mengingat SRI adalah sistem budidaya padi yang mengedepankan prinsip pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dimana dalam prakteknya menggunakan bahan – bahan organik yang ramah lingkungan sehingga hal ini mengurangi penggunaan bahan kimia yang mengandung residu berbahaya. Sebaiknya petani memahami dan menerapkan anjuran sistem pengairan dengan menggunakan pola terputus (intermitten) pada usahatani padi SRI mereka. Sebaiknya pendampingan oleh fasilitator dilakukan secara intensif dalam usaha menguatkan kelompok tani untuk memantapkan sikap positif petani terhadap inovasi teknologi SRI.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2010/187/051002902 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 19 Jan 2011 11:22 |
Last Modified: | 14 Apr 2022 01:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128422 |
Preview |
Text
051002902.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |