Studi Fotosintesis sebagai Fungsi dari Klorofil dan Nitrogen Daun pada Kedelai (Glycine max (L.)Merr.) F2 II (Var. Brawijaya × Var. Argomulyo)

Ernawati, Krisna (2009) Studi Fotosintesis sebagai Fungsi dari Klorofil dan Nitrogen Daun pada Kedelai (Glycine max (L.)Merr.) F2 II (Var. Brawijaya × Var. Argomulyo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai ialah sumber protein nabati dan minyak nabati dunia. Pada tahun 2008 terjadi krisis penyediaan kedelai yang sebagian besar tergantung pada impor. Hal tersebut berakibat pada lonjakan harga kedelai. Peningkatan produktivitas diatas tingkat minimum menjadi kunci keberhasilan program peningkatan produksi kedelai nasional. Kegiatan pemulia kedelai di Indonesia telah menghasilkan banyak varietas dengan produktivitas ≥ 2,0 ton/ha. Tetapi di lapang tingkat produktivitas ± 1,3 ton/ha. Hal tersebut mengisyaratkan program pengembangan kedelai yang dilakukan selama ini tidak berhasil pada tingkat petani. Pada prinsipnya, hasil yang tinggi ditentukan oleh fotosintesis, partisi fotosintat pada lubuk polong dan kapasitas lubuk. Pada tingkat molekuler, prioritas diberikan pada fungsi fotosistem (pigmen fotosintesis khususnya klorofil) dan aktivitas enzim dalam siklus PCR ( photosynthetic carbon reduction ) yang sering menjadi faktor pembatas utama hasil tanaman; 1. Tujuan penelitian ini ialah a) Untuk mendapatkan genotipe (F2) kedelai dengan produktivitas yang tinggi dalam pengembangan varietas unggul kedelai. b) Untuk mempelajari produktivitas sebagai fungsi dari sifat fisiologi yang meliputi jumlah polong, bobot biji, dan laju fotosintesis. c) Untuk mempelajari laju fotosintesis sebagai fungsi dari sifat fisiologi pada tingkat molekuler yang meliputi kadar khlorofil dan nitrogen daun. 2. Hipotesis yang diajukan ialah a) Genotipe dengan tingkat fotosintesis yang tinggi akan menghasilkan jumlah polong dan bobot biji yang tinggi serta produktivitas yang tinggi. b) Perbedaan laju fotosintesis antara genotipe F2 kedelai berhubungan dengan kadar khlorofil dan nitrogen daun yang menggambarkan secara berturut-turut fotosistem dan reduksi CO 2 photosintesis. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Unibraw Malang dengan ketinggian tempat ± 505 m dpl. Waktu percobaan dilaksanakan mulai bulan Juni sampai dengan Oktober 2008. Rancangan yang digunaan ialah Rancangan Kelompok sederhana. Perlakuan berupa varietas dan F2 II, yang terdiri dari satu varietas dan 8 galur dengan 27 ulangan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi gembor untuk menyiram tanaman, cetok, penggaris untuk mengukur tinggi tanaman, light meter untuk mengukur intensitas cahaya matahari, Lci-portable photosynthesis system ADC untuk laju fotosintesis pada berbagai panjang gelombang, timbangan analitik untuk menghitung berat tanaman dan replika daun, oven, dan kertas semen untuk mengoven tanaman. Bahan yang digunakan ialah benih F2 kedelai dari hasil persilangan varietas Brawijaya dengan varietas Argomulyo, benih Anjasmoro, Furadan, pupuk urea, SP-36 dan KCL, fungisida serta insektisida Pengamatan yang dilakukan terdiri dari i) laju fotosintesis bersih, ii) kadar N dan khlorofil daun, dan iii) jumlah polong. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) dengan taraf nyata p = 0,05. Apabila terdapat pengaruh atau interaksi antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji perbandingan perbandingan yang digunakan adalah uji Duncan dengan taraf nyata p = 0,05. Untuk data pengamatan fotosintesis dianalisa dengan menggunakan pendekatan model eksponensial dan regresi linear. Model pendekatan yang digunakan untuk analisis tersebut adalah Model Asimptotik Exponesil. ⎥⎦⎤⎢⎣⎡⎟⎟⎠⎞⎜⎜⎝⎛−−= maxmax 1 PPARQExpPP E Dengan P = laju fotosintesis (μmol CO2.m -2.s-1), Pmax = laju fotosintesis maximum (μmol CO2.m-2.s-1), QE = efisiensi quanta [(μmol CO2.m-2.s-1)/( μmol quanta.m-2.s-1)]. Konduktifitas stomata (gs in mol H2O m-2s-1) dengan PAR (photosynthetically active radiation) yang dengan fungsi exponential : gs = gsmax (1- β *exp*( α *PAR/gsmax)). gs = konduktifitas stomata (mol H2O m-2s-1), gsmax = konduktifitas maximal (estimasi), α = koefisien konduktifitas stomata, β = angkak konstanta, PAR = photosynthetically active radiation ( μ mol.m-2.s-1). Laju Transpirasi (E in μmol H2O m-2s-1) dengan PAR (photosynthetically active radiation) yang dihitung dengan pendekatan exponensial: E = Emax (1- β *exp*( α *PAR/Emax)). E = Laju Transpirasi (μmol H2O m-2s-1), Emax = Laju transpirasi, α = koefisien laju transpirasi, β =angka ketetapan, PAR = photosynthetically active radiation ( μ mol.m-2.s-1). Kadar CO2 dalam sel daun (Ci in μ mol CO2mol -1) yang telah dihitung dengan membagi nilai PAR (photosynthetically active radiation). Untuk mempermudah dengan menggunakan fungsi eksponensial : Ci = Cimin (1+ β *exp*( α *PAR/Cimin)). Ci = Intercellular CO2 concentration ( μ mol CO2mol -1), Tmax = teori minimal dari Ci (intercellular CO2 concentration), α = koefisien Ci (Intercellular CO2 concentration), β = angka ketetapan, PAR = photosynthetically active radiation ( μ mol.m-2.s-1) Hasil penelitian dan analisis menunjukkan pengaruh perlakuan F2 menunjukkan perbedaan nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah p

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/92/050901339
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 05 May 2009 11:02
Last Modified: 13 Apr 2022 07:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128391
[thumbnail of 050901339.pdf]
Preview
Text
050901339.pdf

Download (14MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item