Analisis Usaha Pemanfaatan Kotoran Sapi Perah Menjadi Sumber Energi Rumah Tangga Petani di Lokasi PRIMA TANI Kabupaten Pasuruan : studi kasus Di Desa Tutur, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan

Wawanto (2009) Analisis Usaha Pemanfaatan Kotoran Sapi Perah Menjadi Sumber Energi Rumah Tangga Petani di Lokasi PRIMA TANI Kabupaten Pasuruan : studi kasus Di Desa Tutur, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan kebutuhan energi mempunyai keterkaitan antara perkembangan kegiatan ekonomi dan bertambahnya jumlah penduduk, dengan pertambahan jumlah penduduk, menyebabkan sumber daya alam yang tersedia semakin berkurang misalnya bahan bakar minyak (BBM), Eksploitasi sumber daya alam terutama minyak bumi yang berlebihan telah memberikan ancaman terhadap lingkungan dan keselamatan manusia. Hal ini menggambarkan sebagian besar masyarakat sangant bergantung pada konsumsi energi BBM. Disaat pemerintah mulai melakukan pengurangan subsidi maka terjadi kenaikan harga BBM hampir setiap tahun. Prima Tani mengimplementasikan Teknologi biogas menjadi salah satu energi alternatif untuk memasak di desa Tutur, karena potensi bahan baku limbah kotoran ternak sapi perah cukup tersedia. Berlanjut atau tidaknya pelaksanaan program teknologi biogas dari Prima Tani ditentukan dari sikap dan potensi yang dimiliki oleh petani. Oleh karena itu pertanyaan penelitian ini yang perlu dikaji, yaitu 1) Bagaimankah implementasi inovasi teknologi pemanfaatan biogas oleh peserta program Prima Tani?, 2) Bagaimanakah perubahan pengeluaran konsumsi energi rumah tangga petani sebelum dan sesudah memanfaatkan biogas untuk keperluan memasak?, 3) Apakah pemanfaatan limbah peternakan mampu mengatasi krisis energi rumah tangga petani?. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut; 1) Menganalisis tingkat kemampuan, kemauan, keterjangkauan dan kesiapan rumah tangga dalam pelaksanaan inovasi teknologi pemanfaatan kotoran sapi perah menjadi biogas di wilayah Prima Tani; 2) Mengetahui perubahan pengeluaran konsumsi energi rumah tangga petani sebelum dan sesudah memanfaatkan biogas untuk keperluan memasak; 3) Mengetahui perubahan sosial budaya dalam implementasi inovasi biogas oleh rumah tangga di wilayah Prima Tani. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja ( purposive ), yakni di desa Tutur, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Penentuan responden dilakukan dengan teknik sensus dan diperoleh responden sebanyak 33 keluarga. Pengambilan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Metode analisis yang digunakan adalah analisis CAREL dan Uji t untuk pengeluaran energi rumah tangga untuk memasak. Dari hasil penelitian diperoleh data untuk kriteria Capabilities (kemampuan) bahwa rata-rata berada pada level 3 yaitu mampu dan mau, dalam mengelola ternak sapi perah dan mematuhi serta menjalankan semua aturan mengenai perawatan biogas. Mampu menyediakan biaya atau modal pembuat biogas baik itu modal sendiri maupun pinjaman. Pada kriteria accesbilities (keterjangkauan) berada pada level 4 (mudah, sumberdaya tersedia, terjangkau dan dikuasai) sumberdaya yang dibutuhkan masih tersedia dan masih dapat dijangkau. Pengoperasian biogas terbilang cukup baik dan didukung dengan ketersediaan bahan baku, peralatan, modal, serta pelayanan costumer servis mengenai permasalahan yang terjadi. Pada kriteria Readiness (kesiapan) berada pada level 3 (siap menerima perubahan, mau berusaha namun belum tahu caranya) responden mau berusaha beralih dari penggunaan kayu bakar dan minyak tanah ke biogas, mau dan berusaha memasukkan kotoran kereaktor pencerna secara rutin. Pada kriteria extention (luas dampak) berada pada level 3 (banyak anggota masyarakat yang akan merasakan hasilnya) keuntungan yang didapat di antaranya sudah bisa mengurangi pemakaian minyak tanah, kayu bakar, dan ketergantungan pupuk kimia. Pada kriteria leverage (luas pengaruh) berada pada level 2 (Membantu penyelesaian cukup banyak masalah lain) rumah tangga dapat terpenuhi kebutuhan bahan bakar untuk memasak, kemudahan untuk memasak, dan tidak kawatir jika terjadi kelangkaan minyak tanah maupun kesulitaan memperoleh kayu bakar. Rata-rata pengeluaran energi rumah tangga sesudah menggunakan biogas menunjukkan trend menurun dari Rp 267.683,99,-/bln, ke Rp 105.181,15,-/bulan. Atau rata-rata terjadi penurunan pengeluaran energi untuk memasak sebesar Rp 162.502,84,-/bulan. Dan memiliki nilai hasil Uji t yang berbeda nyata antara pengeluran rumah tangga sebelum dan sesudah menggunakan biogas. Perubahan yang ditimbulkan adanya penggunaan biogas yaitu perubahan alat dan cara memasak lebih praktis, biogas mampu menyediakan energi alternatif untuk memasak dan limbah biogas (Slury) dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Permasalahan yang ditemui yakni terjadi penurunan produksi gas metana pada awal musim pengujan disebabkan oleh faktor lingkungan. Saran yang diberikan dari penelitian ini adalah: (1) Sebaiknya Tim Prima Tani setempat lebih mengawasi jalannya program biogas dan mengevaluasi pelaksanaan apakah para pengguna masih menuruti aturan-aturan pengoperasian biogas secara semestinya dan menyediakan kotak saran. (2) Sebaiknya Tim Prima Tani dan masyarakat setempat menyempurnakan inovasi biogas dengan biaya yang lebih murah dan mampu menampung seluruh limbah kotoran ternak.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/61/050900716
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 11 Mar 2009 11:00
Last Modified: 13 Apr 2022 04:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128360
[thumbnail of 050900716.pdf]
Preview
Text
050900716.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item