Studi pengendalian gulma alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv. ) dengan campuran herbisida glifosat dan pupuk urea pada beberapa tingkat dosis

Nurdasari, Diana (2009) Studi pengendalian gulma alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv. ) dengan campuran herbisida glifosat dan pupuk urea pada beberapa tingkat dosis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gulma ialah tumbuhan yang tumbuh ditempat yang tidak diinginkan atau di tempat yang tidak semestinya. Gulma tidak dikehendaki karena pengaruhnya dalam menurunkan produksi akibat persaingan dalam pengambilan unsur hara, air, sinar matahari dan ruang hidup. Salah satu gulma yang banyak terdapat di lahan pertanian adalah alang-alang, kemampuannya dalam perkembangbiakan sangat mudah sehingga penyebaran gulma alang-alang di areal budidaya begitu cepat. Kerugian ekonomi yang ditimbulkan alang-alang cukup besar, sehingga pengendalian terhadap gulma alang-alang sangat penting untuk dilakukan. Pengendalian gulma alang-alang yang telah banyak dilakukan adalah menggunakan herbisida glifosat. Namun mengingat harga glifosat yang relatif mahal, maka dilakukan berbagai pengujian dengan mencampurkan bahan kimia lainnya (surfactant) untuk meningkatkan efektifitas dari herbisida tersebut. Salah satu surfactant yang kompatibel dengan herbisida dengan glifosat adalah pupuk urea. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari dan menentukan dosis campuran herbisida glifosat dan pupuk urea yang efektif untuk mengendalikan alang-alang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini campuran herbisida glifosat 3 l/ha + urea 7.5 kg/ha dapat mengendalikan alang- alang secara efektif. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Kebun Percobaan Universitas Brawijaya Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Januari hingga Juli 2008. Alat yang digunakan adalah ialah handsprayer 1 l, gelas ukur, pipet volume, bola hisap, sarung tangan dan masker. Sedangkan bahan yang digunakan ialah herbisida glifosat (Round up) dan pupuk urea. Metode penelitian yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal. Terdapat 12 perlakuan dengan 3 kali ulangan, sehingga percobaan seluruhnya berjumlah 36 satuan percobaan. Adapun 12 perlakuan tersebut adalah ; P1 = Glifosat 2 l ha-1 + urea 7,5 kg ha-1, P2 = Glifosat 2 l ha-1 + urea 10 kg ha-1 , P3 = Glifosat 2 l ha-1 + urea 12,5 kg ha-1, P4 = Glifosat 3 l ha-1 + urea 7,5 kg ha-1, P5 = Glifosat 3 l ha-1 + urea 10 kg ha-1, P6 = Glifosat 3 l ha-1 + urea 12,5 kg ha-1, P7 = Glifosat 4 l ha-1 + urea 7,5 kg ha-1, P8 = Glifosat 4 l ha-1+ urea 10 kg ha-1, P9 = Glifosat 4 l ha-1 + urea 12,5 kg ha-1, P10 = Glifosat 6 l ha-1, P11 = Urea 10 kg ha-1, dan P12 = Kontrol (tanpa perlakuan). Pengamatan dilakukan secara destruktif dan non destruktif pada gulma alang-alang. Pengamatan dilaksanakan pada 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 minggu setelah aplikasi (msa). Variabel pengamatan yang dilakukan meliputi ; persentase daya racun herbisida (dilakukan secara visual), skoring keracunan, bobot kering tajuk dan rimpang, analisis N, analisis residu herbisida glifosat, median lethal dose (LD50) menggunakan analisis probit (perhitungan dapat dilakukan dengan program computer metode Hsin-chi (1997) dan metode Finney (1971). Dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian herbisida glifosat dan urea pada berbagai umur pengamatan nyata berpengaruh pada persentase daya racun, bobot kering tajuk dan rimpang. Daya racun perlakuan herbisida glifosat 3 l ha-1 dengan penambahan urea dosis 7.5 kg ha-1, mampu mengendalikan alangalang dengan efektif, namun hasil daya racun pada perlakuan 2 l ha-1 dengan penambahan urea dosis 7.5 kg ha-1 juga memberikan hasil yang cukup efektif pada 2 sampai 6 minggu setelah aplikasi. Hal ini ditandai dengan perhitungan LD50 hasil analisis probit terkecil untuk penambahan urea 7.5 kg ha-1 sebesar 1.158 l ha-1. Perlakuan herbisida glifosat 2 l ha-1 + u r e a 7 . 5 k g h a -1, mampu mengendalikan alang-alang 61.67 % pada awal pengamatan (2 (msa) minggu setelah aplikasi), hal ini ditandai dengan perhitungan LD50 dengan hasil analisis probit terkecil 1.158 l ha-1. Bobot kering tajuk pada 12 msa 7.55 g lebih kecil dibandingkan perlakuan urea dan kontrol yang masing-masing sebesar 25.95 g dan 35.88 g dengan bobot kering rimpang 1.35 g lebih kecil dibandingkan perlakuan urea dan kontrol yaitu 31.97 g dan 26.12 g.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/53/050900664
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 13 Mar 2009 14:40
Last Modified: 13 Apr 2022 03:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128352
[thumbnail of 050900664.pdf]
Preview
Text
050900664.pdf

Download (8MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item