Analisis Potensi Agroindustri Berdasarkan Kinerja Usaha Dan Strategi Pengembangannya : studi kasus Pada Agroindustri Tempe Dan Keripik Tempe di Dusun Sanan, Kota Malang

Savitri, Shanty Lina (2009) Analisis Potensi Agroindustri Berdasarkan Kinerja Usaha Dan Strategi Pengembangannya : studi kasus Pada Agroindustri Tempe Dan Keripik Tempe di Dusun Sanan, Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Agroindustri merupakan strategi pembangunan bagi negara Indonesia yang mempunyai potensi besar di sektor pertanian untuk menuju negara industri. Hal ini dikarenakan agroindustri mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat mendorong terciptanya struktur ekonomi yang tangguh khususnya dalam menciptakan lapangan kerja, menciptakan nilai tambah komoditi pertanian dan meningkatkan pendapatan. Agroindustri tempe dan keripik tempe di Kota Malang merupakan salah satu agroindustri berbasis kedelai yang ada di Jawa Timur. Menurut data DeperindagKop Kota Malang tahun 2004, agroindustri tersebut memiliki unit usaha yang paling besar di Kota Malang, sekitar 526 agroindustri. Dimana, saat ini sebanyak 412 agroindustri tempe dan keripik tempe berada di Dusun Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Dalam usaha mengembangkan usahanya, agroindustri tempe dan keripik tempe dihadapkan pada permasalahan meningkatnya harga bahan baku, bahan pendukung, serta bahan bakar minyak (BBM). Sebagai usaha berskala rumah tangga dengan keterbatasan modal, permasalahan diatas meyebabkan kualitas dan kuantitas produk menurun, sehingga pendapatan yang diperoleh tidak maksimal. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, pengusaha harus mampu mengambil keputusan strategi yang tepat. Keputusan yang diambil akan menentukan posisi agroindustri. Perusahaan akan mencapai tujuan yang ditetapkan bila kekuatan yang dimiliki lebih besar dari kelemahannya, sehingga dapat memenfaatkan peluang yang ada. Berangkat dari latar belakang diatas, maka dapat diketahui tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) Menganalisis kinerja agroindustri tempe dan keripik tempe berdasarkan tingkat keuntungan, efisiensi usaha, dan nilai tambah agroindustri; (2) Menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal agroindustri; (3) Merumuskan strategi pengembangan agroindustri yang tepat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) pada sentra agroindustri tempe dan keripik tempe di Dusun Sanan, Kota Malang. Metode penentuan responden untuk agroindustri tempe menggunakan metode Slovin yakni sebanyak 40 responden. Sedangkan pada agroindustri keripik tempe, seluruh populasi menjadi responden yakni sebanyak 43 responden. Metode analisis kinerja usaha agroindustri tempe dan keripik tempe menggunakan analisis biaya dan keuntungan, efisiensi usaha (R/C rasio), nilai tambah, dan analisis uji beda rata-rata. Untuk analisis penilaian lingkungan agroindustri menggunakan analisis Internal Factor Evaluation (IFE) dan Eksternall Factor Evaluation (EFE). Untuk merumuskan strategi pengembangan agroindustri menggunakan analisis Matrik IE (Internal-Eksternal), Matrik Grand Strategy , dan Matrik SWOT. Hasil perhitungan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa agroindustri keripik tempe memiliki nilai efisiensi dan nilai tambah lebih besar daripada agroindustri tempe. Besarnya nilai R/C rasio pada agroindustri keripik tempe adalah 1,57 dan 1,26 untuk agroindustri tempe. Nilai tambah pada agroindustri keripik tempe Rp. 20.084,47 untuk setiap kilogram tempe yang digunakan. Sedangkan nilai tambah yang diperoleh pengusaha tempe dari setiap kilogram kedelai yang diolah adalah Rp. 2.321,16. Sedangkan tingkat keuntungan pada kedua agroindustri tidak berbeda nyata. Keuntungan rata-rata agroindustri keripik tempe sebesar Rp. 207.915,89 dan Rp. 145.125,03 pada agroindustri tempe untuk satu kali produksi. Berdasarkan perhitungan statistik menggunakan uji t didapatkan hasil bahwa untuk tingkat keuntungan pada agroindustri tempe dan keripik tempe tidak berbeda nyata (1,864 < 2,645). Sedangkan nilai R/C rasio dan nilai tambah pada kedua agroindustri berbeda nyata, diperlihatkan dengan nilai t hitung > t tabel . Pada pengujian efisiensi usaha (11,181 > 2,645) sedangkan pada nilai tambah (23,372 > 2,645). Hasil identifikasi analisis lingkungan menunjukkan bahwa faktor internal yang menjadi kekuatan agroindustri tempe meliputi adanya asosiasi pengusaha, daerah pemasaran terkonsentrasi di dalam kota Malang, penggunaan tenaga kerja dalam keluarga, teknologi semi-modern, kualitas rasa dan kebersihan tempe yang terjaga serta kemampuan manajerial pengusaha. Sedangkan kelemahan yang dimiliki meliputi produk tempe yang tidak tahan lama, belum adanya diversifikasi produk, dan administrasi keuangan belum tercatat. Untuk peluang yang dihadapi meliputi segmen pasar tempe adalah rumah tangga, hubungan baik dengan pemasok bahan baku, kesetiaan pelanggan, dan harga tempe yang terjangkau. Untuk ancaman agroindustri meliputi persaingan, perkembangan teknologi, dan kondisi perekonomian negara. Sedangkan pada agroindustri keripik tempe yang menjadi kekuatan perusahaan meliputi adanya asosiasi pengusaha, adanya diversifikasi produk, daya tahan keripik tempe, terjaganya keunikan rasa keripik tempe, dan adanya merek produk. Untuk kelemahan yang dimiliki meliputi kegiatan promosi yang belum efektif, teknologi produksi sederhana, administrasi keuangan belum tercatat, serta masih sedikitnya tenaga kerja terampil dalam proses pengirisan tempe. Lingkungan eksternal yang merupakan peluang agroindustri meliputi keripik tempe sebagai salah satu produk ciri khas kota Malang, lokasi agroindustri yang strategis, kesetiaan pelanggan, segman pasar, dan selera konsumen. Sedangkan ancaman yang dihadapi meliputi persaingan, menurunnya daya beli konsumen, adanya produk substitusi, perkembangan teknologi, dan kondisi perekonomian negara. Berdasarkan pemetaan menggunakan Matrik Grand Strategy dapat diketahui bahwa agroindustri tempe dan keripik tempe terletak pada kuadran I, sehingga sebaiknya strategi yang diterapkan agroindustri adalah mendukung kebijakan pertumbuhan Aggressive . Strategi yang dapat dijalankan oleh agroindustri tempe dan keripik tempe adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/44/050900655
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 17 Mar 2009 09:06
Last Modified: 13 Apr 2022 03:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128342
[thumbnail of 050900655.pdf]
Preview
Text
050900655.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item