Analisis Perbandingan Usahatani Bunga Potong Dengan Pembibitan Krisan Dan Prospek Pengembangan Bunga Krisan Dalam Prima Tani Desa Tutur, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan

Agustiana, Vika (2009) Analisis Perbandingan Usahatani Bunga Potong Dengan Pembibitan Krisan Dan Prospek Pengembangan Bunga Krisan Dalam Prima Tani Desa Tutur, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, peternak dan nelayan, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, menunjang pembangunan industri serta meningkatkan ekspor. Salah satu sasaran pembangunan pertanian adalah menumbuhkembangkan sistem dan usaha pertanian yang berdaya saing tinggi sehingga dapat memberi kesejahteraan bagi petani. Hambatan dalam pembangunan pertanian antara lain disebabkan oleh petani umumnya miskin, produktivitas dan mutu produksi rendah, serta kontinuitas produksi yang belum mantap. Kondisi tersebut disebabkan oleh penerapan teknologi yang belum optimal, keterbatasan alat dan mesin pertanian serta permodalan. Untuk mengatasi hal tersebut maka, dilaksanakan Prima Tani (program rintisan dan akselerasi masyarakat inovasi teknologi pertanian). Prima Tani merupakan langkah terobosan Badan Litbang Pertanian untuk mempercepat penyampaian dan pengembangan inovasi teknologi kepada pengguna yaitu petani. Prima Tani di kawasan desa Tutur, kecamatan Tutur, kabupaten Pasuruan dapat memperhatikan keberadaan komoditas unggulan yang semula keadaan komoditas unggulan ini tidak diperhatikan oleh petani di daerah tersebut, dengan Prima Tani menjadikan kawasan tersebut sebagai pemasok hasil pertanian yang baik dan berkelanjutan. Salah satu komoditas unggulannya adalah bunga krisan. Bunga krisan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan potensial dikembangkan sebagai komponen dasar dalam agribisnis tanaman hias. Pengelolaan tanaman secara modern banyak memberikan keuntungan bagi para petani yang mengusahakannya di berbagai daerah. Terutama, prospek pengembangan bunga potong dan bibit krisan didalam negeri sangat baik bila dibandingkan dengan kondisi sepuluh tahun silam. Keberadaan bunga potong dan bibit krisan ini mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam menyerap tenaga kerja. Permintaan di dalam negeri dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan yang makin meningkat. Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini antara lain : 1) Bagaimana perbandingan tingkat pendapatan petani usahatani bunga potong dan pembibitan krisan dilokasi penelitian. 2) Bagaimana prospek pengembangan bunga krisan dalam upaya pengembangan usahanya dilokasi penelitian. Tujuan penelitian : 1) Mengetahui perbandingan tingkat pendapatan petani usahatani bunga potong dan pembibitan krisan dilokasi penelitian. 2) Mengetahui prospek pengembangan bunga krisan dalam upaya pengembangan usahanya dilokasi penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Kuantitatif (Analisis biaya, penerimaan, pendapatan usahatani), Uji t dan Analisis Kualitatif yaitu Analisis SWOT. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 1) Pendapatan usahatani bunga potong krisan lebih besar yaitu sebesar Rp 17.443.064,00 daripada pendapatan usahatani pembibitan krisan sebesar Rp 14.682.185,00. Penerimaan yang didapat oleh usahatani bunga potong lebih besar dan biaya yang dikeluarkan hampir sama. Sehingga pendapatan usahatani bunga potong lebih besar. Hasil uji t menunjukkan bahwa perbandingan pendapatan usahatani bunga potong dan pembibitan berdasarkan nilai t hitung dan nilai t tabel. Nilai t hitung adalah 0, 22 < t tabel sebesar 2, 36 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak pada selang kepercayaan 95% (=0,05) yang berarti bahwa antara rata-rata pendapatan bunga potong dan pembibitan mempunyai perbedaan yang nyata. 2) Dari analisis internal menunjukkan bahwa faktor internal yang berpengaruh terhadap usahatani bunga krisan adalah kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang dimiliki bunga krisan adalah ketersediaan bibit produksi varietas unggul, lokasi bunga krisan strategis, panen cepat, daya tahan komoditas 5-7 hari, harga komoditas terjangkau, tenaga kerja berpengalaman, alat-alat produksi yang ada sekarang kebanyakan sudah berumur hampir 2 tahun tetapi dengan pemeliharaan yang kontinyu masih layak beroperasi, dan teknologi. Kelemahannya adalah terdapat lahan yang belum dikelola secara maksimal, jarak jauh penyaluran krisan terjadi keterlambatan, dan pembibitan krisan dilakukan dengan kultur jaringan, sehingga tidak semua petani mengetahui teknik kultur jaringan. Dari analisis eksternal menunjukkan bahwa faktor eksternal yang menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh petani adalah permintaan pasar yang besar, lokasi pemasaran yang mudah terjangkau, ketersediaan tenaga kerja yang mudah dan murah, terjalinnya hubungan yang baik antara perusahaan dengan petani sehingga memudahkan penyerapan teknologi oleh petani, dan didukung dengan sosial budaya masyarakat yang turun temurun telah bercocok tanam krisan. Sedangkan yang menjadi ancaman adalah perubahan selera konsumen, adanya tanaman-tanaman lain yang dapat ditanam di lahan petani yaitu tegalan menjadi alternatif petani untuk memilih menanam tanaman, dan komoditas substitusi sebagai pengganti komoditas yang telah ada di pasaran juga merupakan ancaman bagi produsen. Kesimpulan yang didapat dari penelitian : 1) Pendapatan usahatani bunga potong lebih besar yaitu sebesar Rp 17.443.064,00 daripada pembibitan krisan sebesar Rp 14.682.185,00. Hasil uji t menunjukkan bahwa perbandingan pendapatan usahatani bunga potong dan pembibitan berdasarkan nilai t hitung adalah 0, 22 dan nilai t tabel sebesar 2, 36. Nilai t hitung < t tabel sehingga H0 diterima dan H1 ditolak pada selang kepercayaan 95% (=0,05) yang berarti bahwa antara rata-rata pendapatan bunga potong dan pembibitan mempunyai perbedaan yang nyata. 2) Kekuatan dan peluang usahatani bunga krisan lebih tinggi daripada kelemahan dan ancaman, sehingga usahatani bunga krisan baik potong maupun bibit berpotensi untuk dikembangkan. Dengan analisis SWOT, strategi yang dapat dipilih atau diterapkan adalah stategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal dapat dilakukan oleh petani bung krisan yaitu dengan pemanfaatan alat pertanian yang ditunjang teknologi yang maju dan keterlambatan penyaluran untuk bibit diatasi dengan mengusahakan bibit sendiri oleh petani.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/43/050900654
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 16 Mar 2009 09:12
Last Modified: 01 Mar 2024 00:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128341
[thumbnail of 050900654.pdf]
Preview
Text
050900654.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item