Efisiensi Alokatif Input Produksi Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L) : studi kasus di Desa Bulupitu, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang

Rohmah, Yulita Ainur (2009) Efisiensi Alokatif Input Produksi Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L) : studi kasus di Desa Bulupitu, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman tebu merupakan komoditas perkebunan yang telah diusahakan oleh para petani secara komersial sekitar lima abad yang lalu, terutama sebagai bahan baku industri gula yang merupakan kebutuhan penting baik bagi konsumsi rumah tangga maupun industri makanan dan minuman. Kedua jenis konsumsi tersebut dari waktu ke waktu semakin meningkat, sejalan dengan peningkatan pendapatan per kapita dan industri pengolahan makanan dan minuman. Indonesia merupakan negara konsumen gula yang cukup besar dan tergolong ke dalam sepuluh besar negara yang mendominasi konsumsi gula terbesar di dunia (Subiyono, 2005). Produksi dan produktivitas tidak terlepas dari keterbatasan faktor produksi yang dimiliki dan digunakan oleh petani. Faktor produksi menunjukkan suatu proses produksi yang dapat dikuantitatifkan, oleh karena itu pengetahuan tentang sifat dari faktor produksi adalah penting bagi seorang produsen. Seorang produsen tentunya ingin mengetahui bagaimana peningkatan output jika semua input ditingkatkan jumlahnya, dan sebaliknya. Perumusan masalah dari penelitian ini yaitu sejauh mana efisiensi alokasi penggunaan faktor produksi pada usahatani tebu dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani di Desa Bulupitu Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi tebu 2) Menganalisis efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani tebu. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Bulupitu, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Pengambilan responden menggunakan metode sensus dengan jumlah responden yang diambil sebanyak 100 orang petani tebu. Penelitian ini dibatasi pada usahatani tebu masa tanam 2007-2008. Metode analisis yang digunakan adalah analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dengan menggunakan model regresi linier berganda dan analisis efisiensi alokatif fungsi produksi. Variabel yang akan diuji dalam model regresi linier berganda tersebut di atas yaitu variabel luas lahan (X1), bibit (X2), pupuk ZA (X3), pupuk Phonska (X4), dan tenaga kerja (X5) sebagai variabel bebas dan variabel terikatnya adalah fungsi produksi tebu (Y). Dari hasil analisis diketahui bahwa model yang digunakan cukup baik dalam menduga hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil uji F, uji koefisien determinasi (R2) dan uji multikolinearitas. Dari hasil uji F diketahui bahwa nilai F hitung (269,845) lebih besar daripada nilai Ftabel (2,46). Berdasarkan uji koefisien determinasi (R2) diketahui bahwa nilai (R2) sebesar 0,935. Hal ini berarti variabel bebas yang dimasukkan dalam model dapat menjelaskan keragaman variabel terikatnya sebesar 9,35%. Sedangkan berdasarkan uji multikolinearitas diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa (1) faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata pada usahatani tebu di daerah penelitian adalah luas lahan, bibit dan pupuk Phonska (2) dari ketiga faktor produksi tersebut, hanya penggunaan luas lahan yang belum efisien, sedangkan penggunaan bibit dan pupuk Phonska di daerah penelitian sudah efisien, meskipun penggunaannya belum optimal dan masih dapat ditingkatkan. Untuk luas lahan masih diperlukan penambahan sebesar 0,43 hektar, dari rata-rata penggunaan sebesar 1,42 hektar. Sedangkan untuk penggunaan faktor produksi bibit dan pupuk Phonska di daerah penelitian sudah dapat dikatakan efisien, namun masih dapat ditingkatkan sebesar 1,372 kwintal dari rata-rata penggunaan sebesar 112,018 kwintal untuk bibit dan penambahan sebesar 11,62 kwintal dari ratarata penggunaan sebesar14 kwintal untuk pupuk Phonska. Saran yang dapat diberikan adalah (1) Untuk mengatasi kurang optimalnya penggunaan luas lahan, dapat dilakukan perbaikan sistem budidaya dan pengolahan tanah. Hal ini disebabkan karena perluasan lahan pertanian di daerah penelitian sekarang ini sulit dilakukan. Selain itu perluasan lahan tidak akan mampu meningkatkan produksi dan keuntungan petani apabila sistem budidaya dan pengelolaan tanahnya kurang baik (2) Untuk mengatasi kurang optimalnya penggunaan bibit, dapat dilakukan dengan meningkatkan penyuluhan tentang optimalisasi penggunaan bibit dan penyuluhan tentang penggunaan bibit unggul untuk meningkatkan produksi (3) Untuk mengatasi kurang optimalnya penggunaan pupuk Phonska, dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem dan distribusi pupuk pada kelompok tani. Hal ini dikarenakan, selama ini pupuk yang dibutuhkan petani jumlahnya sangat langka di pasaran, kalaupun ada, harganya akan sangat mahal. Selain itu, para petani tebu selalu kalah bersaing dengan petani padi dan palawija dalam hal mendapatkan bagian pupuk.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/317/051000061
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 28 Jan 2010 10:32
Last Modified: 13 Apr 2022 02:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128319
[thumbnail of 051000061.pdf]
Preview
Text
051000061.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item