Pengaruh Konversi Hutan Terhadap Keanekaragaman Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit Di PT Gunung Melayu, Asian Agri Group, Asahan, Sumatera Utara

Sihotang, SelamatLO (2009) Pengaruh Konversi Hutan Terhadap Keanekaragaman Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit Di PT Gunung Melayu, Asian Agri Group, Asahan, Sumatera Utara. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa menduduki posisi yang penting dalam peta kekayaan keanekaragaman hayati dunia, tidak hanya karena kelimpahan keanekaragaman hayatinya namun juga karena keunikannya. Iklim tropik yang stabil di kawasan kepulauan Indonesia menyebabkan Indonesia termasuk dalam tiga besar dari sepuluh negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati terbesar (mega diversity countries), bersama dengan Brazil dan Zaine yaitu 37.000 spesies dan endemik 18.000-20.000. Konversi hutan menjadi lahan perkebunan kelapa sawit apabila dilakukan dengan cara yang tidak benar dapat mengancam keberlangsungan kehidupan flora dan fauna yang terdapat di dalam hutan tersebut. Contoh praktek pembukaan hutan yang tidak benar namun paling sering dilakukan adalah pembakaran hutan, hal ini menimbulkan dampak yang cukup serius, selain kehilangan spesies flora dan fauna yang terdapat di alam hutan juga menyebabkan pencemaran udara oleh gas karbon dioksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan ekosistem buatan, misalnya ekosistem pertanian dan kehutanan, adalah hadirnya berbagai jenis gulma. Kehadiran gulma dapat menurunkan hasil tanaman budidaya karena terjadinya kompetisi untuk mendapatkan cahaya, air, hara dan sumberdaya lainnya. Keanekaragaman, kemelimpahan dan penyebaran gulma sangat tergantung pada faktor lingkungan, komoditas tanaman budidaya dan praktek pengelolaannya. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mempelajari keanekaragaman gulma akibat konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit di PT Gunung Melayu Asian Agri Group, Asahan, Sumatera Utara. Hipotesis yang diajukan ialah konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dapat menurunkan keanekaragaman gulma. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2008 di perkebunan kelapa sawit PT Gunung Melayu (Asian Agri Group). Tipe iklim Gunung Melayu adalah tipe iklim A berdasarkan klasifikasi Schmidth-Ferguson, suhu udara rata-rata selama penelitian antara 23-34,5 oC dengan kelembaban nisbi (RH) antara 85-90 %, curah hujan bulan Maret 2008 adalah 179 mm dengan 13 hari hujan sedangkan untuk bulan April 2008 adalah 67 mm dengan 3 hari hujan. Ketinggian tempat 0-100 m di atas permukaan laut.Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta, GPS (Global Position System), kamera, meteran, kompas, alat tulis dan buku identifikasi flora berfungsi untuk mengidentifikasi hasil penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah tanaman gulma dan kelapa sawit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis vegetasi dengan metode petak kuadrat ukuran 1x1 m2 untuk gulma dan 10x10 m2 untuk pohon-pohonan. Penelitian dilakukan pada tiga habitat yang terdapat pada kebun tersebut yaitu tanaman menghasilkan (TM), tanaman belum menghasilkan (TBM), dan hutan. Pengamatan pohon dilakukan hanya pada habitat hutan. Pelaksanaan penelitian diawali dengan penentuan blok atau petak sebagai stasiun pengamatan. Setiap habitat terdapat satu blok diulang tiga kali sehingga terdapat 9 blok. Setiap blok tersebut dibuat suatu plot yang berukuran 30 x 50 m2 dan pada plot tersebut dibuat lima sub-plot atau petak contoh yang berukuran 1x1 m2 untuk gulma dan 10x10 m2 untuk pohon sebagai petak pengamatan. Kriteria pohon yaitu diameter batang >10 cm. Penentuan sub-plot dilakukan dengan cara purposive (sengaja). Sub-plot dibuat di setiap pinggir dan tengah plot sehingga terdapat 45 sub-plot atau petak contoh untuk gulma dan 9 sub-plot untuk pohon. Variabel pengamatan terdiri dari identifikasi gulma meliputi: mengukur tinggi gulma, mengukur diameter gulma yang tegak lurus dengan tinggi gulma dan diameter pohon. Analisis data terdiri dari: Analisis vegetasi gulma (Kerapatan Mutlak, Frekuensi Mutlak, Dominasi Mutlak, Nilai penting, dan SDR), Indeks keragaman (H’) dari Shanon-Wiener, Indeks Similaritas dan Analisis cluster. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 53 jenis pohon pada habitat hutan yang didominasi oleh jenis Macaranga, Ficus, Sapindaceae, Kompassia, Euphorbiaceae, sedangkan jumlah gulma yang didapatkan pada perkebunan kelapa sawit adalah 94 spesies dalam 3541 individu yang didominasi oleh Cyrtococcum acrescens, Asystasia gangetica dan Clidemia hirta. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dapat menurunkan keanekaragaman gulma, hal ini terlihat dari nilai indeks keanekaragaman gulma pada habitat tanaman menghasilkan (TM) dan habitat tanaman belum menghasilkan (TBM) lebih rendah dari habitat hutan sekunder.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/295/050903464
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 10 Dec 2009 10:54
Last Modified: 12 Apr 2022 07:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128297
[thumbnail of 050903464.pdf]
Preview
Text
050903464.pdf

Download (12MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item