Analisis Nilai Tambah Agroindustri Kerupuk Jagung : studi kasus pada Laboratorium Agribisnis Prima Tani di Desa Belah Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan

RudiIrawan, Eko (2009) Analisis Nilai Tambah Agroindustri Kerupuk Jagung : studi kasus pada Laboratorium Agribisnis Prima Tani di Desa Belah Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan pertanian menjadi bagian yang penting untuk mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi dan sosial para petani agar dapat memberikan manfaat bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraannya. Untuk mendukung pembangunan pertanian tersebut, dikeluarkan Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) dengan misinya antara lain meningkatkan kesejahteraaan petani, dan mewujudkan pertanian berkelanjutan. Prima Tani merupakan suatu bentuk kegiatan rintisan untuk mempercepat adopsi inovasi teknologi dari Badan Litbang kepada petani. Di Propinsi Jawa Timur Prima Tani dilaksanakan di 19 kabupaten yang meliputi 19 desa, salah satunya di Desa Belah, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan. Kondisi pertanian di lokasi Prima Tani diperkirakan sebagian besar dilakukan pada lahan kering. Perkiraan tersebut didasarkan atas 70% dari seluruh luas lahan pertanian yang ada adalah bertipe lahan tegalan dan 97% dari keseluruhan luas lahan sawah dan tegalan suplai air untuk kebutuhan tanaman pertaniannya hanya berasal dari curahan air hujan. Sedangkan komoditas yang dapat dikembangkan pada lahan kering seperti di Desa Belah salah satunya adalah jagung. Namun sekitar 98% hasil produksi panen dijual dalam bentuk pipilan dan 2% untuk benih pada musim tanam berikutnya (Yusran dkk, 2007). Pengolahan kerupuk jagung ini diharapkan dapat membawa dampak yang positif seperti peningkatan pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja. Kemudian Pada awal tahun 2007, agroindustri kerupuk jagung mulai dirintis keberadaannya oleh Prima Tani. Namun inovasi teknologi Prima Tani tentang pengolahan kerupuk jagung di Desa Belah belum begitu diminati oleh penduduk setempat, khususnya penduduk wanita Desa Belah. Kondisi tersebut terjadi karena usaha agroindustri kerupuk jagung di Desa Belah masih tergolong baru sehingga belum diketahui perhitungan secara rinci mengenai pelaksanaan produksi kerupuk jagung. Perumusan masalah dari penelitian di Desa Belah Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan adalah: (1) perlu diketahuinya apa saja peran Prima Tani dalam menumbuhkembangkan agroindustri kerupuk jagung, (2) perlu diketahui apakah agroindustri kerupuk jagung dapat memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi kelompok-kelompok olahan kerupuk jagung, dan (3) apakah agroindustri kerupuk jagung tersebut efisien. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan peran Prima Tani dalam menumbuhkembangkan agroindustri kerupuk jagung, (2) menganalisis nilai tambah dan tingkat keuntungan yang dapat diberikan agroindustri kerupuk jagung, dan (3) menganalisis tingkat efisiensi usaha dalam agroindustri kerupuk jagung. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif meliputi: (1) analisis nilai tambah, (2) analisis penerimaan dan keuntungan, dan (3) analisis efisiensi usaha. Hasil dari penelitian di Laboratorium Prima Tani Desa Belah Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan antara lain: 1. Peran Prima Tani dalam menumbuhkembangkan agroindustri kerupuk jagung adalah: (a) membentuk kelompok olahan kerupuk jagung, (b) mengenalkan inovasi dan teknologi tentang pengolahan kerupuk jagung, (c) memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap kelompok olahan, (d) berperan dalam pengadaan modal, (e) pengusahakan nomor PIRT, (f) mencarikan informasi pasar dan membantu pemasaran, dan (g) menjadi konsultan bagi kelompok olahan kerupuk jagung. 2. Rata-rata nilai tambah per proses produksi yang dihasilkan oleh agroindustri kerupuk jagung sebesar Rp 15.448,65 per kilogram bahan baku atau sebesar 65,88 % dari nilai produksi. Imbalan tenaga kerja yang diterima sebesar Rp 8.763,02 atau 58,29 % dan mendapatkan keuntungan yang sebesar Rp 6.685,63 atau 41,71 % dari nilai tambahnya. 3. Jumlah rata-rata output per proses produksi agroindustri kerupuk jagung adalah 24,125 kemasan, penerimaan rata-rata per proses proses produksi sebesar Rp 96.500,00, sedangkan pengeluaran rata-rata per proses produksi sebesar Rp 74.691,94, maka agroindustri kerupuk jagung dapat keuntungan bagi kelompok olahan kerupuk jagung rata-rata per proses produksi yang diperoleh agroindustri kerupuk jagung adalah sebesar Rp 21.808,06. 4. Nilai R/C ratio agroindustri kerupuk jagung menunjukkan angka sebesar 1,29. Dari nilai R/C ratio tersebut dapat diketahui bahwa agroindustri kerupuk jagung di Desa Belah telah efisien, sehingga agroindustri ini mempunyai potensi untuk dikembangkan. Saran yang dapat diberikan antara lain diperlukan adanya bantuan dalam kegiatan pemasaran kerupuk jagung baik oleh Prima Tani maupun Pemerintah Daerah Pacitan, diperlukan adanya kontinyuitas dalam produksi kerupuk jagung dan divesifikasi produk olahan agar keuntungan yang diperoleh semakin besar serta perlunya diberlakukan sistem giliran (rolling system ) bagi kelompok olahan yang mempunyai anggota lebih dari 3 orang, agar upah tenaga kerja tidak terlalu besar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/252/050902925
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 01 Oct 2009 09:37
Last Modified: 12 Apr 2022 03:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128253
[thumbnail of 050902925.pdf]
Preview
Text
050902925.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item