Pewarisan Sifat Jumlah Cabang Pada Tanaman Wijen (Sesamum indicum L.)

Unsa, Atiu (2009) Pewarisan Sifat Jumlah Cabang Pada Tanaman Wijen (Sesamum indicum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Wijen (Sesamum indicum L.) merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, ini disebabkan banyak zat yang terkandung serta khasiat yang dimiliki. Hal tersebut mendorong tinggi permintaan wijen yang mencapai 4.500 ton/tahun, sedangkan produksi wijen masih 2.500 ton/tahun. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan usaha-usaha peningkatan produksi tanaman wijen dengan perbaikan terhadap varietas yang ada melalui pemuliaan tanaman. Sesuai dengan pernyataan Pemuliaan tanaman wijen diarahkan untuk mendapatkan varietas yang berdaya hasil tinggi (> 1 ton/ ha). Perbaikan melalui program pemuliaan tanaman, dapat diefektifkan dengan perbaikan karakter / sifat penting yang ada pada tanaman bersangkutan. Salah satu dari sifat penting tersebut adalah sifat jumlah cabang. Hasil produksi tanaman wijen akan semakin meningkat jika semakin banyak jumlah cabangnya. Sebelum merencanakan suatu program perbaikan tanaman secara genetik, diperlukan pengetahuan / informasi tentang pewarisan sifat jumlah cabang itu sendiri pada tanaman wijen. Hal ini diperlukan guna memudahkan pemulia mengambil tindakan dalam pemuliaan tanaman wijen. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui genetika pewarisan sifat jumlah cabang pada tanaman wijen, dan 2) mengetahui keeratan hubungan jumlah cabang dengan hasil tanaman wijen. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah 1) diduga jumlah cabang memiliki heritabilitas yang beragam pada beberapa hasil persilangan 2) diduga sifat jumlah cabang dikendalikan satu atau lebih gen, dan 3) diduga jumlah cabang memiliki keeratan hubungan dengan produksi tanaman wijen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2007 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain: cangkul, kayu, meteran, timbangan analitik, tali rafia, papan nama, dan kertas. Bahan yang dibutuhkan adalah benih tanaman wijen F2 hasil selfing F1 dari persilangan SI 21 X SI 27; SI 27 X SI 21; SI 27 X SI 63 dan SI 63 X SI 27, serta masing-masing tetuanya yaitu galur SI 21, galur SI 27, dan galur SI 63, furadan, pupuk urea, KCl, SP 36, insektisida dan fungisida. Penelitian ini dilaksanakan dengan menanam dalam satu blok yang masingmasing jenis terletak dalam satu baris, sehingga akan terdapat 4 petak (blok) terpisah untuk menanam seluruh tanaman. Jarak tanam yang digunakan adalah 30 cm dalam baris dan 60 cm antar baris. Pengamatan dilakukan pada setiap individu tanaman (single plant). Variabel pengamatan pada penelitian ini meliputi: jumlah cabang, jumlah polong per cabang, bobot kering biji per tanaman (gram), umur berbunga (hst), jumlah polong terbentuk dan jumlah polong panen. Data dianalisa dengan metode Chi Kuadrat, dihitung nilai heretabilitas untuk mengkaji seberapa besar pengaruh genetik pada fenotip jumlah cabang, dihitung jumlah gen pengendali yang mengendalikan pewarisan sifat jumlah cabang tersebut, dan dihitung keeratan hubungan antara jumlah cabang dan produksi tanaman wijen dengan metode korelasi. Dari hasil analisa data diperoleh bahwa nilai heritabilitas jumlah cabang utama tergolong tinggi sedangkan nilai heritabilitas cabang total rendah sampai sedang. Pada persilangan SI 21 x SI 27 karakter jumlah cabang utamanya dikendalikan oleh 2 gen dominan resesif, sedang karakter jumlah cabang totalnya dikendalikan oleh gen tunggal. Pada persilangan SI 27 x SI 21 karakter jumlah cabang utama dan totalnya dikendalikan oleh gen tunggal. Pada persilangan SI 27 x SI 63 karakter jumlah cabang utamanya dikendalikan oleh gen dominan tunggal, sedang karakter jumlah cabang totalnya dikendalikan oleh gen resesif ganda. Pada persilangan SI 63 x SI 27 karakter jumlah cabang utamanya dikendalikan oleh gen resesif ganda sedangkan karakter jumlah cabang totalnya dikendalikan oleh banyak gen. Korelasi yang diperoleh sebagian besar hasil persilangan adalah positif nyata dengan jumlah cabang baik jumlah cabang utama maupun jumlah cabang total. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil persilangan SI 21 x SI 27, dan SI 27 x SI 63 karakter jumlah cabang utama dapat dijadikan kriteria seleksi. Sebab memiliki heritabilitas yang tinggi, memiliki kemungkinan yang besar untuk diwariskan kepada keturunan (dikendalikan oleh satu atau dua gen) dan berkorelasi positif nyata dengan bobot kering biji per tanaman.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/221/050902627
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 09 Oct 2009 10:15
Last Modified: 12 Apr 2022 02:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128221
[thumbnail of 050902627.pdf]
Preview
Text
050902627.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item