Novitasari, Dwi (2009) Respon Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Ampas Tahu Fermentasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang hijau ialah tanaman penting ketiga di Indonesia setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau memiliki bermacam-macam manfaat di dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai bahan makanan manusia, untuk pengobatan dan untuk bahan pakan ternak. Kacang hijau memiliki kandungan gizi yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai bahan produk olahan pangan. Diantara kandungan gizi kacang hijau ialah protein, sedikit lemak, vitamin B1 (Thiamin), yang merupakan vitamin anti beri-beri dan asam askorbat (Marzuki, 2004). Produksi kacang hijau Indonesia pada tahun 2007 sebesar 322487 ton dan menurun pada tahun 2008 sebesar 6985 ton (Anonymous, 2008). Dirjen Pertanian Tanaman Pangan Departemen Pertanian memprediksikan bahwa laju produksi kacang hijau di dalam negeri belum bisa mencukupi laju permintaannya sampai tahun 2010, Diperkirakan pada tahun 2010 permintaan kacang hijau mencapai 2,8 juta ton. Sementara itu, pada saat yang sama produksi kacang hijau nasional hanya mencapai 1,2 juta ton (Marzuki, 2004). Rendahnya produksi kacang hijau tersebut dapat ditingkatkan melalui berbagai upaya perbaikan budidaya. Salah satunya adalah dengan penambahan bahan organik yang dapat mensuplai unsur hara tambahan bagi tanaman. Salah satu bahan organik yang dapat diberikan yaitu ampas tahu. Berdasarkan penelitian Triyanto (2008), ampas tahu fermentasi memiliki kandungan unsur hara N 2.035%, P 2O5 0.25% dan K2O 1.085%. Berdasarkan penelitian tersebut, ampas tahu fermentasi memberikan pengaruh nyata pada beberapa parameter pertumbuhan tanaman selada hidroponik seperti tinggi tanaman dan berat segar daun dan batang. Selain itu, ampas tahu juga termasuk nutrisi yang bernilai ekonomis karena mudah didapatkan dengan harga yang murah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon tanaman kacang hijau terhadap ampas tahu fermentasi dan mendapatkan dosis ampas tahu fermentasi yang tepat pada tanaman kacang hijau. Hipotesis penelitian ini adalah pemberian ampas tahu fermentasi pada dosis yang tepat akan meningkatkan hasil tanaman kacang hijau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2008 sampai Maret 2009 di kebun percobaan Universitas Brawijaya Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Jenis tanah alfisol didominasi lempung liat. Ketinggian tempat 303 mdpl. Suhu minimum 18-21ºC dan suhu maksimum 30-33ºC. Alat yang digunakan yaitu tugal, tali, penggaris, peralatan perendaman, LAM (Leaf Area Meter), timbangan, handsprayer dan oven. Sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu benih kacang hijau varietas walet, ampas tahu fermentasi, pupuk urea, SP-36 dan KCl serta pestisida. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok satu faktor yaitu dosis ampas tahu fermentasi yang terdiri dari 5 taraf yaitu 1). K0:0 ton/ha (kontrol), 2). K1:1 ton/ha, 3). K2:2 ton/ha, 4). K3:3 ton/ha, 5). K4:4 ton/ha. Masingmasing perlakuan tersebut diulang sebanyak empat kali.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2009/212/050902569 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 16 Sep 2009 09:45 |
Last Modified: | 12 Apr 2022 01:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128211 |
Preview |
Text
050902569.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |