Ikwan (2009) Studi Teknik Budidaya Tanaman Jambu Air (Syzygium samarangense) Varietas Camplong di Madura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jambu air Camplong merupakan salah satu jenis jambu air vareitas unggul yang mempunyai peluang ekspor cerah. Buah jambu ini berwarna putih mulus dengan daging buah tebal, tidak berbiji, rasa manis dan renyah. Selain itu harga jambu relatif mahal, sehingga banyak penduduk yang mengusahakannya. Tanaman jambu Camplong di Desa Dharma Camplong sebagaimana jenis tanaman buah lain di Indonesia, banyak ditanam penduduk sebagai tanaman pekarangan dengan budidaya yang sederhana. Pemupukan, pemangkasan maupun penyemprotan hama penyakit umumnya hanya dilakukan petani pada saat-saat tertentu. Padahal untuk mengembangkan jambu Camplong sebagai tanaman buah komersial diperlukan langkah-langkah pengembangan dengan penerapan teknologi budidaya yang baik, sehingga produksi dapat ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperlukan informasi mengenai praktek budidaya tanaman jambu Camplong yang dilakukan oleh masyarakat di Madura sebagai upaya perbaikan produktifitasnya. Untuk itu perlu dilakukan inventarisasi atau pengumpulan data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik budidaya (pemupukan, pemangkasan dan penyemprotan hama penyakit dalam hal frekuensi) serta pengaruhnya terhadap produksi pada tanaman jambu Camplong pada umur yang berbeda dengan hipotesis bahwa teknik budidaya yang intensif yang dilakukan oleh petani pada umur tanaman yang berbeda berpengaruh terhadap peningkatan produktifitas tanaman jambu Camplong di Desa Dharma Camplong Madura. Penelitian dilaksanakan di Desa Dharma Camplong Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang Madura pada bulan April - Mei 2008 dengan ketinggian tempat 0-28 meter diatas permukaan laut (mdpl), curah hujan 110,45 mm/tahun jenis tanah Litosol. Alat yang digunakan pada penelitian ialah meteran dan peralatan tulis. Sedangkan bahan yang digunakan ialah pohon jambu Camplong yang berumur 4-8 tahun (Strata I) sebanyak 44 pohon, umur 15-19 tahun (Strata II) sebanyak 50 pohon dan umur 26-30 tahun (Strata III) sebanyak 50 pohon. Sehingga jumlah keseluruhan pohon yang diteliti adalah 144 pohon. Metode penelitian menggunakan metode wawancara dengan survei penjelasan melalui kuisioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampel acak distratifikasi (distratified random sampling ), yakni pengambilan sampel berdasarkan pembagian populasi pada lapisan-lapisan (strata) yang seragam, yang tiap-tiap lapisan diambil sampel secara acak. Pengukuran sampel meliputi 2 faktor, yakni faktor produksi dan faktor budidaya. Faktor produksi meliputi, (1) Jumlah produksi/tanaman (kg), (2) Jumlah bunga, dilakukan dengan mengamati jumlah bunga tanaman berdasarkan arah mata angin masing-masing 2 sampel, selain perhitungan jumlah bunga jadi yang dilakukan melalui wawancara, (3) Diameter batang (cm), dilakukan dengan mengukur tanaman pada pertengahan antara pangkal batang dengan tempat tumbuhnya cabang utama dan (4) Jumlah 6 cabang (utama dan kedua). Sedangkan faktor budidaya (dilakukan melalui wawancara), meliputi (1) Jenis pupuk yang digunakan, (2) Frekuensi pemupukan/ tahun, (3) Frekuensi pemangkasan/ tahun, dan (4) Frekuensi penyemprotan hama penyakit/tahun. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan (1) Peningkatan prosentasi rata-rata tanaman (%), (2) Standar Error menggunakan bantuan SPSS versi 12.0 Windows dan (3) Confidence Interval (CI) 95%. Berdasarkan hasil penelitian di Desa Dharma Camplong Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang Madura, dapat disimpulkan bahwa teknik budidaya (jenis pupuk, frekuensi dari pemupukkan, pemangkasan, dan penyemprotan) yang intensif dan umur tanaman yang berbeda berpengaruh terhadap peningkatan produksi tanaman jambu Camplong, dimana pada Strata I, dengan jumlah bunga rata-rata 5,38 kuntum/klaster, cabang utama 2,20, cabang kedua 4,64, diameter batang 9,35 cm, pemupukan 1,25 x/tahun, pemangkasan 1,04 x/tahun dan penyemprotan hama penyakit 1,04 x/tahun menghasilkan produksi 23,14 kg/pohon dengan frekuensi panen 1,60 x/tahun. Pada Strata II, dengan jumlah bunga rata-rata 7,09 kuntum/klaster, cabang utama 2,26, cabang kedua 5,38, diameter batang 19,60 cm, dengan pemupukan 1,16 x/tahun, pemangkasan 1,62 x/tahun dan penyemprotan 1,84 x/tahun menghasilkan produksi 75,13 kg/pohon dengan frekuensi panen 2 x/tahun. Dan pada Strata III dengan jumlah bunga rata-rata 7,35 kuntum/klaster, cabang utama 2,50, cabang kedua 5,82, diameter batang 30,20 cm, dengan pemupukan 1,38 x/tahun, pemangkasan 1,42 x/tahun dan penyemprotan 1,62 x/tahun menghasilkan produksi 94 kg/pohon dengan frekuensi panen 2,12 x/tahun. Saran untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar dilakukan penelitian tentang pengaruh ketinggian tempat dan perbedaan jenis pembungkus buah terhadap kualitas buah jambu Camplong di Desa Dharma Camplong.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2009/210/050902567 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 16 Sep 2009 10:01 |
Last Modified: | 12 Apr 2022 01:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128209 |
Preview |
Text
050902567.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |