Christyawati, Ike Ayu (2009) Respon Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni M.) Terhadap Cekaman Kekurangan Air. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Stevia ialah tanaman yang mengandung steviosida (gula alami). Awalnya tanaman stevia hanya dikembangkan di Brazil dan Paraguay. Namun, beberapa tahun kemudian juga dikembangkan di Jepang, Malaysia, Filipina, Papua New Guinea, Korea Selatan, RRC dan Taiwan. Di Indonesia, tanaman stevia mulai dikembangkan sebagai tanaman perkebunan karena daun yang sudah kering mempunyai nilai ekspor tinggi. Sebagai pemanis tanaman ini mempunyai banyak manfaat karena tanaman ini tidak bersifat mutagenik, tidak beracun, dan tidak bersifat karsinogenik (Anonymous, 2003). Bahan aktif yang dikandung tanaman stevia ialah steviol glycosides yang mengandung stevioside dan rebaudioside. Tanaman stevia selama siklus hidupnya membutuhkan air sebanyak 464 mm atau 2,33 mm/tanaman/hari (Fronza dan Marcos, 2003). Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Ketersediaan air pada media tumbuh tanaman sangat menentukan keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi. Cekaman kekurangan air merupakan istilah untuk menyatakan bahwa tanaman mengalami kekurangan air akibat keterbatasan air dari lingkungannya yaitu media tanam. Kehilangan air pada jaringan tanaman akan menurunkan turgor sel sehingga menimbulkan dampak langsung atau tidak langsung pada tanaman yang dapat menurunkan pertumbuhan tanaman. Kekurangan air pada tanaman dapat berdampak negatif maupun positif. Pengaruh negatif yaitu dapat menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil panen sampai 50%, sedangkan pengaruh positifnya dapat meningkatkan rasa manis pada tanaman buah (Sugito, 1999). Budidaya tanaman stevia selama ini banyak dilakukan di lahan kering dan di Indonesia terdapat 33,7 juta hektar lahan kering yang berpotensi yang belum dimanfaatkan secara maksimal (Haryanti et al. , 2003). Kendala usaha tani di lahan kering salah satunya ialah sulitnya mendapatkan air, sedangkan air merupakan kebutuhan utama bagi tumbuhan. Selama ini penelitian yang berkaitan dengan daya adaptasi tanaman stevia terhadap kondisi kekeringan dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan, hasil dan kadar steviosida masih jarang dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat mengetahui seberapa besar pengaruh cekaman kekurangan air terhadap pertumbuhan, hasil dan kadar steviosida tanaman stevia sehingga dapat diketahui apakah tanaman stevia dapat dikembangkan pada kondisi kekeringan dan apa akibat yang ditimbulkan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh cekaman air terhadap pertumbuhan, hasil dan kadar steviosida tanaman stevia. Hipotesis yang diajukan ialah 1) cekaman air pada 40% kapasitas lapang akan menekan pertumbuhan dan hasil tanaman stevia, 2) cekaman air pada peresentase kapasitas lapang tertentu akan meningkatkan kadar steviosida tanaman stevia. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dengan ketinggian 510 m dpl. Suhu minimum antara 18°C-21°C dan suhu maksimum antara 30°C-33°C. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari sampai April 2009. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sekop, cetok, polybag, penggaris, gunting tanaman, timbangan analitik, gelas ukur, LAM, kalkulator, oven, bibit stevia klon BP 72, tanah, pupuk UREA (46% N), pupuk SP36 (36% P 2 O 5 ), pupuk KCl (60% K 2 O) dan air. Metode yang digunakan ialah rancangan acak kelompok dengan menggunakan 7 perlakuan yaitu A: 100% kapasitas lapang, B: 90% kapasitas lapang, C: 80% kapasitas lapang, D: 70% kapasitas lapang, E: 60% kapasitas lapang, F: 50% kapasitas lapang, G: 40% kapasitas lapang. Perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 21 satuan kombinasi perlakuan. Pengamatan dilakukan secara non destruktif yaitu pada umur 10, 20, 30, 40 dan 50 HST dan pengamatan panen dilakukan pada umur 52 HST. Pengamatan yang dilakukan terdiri dari pengamatan pertumbuhan dan panen. Pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, Jumlah cabang, Jumlah tunas dan Jumlah Anakan. Sedangkan untuk pengamatan panen meliputi luas daun, bobot segar dan bobot kering. Data yang diperoleh dilakukan pengujian dengan uji F pada taraf 5% kemudian dilanjutkan uji perbandingan antar perlakuan. Perlakuan yang berbeda nyata diuji lanjut dengan uji Duncan pada taraf 5%.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa cekaman kekurangan air berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah tunas, luas daun, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman. Perlakuan 100% kapasitas lapang secara umum memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman terbaik dibandingkan perlakuan lainnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2009/206/050902474 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 24 Aug 2009 10:43 |
Last Modified: | 12 Apr 2022 01:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128205 |
Preview |
Text
050902474.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |