Respon Tiga Kultivar Selada (Lactuca sativa L.) Pada Tingkat Kerapatan Tanaman yang Berbeda

Rohmah, Nuzulul (2009) Respon Tiga Kultivar Selada (Lactuca sativa L.) Pada Tingkat Kerapatan Tanaman yang Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman selada ialah sayuran daun yang banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki warna, tekstur dan aroma yang menyegarkan serta mengandung mineral, pro-vitamin A, vitamin C dan serat. Keberhasilan budidaya tanaman selada dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi produksi tanaman selada salah satunya ialah tingkat kerapatan tanaman, khususnya jarak tanam. Sedangkan faktor genetik yang mempengaruhi ialah jenis kultivar yang di tanam karena tiap kultivar memiliki bentuk tajuk yang berbeda-beda. Masing-masing kultivar memiliki proses pertumbuhan yang berbeda pada kondisi lingkungan yang berbeda. Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai respon kultivar tanaman selada pada tingkat kerapatan (jarak tanam) yang berbeda untuk meningkatkan produksi tanaman selada. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat kerapatan tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tiga kultivar selada dan mengetahui jarak tanam optimum tiap kultivar selada. Hipotesis, tiap kultivar tanaman selada mempunyai respon yang berbeda terhadap tingkat kerapatan tanaman yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2008. Pelaksanaan penelitian bertempat di Kelurahan Sumbersari, Lowokwaru, Malang pada ketinggian 550 m dpl., suhu 22–27 o C dan curah hujan rata-rata 2.706 mm/thn. Bahan yang digunakan adalah benih selada kultivar brando, crispa dan cos, pupuk kandang, Urea, SP-36, KCl dan air. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaris, LAM (Leaf Area Meter), cangkul, sabit, gembor, timbangan analitik dan alat tulis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, faktor pertama ialah kultivar dan faktor keduanya ialah jarak tanam yang diulang 3 kali. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengamatan non destruktif dan panen. Pengamatan non destruktif yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun. Pengamatan panen meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun, bobot segar per tanaman, bobot segar konsumsi per tanaman, bobot segar tanaman per hektar, bobot segar konsumsi per hektar, indeks panen. Hasil pengamatan menggunakan analisis ragam (F hitung). Apabila terdapat beda nyata antar perlakuan dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara perlakuan kultivar dan jarak tanam pada peubah indeks luas daun. Kultivar cos dan crispa memberikan indeks luas daun yang lebih tinggi pada jarak tanam 20x15 cm dan 20x20 cm, sedangkan kultivar brando menunjukkan indeks luas daun yang lebih tinggi pada jarak tanam 20x15 cm. Kultivar crispa dan brando menunjukkan bobot segar per tanaman dan bobot segar konsumsi per tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan kultivar cos. Kultivar brando menunjukkan bobot segar tanaman per ha dan bobot segar konsumsi per ha tertinggi dibandingkan dengan kultivar cos dan crispa. Sedangkan perlakuan jarak tanam menunjukkan bobot segar tanaman per ha dan bobot segar konsumsi per ha yang lebih tinggi pada jarak tanam 20x15 cm dibandingkan jarak tanam 25x25 cm dan 30x25 cm.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/205/050902473
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 24 Aug 2009 10:33
Last Modified: 12 Apr 2022 01:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128204
[thumbnail of 050902473.pdf]
Preview
Text
050902473.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item