Pengaruh Sistem Pengolahan Tanah dan Pemberian Mulsa Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Hibrida (Zea mays L.)

Sari, Mitra Syntya (2009) Pengaruh Sistem Pengolahan Tanah dan Pemberian Mulsa Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Hibrida (Zea mays L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung ( Zea mays L.) ialah komoditas pangan penting setelah beras di Indonesia. Kebutuhan masyarakat akan jagung terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan kemajuan sektor industri yang memanfaatkan jagung sebagai bahan baku utama seperti pada industri pakan ternak. Lahan penanaman jagung yang biasanya dicirikan terbatasnya curah hujan dan irigasi, maka kehilangan air dari lahan baik melalui proses evaporasi, perlokasi, aliran permukaan maupun transpirasi gulma harus diminimumkan. Pemberian mulsa diharapkan akan dapat menekan air dari tanah baik melalui proses evaporasi, perlokasi, aliran permukaan maupun transpirasi gulma, sehingga tingkat ketersediaan air dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. Pengolahan tanah merupakan manipulasi mekanik terhadap tanah yang ditujukan untuk menciptakan ruang tumbuh yang cocok bagi pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah intensif dapat dilakukan, tetapi akan lebih baik apabila dikombinasikan dengan penggunaan mulsa, sehingga kehilangan air melalui tanah masih dapat dikendalikan, di samping dapat mempertahankan kelembaban dan suhu tanah sehingga perkembangan akar menjadi lebih baik. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah: 1) Untuk mempelajari pengaruh pemberian mulsa organik yang dikombinasikan dengan sistem pengolahan tanah pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida, 2). Untuk mempelajari pengaruh mulsa organik pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida, 3). Untuk mempelajari pengaruh sistem pengolahan tanah pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida. Hipotesis yang diajukan ialah: 1). Kombinasi antara penggunaan mulsa organik dan pengolahan tanah yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida, 2). Penggunaan mulsa organik yang tepat akan memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida, 3). Penggunaan sistem pengolahan tanah yang tepat akan mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga bulan Mei 2009 di kebun percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah cangkul, Soil Moisture Tester, jangka sorong, termometer, timbangan analitik, dan Leaf Area Meter (LAM). Sedangkan bahan yang digunakan ialah benih jagung hibrida Pioneer varietas P21, mulsa Jerami Padi 8 t ha -1 , mulsa daun Lamtoro 10 t ha -1 , mulsa daun Paitan 8 t ha -1 , Pupuk Urea 300 kg ha -1 , Pupuk SP-36 100 kg ha -1 , Pupuk KCl 50 kg ha -1 , Fungisida Dhitane M 45 dan Insektisida Decis 2.5 EC. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang diulang 3 kali. Penggunaan sistem pengolahan tanah ditempatkan sebagai petak utama yang terdiri dari tiga (3) level, yaitu: (T0) tanpa pengolahan tanah, (T1) : Tanah diolah minimum (mengolah tanah sepanjang barisan tanaman), (T2) : Tanah diolah maksimum (mengolah seluruh petak). Sedangkan macam mulsa organik ditempatkan sebagai anak petak terdiri dari empat (4) level, (M0) : Tanpa mulsa, (M1) : Mulsa Jerami 8 t ha -1 , (M2) : Mulsa daun Lamtoro 10 t ha -1 , (M3) : Mulsa daun Paitan 8 t ha 1 . Pengamatan dilakukan secara destruktif yaitu dengan mengambil dua tanaman contoh untuk setiap kombinasi perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 15, 30, 45, 60, 75, 90 hst dan panen. Pengamatan terhadap komponen pertumbuhan meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat kering total tanaman. Sedangkan pengamatan terhadap komponen hasil meliputi : diameter tongkol, panjang tongkol, bobot tongkol, bobot biji pipilan kering per tanaman, bobot 100 biji dan hasil biji (t ha- 1 ). Pengamatan terhadap analisis pertumbuhan tanaman meliputi Laju Pertumbuhan Relatif (LPR), dan Indeks Luas Daun (ILD). Selain itu juga dilakukan pengamatan penunjang meliputi analisis tanah, kelembaban tanah, suhu tanah, dan data iklim selama percobaan berlangsung diambil dari stasiun meteorologi terdekat. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ragam uji F taraf 5%, apabila hasil ratarata perlakuan diperoleh berbeda nyata (F hitung > F tabel 5%) kemudian dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Kombinasi antara sistem pengolahan tanah dan pemberian macam mulsa organik belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida. Penggunaan macam mulsa organik yang berasal dari beberapa jenis tumbuhan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida. Sistem pengolahan tanah sempurna memberikan pengaruh yang paling baik yaitu pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan berat kering total tanaman, tetapi pada ukuran tongkol dan berat kering biji tidak berbeda pengaruhnya dengan pengolahan tanah minimum, namun lebih tinggi dari sistem tanpa pengolahan tanah. Saran yang dapat diberikan ialah sistem pengolahan tanah minimum dan pemberian mulsa organik jerami padi sebaiknya dilakukan pada musim kemarau dengan tujuan meminimalkan kehilangan air melalui penguapan serta perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sistem pengolahan tanah dan jenis bahan mulsa yang lain dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/202/050902470
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 24 Aug 2009 10:05
Last Modified: 11 Apr 2022 07:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128201
[thumbnail of 050902470.pdf]
Preview
Text
050902470.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item