Pengaruh dosis dan interval penyemprotan herbisida glifosat dan oxyfluorfen pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glicyne max L. Merr)

A`mal, Sholihul (2009) Pengaruh dosis dan interval penyemprotan herbisida glifosat dan oxyfluorfen pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glicyne max L. Merr). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produksi kedelai ( Glycine max L.) di Indonesia mengalami penurunan, pada tahun 2006 hanya mencapai 746.611 ton dan pada tahun 2007 hanya menjadi 608.000 ton sehingga menyebabkan impor 1.3 juta ton pada tahun 2007, oleh karena itu upaya peningkatan produksi kedelai di Indonesia perlu mendapat perhatian mengingat potensi lahan yang cukup luas, teknologi dan sumber daya lainnya cukup tersedia. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan hasil kedelai di Indonesia diantaranya yakni masalah kekeringan, intensitas hujan yang tinggi saat panen, banjir, serangan hama dan yang tidak kalah penting ialah adanya kompetisi pada gulma. Bila pemeliharaan kurang intensif maka tanaman kedelai akan berkompetisi dengan gulma akibatnya hasil panen menurun sehingga perlu dilakukan pengendalian gulma. Pada umumnya pengendalian gulma dapat dilakukan secara mekanik maupun kimia pengendalian mekanik dapat dilakukan dengan memotong merusak dan menghilangkan gulma dari area pertanaman, sedangkan pengendalian gulma secara kimia ialah pengendalian gulma menggunakan bahan kimia yang dapat menekan atau bahkan mematikan gulma, yang disebut herbisida. Pengendalian gulma dengan satu macam herbisida saja tidak efisien. Pengendalian semacam itu menyebabkan beberapa jenis gulma resisten yang makin mempersulit pengendaliannya untuk masa yang akan datang dan menyebabkan pergeseran gulma. Untuk mencegah dan memperkecil peluang pertumbuhan gulma di areal tanaman kedelai dipergunakan lebih dari satu jenis herbisida. Satu dari beberapa metode pengendalian gulma secara kimia ialah dengan menggunakan kombinasi herbisida glifosat dan oksifluorfen. Penelitian ini bertujuan Untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh aplikasi hebisida glifosat dan oxyfluorfen guna menekan pertumbuhan gulma pada pertanaman kedelai dengan dosis dan interval waktu aplikasi yang berbeda. Hipotesis yang diajukan: Herbisida glifosat dan oxyfluorfen dapat menekan gulma secara optimum dan meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2009 di Desa Jatikerto, Malang. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, meteran, timbangan, oven, tugal, ember, penggaris, knapsack sprayer, gelas ukur, petak kuadran ukuran 50 x 50 cm. Sedangkan bahan yang akan digunakan ialah benih kedelai varietas Sinabung, pupuk Urea sebanyak 50 kg ha -1 , SP-36 sebanyak 100 kg ha -1 , KCl sebanyak 50 kg ha -1 , herbisida Glifosat dengan nama dagang Round up dan herbisida Oksifluorfen dengan merek dagang Goal 2E Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAK) faktorial, dua faktor perlakuan dengan 3 kali ulangan ialah: Faktor I (persentase dosis herbisida) P 1 : 25% herbisida glifosat + 75% herbisida oksifluorfen, P 2 : 50% herbisida glifosat + 50% herbisida oksifluorfen, P 3 : 75% herbisida glifosat + 25% herbisida oksifluorfen. Faktor II (interval waktu aplikasi): H 1 : hebisida glifosat dan oksifluorfen dicampur, H 2 : penyemprotan herbisida oksifluorfen dikuti dengan hebisida glifosat tanpa interval waktu, H 3 : penyemprotan herbisida oksifluorfen satu hari kemudian dikuti dengan hebisida glifosat. Pengamatan gulma dilakukan dengan cara analisis vegetasi pada umur 0,14, 28, 42, 56 hari setelah semprot. Pengamatan pada gulma meliputi pengamatan : Perhitungan dominansi gulma dan bobot kering gulma. Pengamatan pertumbuhan dilakukan pada saat tanaman berumur 15, 30, 45, 60, 75 dan panen. Karakteristik pertumbuhan tanaman dan hasil dilakukan secara non destruktif dan destruktif dengan cara mengambil 2 tanaman contoh untuk setiap perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan dilakukan uji F pada taraf 5 %. Apabila hasil pengujian yang menunjukkan perbedaan yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji jarak duncan taraf 5 %. Hasil percobaan menunjukan bahwa prosentase dosis herbisida glifosat + oksifluorfen dan interval waktu penyemprotanya memberikan pengaruh pada peubah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan berat kering total tanaman. Perlakuan 25% herbisida gifosat + 75% oksifluorfen yang dikombinasikan dengan mencampur dua jenis herbisida tersebut memiliki hasil pertumbuhan tanaman yang lebih baik bila dibandingkan dengan kombinasi perlakun yang lain. Pengaruh perlakuan pada hasil panen/luas lahan menunjukan perlakuan prosentase dosis tidak berpengaruh nyata pada peubah hasil/tanaman namun perlakuan interval hari pada perlakuan mencampur herbisida (H 1 ) mampu meningkatkan hasil/tanaman 24.983% dari perlakuan interval satu hari. Pencampuran dua jenis herbisida glifosat dan oksifluorfen dengan berbagai macam prosentase dosis mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/194/050902430
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 16 Sep 2009 08:58
Last Modified: 11 Apr 2022 07:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128191
[thumbnail of 050902430.pdf]
Preview
Text
050902430.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item