Aspek Biologi dan Daya Mangsa Halmus chalybeus Boisduval (Coleoptera: Coccinellidae) terhadap Kutu Sisik Coccus viridis Green (Hemiptera: Coccidae) pada Tanaman Jeruk

Muffidah, Ifatul (2009) Aspek Biologi dan Daya Mangsa Halmus chalybeus Boisduval (Coleoptera: Coccinellidae) terhadap Kutu Sisik Coccus viridis Green (Hemiptera: Coccidae) pada Tanaman Jeruk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman jeruk merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, karena konstribusinya yang besar pada perekonomian nasional. Bila ditinjau dari segi produktivitas jeruk masih rendah karena adanya gangguan yang mengakibatkan kehilangan hasil cukup tinggi. Salah satu gangguan pada tanaman jeruk adalah adanya serangan hama yaitu Coccus viridis . Coccus viridis adalah salah satu hama penting pada tanaman jeruk yang menyebabkan daun menguning, rontok, produksi buah berkurang dan merusak tampilan tanaman. Salah satu pengendalian hayati terhadap C. viridis adalah dengan menggunakan predator Halmus chalybeus . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biologi dan daya mangsa Halmus chalybeus terhadap Coccus viridis . Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO) yang berlokasi di Jalan Raya Tlekung No.1 Junrejo – Kota Batu. Penelitian dimulai pada bulan Juni 2008 sampai Oktober 2008. Penelitian daya mangsa dilaksanakan sejak H. chalybeus menetas menjadi larva instar 1 sampai imago mati, dengan menggunakan 30 ekor H. chalybeus . Halmus chalybeus yang digunakan dalam perlakuan adalah dari hasil perbanyakan. Masing-masing instar H . chalybeus ditimbang terlebih dahulu dengan cara menimbang 10 ekor H. chalybeus secara bersamaan kemudian dirata-rata untuk mengetahui berat badan masing-masing individu. Perlakuan daya mangsa dilakukan dalam sangkar plastik. Daun atau ranting tanaman jeruk yang terinfestasi oleh C. viridis diletakkan pada savana yang basah, setelah itu dimasukkan dalam sangkar plastik dan ditutup dengan kain kasa serta diikat dengan karet. Setiap sangkar diisi dengan 1 ekor H . chalybeus . Pemberian pakan dilakukan 1 kali selama 24 jam yaitu pada jam 12.00 WIB. Coccus viridis yang digunakan sebagai pakan merupakan komposisi dari instar 1, instar 2 dan imago C. viridis dengan perbandingan (4 : 4 : 2). Pengamatan dilakukan bersamaan dengan penggantian pakan yaitu jam 12.00 WIB. Pengamatan daya mangsa H . chalybeus dengan cara menghitung jumlah C . viridis yang tersisa dari jumlah yang telah diberikan sebagai pakan. Dari penghitungan C . viridis yang tersisa dapat diketahui jumlah dari C . viridis yang dimangsa oleh H . chalybeus . Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah biologi dari masing-masing instar larva dan imago H. chalybeus, jumlah C. viridis yang dimangsa oleh H. chalybeus selama 24 jam pada setiap instar larva dan imago H. chalybeus, jumlah C.viridis yang banyak dimangsa atau yang disukai oleh H.chalybeus pada setiap instar larva dan imago H.chalybeus dan fekunditas imago H.chalybeus. Data hasil pengamatan diolah dengan menghitung rata-rata C. viridis yang dimangsa per hari dari masing-masing instar larva dan imago H. chalybeus, serta menghitung rata-rata yang dimangsa dari seluruh siklus hidupnya. Pada uji preferensi, data hasil pengamatan dianalisis dengan metode statistik non parametrik menggunakan chi square (²), apabila terdapat keterkaitan maka dilanjutkan dengan uji kontras. Hasil pengamatan biologi H.chalybeus menunjukkan bahwa telur menetas 11-13 hari setelah diletakkan. Halmus chalybeus terdiri dari 4 instar larva. Larva masuk dalam tipe carabiform dengan ciri-ciri bertubuh pipih, memanjang serta bertungkai pendek. Lama stadia larva instar 1 yaitu 5,5 hari, larva instar 2 yaitu 5,4 hari, larva instar 3 yaitu 7 hari dan larva instar 4 yaitu 8,9 hari. Pupa merupakan tipe eksarat dilengkapi dengan embelan bebas dan tidak melekat pada tubuh serta tidak memiliki kokon. Lama stadia pupa 11,6 hari. Imago H. chalybeus berbentuk bulat setengah bola dengan tubuh berwarna biru metalik tanpa spot. Longevity stadia imago yaitu 58,8 hari. Hasil pengamatan daya mangsa H. chalybeus selama satu siklus hidup menunjukkan bahwa daya mangsa tertinggi pada saat larva instar 1. Hasil pengamatan daya mangsa larva H.chalybeus menunjukkan bahwa daya mangsa tertinggi pada saat larva instar 1 yaitu 22 ± 18,4 ekor/hari, sedangakan daya mangsa imago H.chalybeus rendah yaitu 13,51 ± 1,35 ekor/hari. Hasil uji preferensi menunjukkan bahwa stadia C. viridis yang tertinggi dimangsa oleh stadia H. chalybeus adalah nimfa instar 1, sedangkan stadia C.viridis yang terendah dimangsa oleh stadia H. chalybeus adalah imago C.viridis. Hasil pengamatan fekunditas imago H. chalybeus diketahui bahwa satu ekor imago betina H. chalybeus mampu mennghasilkan telur sebanyak 293,86 telur dengan kisaran 200,97 – 386,75 telur.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/166/050902119
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 29 Sep 2009 09:15
Last Modified: 11 Apr 2022 04:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128160
[thumbnail of 050902119.pdf]
Preview
Text
050902119.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item