Analisis Pemasaran Komoditi Bawang Merah (Allium ascalonicum L) di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk

Paringarti, Tristanti (2009) Analisis Pemasaran Komoditi Bawang Merah (Allium ascalonicum L) di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditi sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani. Adanya peningkatan permintaan masyarakat dan produktivitas ternyata belum diimbangi dengan harga yang diterima oleh petani, harga bawang merah bisa sangat tinggi maupun rendah. Tidak sesuainya harga bawang merah bila ditelusuri bisa disebabkan karena sistem pemasaran yang dinilai masih belum efisien. Pemasaran yang belum efisien sendiri biasanya disebabkan oleh bentuk pasar yang kurang bersaing, rantai pemasaran yang terlalu panjang, dan sistem kelembagaan pemasaran yang tidak sehat. Hal ini yang menjadikan harga jual bawang merah di tingkat petani lebih rendah jika dibandingkan dengan harga yang terjadi di tingkat konsumen akhir. Perumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1) Bagaimana saluran pemasaran bawang merah di daerah penelitian, 2)Bagaimana efisiensi pemasaran bawang merah dilihat dari margin pemasaran, integrasi pasar vertikal , dan elastisitas transmisi harga, 3) Seberapa besar bagian (share ) harga yang diterima petani terhadap harga yang diterima konsumen . Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Menganalisis saluran pemasaran bawang merah di daerah penelitian, 2) Menganalisis efisiensi pemasaran bawang merah dilihat dari margin pemasaran, integrasi pasar vertikal, dan elastisitas transmisi harga, 3) Menganalisis bagian (share ) harga yang diterima petani terhadap harga yang diterima konsumen Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1) Semakin panjang saluran pemasaran yang telibat, maka rasio keuntungan dan biaya atas fungsifungsi pemasaran yang dijalankan oleh masing-masing lembaga pemasaran menjadi tidak proporsional, 2) Semakin panjang saluran pemasaran, maka akan diperoleh nilai koefisien integrasi pasar tidak sama dengan satu , dimana berarti tidak terjadi integrasi harga secara sempurna dan menunjukkan bahwa pemasaran bawang merah berlangsung pada pasar persaingan yang tidak sempurna, 3) Semakin panjang saluran pemasaran, maka akan diperoleh nilai elastisitas transmisi harga tidak sama dengan satu, dimana berarti perubahan harga di tingkat pengecer akan berbeda dengan di tingkat petani, 4) Semakin panjang saluran pemasaran, maka bagian (share) harga yang diterima petani akan semakin rendah Penelitian ini dilakukan secara sengaja atau “purposive” di Desa Ngarami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Penentuan responden petani dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) dan jumlah yang diambil sebanyak 62 responden. Adapun responden lembaga pemasaran ditentukan dengan non probability sampling dengan prosedur pengambilan contohnya menggunakan snowball sampling . Metode pengambilan data yang digunakan adalah data primer berupa hasil wawancara dan data sekunder berupa dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mendeskripsikan gambaran atau penjelasan mengenai panjang pendeknya saluran pemasaran dan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran, sedangkan analisis kuantitatif untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis marjin pemasaran, integrasi pasar vertikal, dan elastisitas transmisi harga. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Ngrami terdapat 6 saluran pemasaran bawang merah , yaitu I: Petani – Tengkulak - Pengumpul – Konsumen, II: Petani - Tengkulak - Pengumpul Kediri - Pengecer Kediri – Konsumen, III: Petani – Tengkulak - Pengumpul Surabaya - Pengecer Surabaya - Konsumen, IV: Petani – Pengumpul - Pedagang Besar Luar Provinsi - Pedagang Luar Pulau - Pedagang Pengecer – Konsumen, V: Petani - Pengumpul - Konsumen Industri, VI: Petani - Pengecer – Konsumen. Berdasarkan hasil analisis marjin pemasaran, dapat diketahui saluran pemasaran III mempunyai total marjin pemasaran terbesar yaitu Rp 4.561,- dan total marjin pemasaran terkecil oleh saluran pemasaran VI yaitu Rp 1.534,. Untuk marjin pemasaran terbesar pada masing-masing saluran pemasaran diperoleh pedagang pengumpul, sedangkan nilai ratio keuntungan atas biaya pemasaran terbesar didapatkan pedagang pengecer. Dari keseluruhan saluran pemasaran yang terlibat, saluran pemasaran yang efisien adalah saluran pemasaran VI. Untuk perhitungan share harga yang diterima petani pada saluran pemasaran VI adalah yang terbesar dibandingkan saluran pemasaran lainnya. Sedangkan share petani terendah terdapat pada saluran pemasaran II dan III. Kemudian dari hasil analisis integrasi pasar vertikal, nilai koefisien regresi ke empat saluran yang diteliti (saluran pemasaran I, II, III, dan IV) lebih banyak menunjukkan nilai lebih dari 1. Hal ini menunjukkan sistem pemasaran komoditi bawang merah yang terdapat di daerah penelitian merupakan pasar persaingan tidak sempurna yang mengarah pada monopsoni oleh lembaga pemasaran atau di tingkat pedagang. Namun jika dihubungkan dengan pengujian statistik yang dilakukan dengan interval keyakinan dan uji t , pada saluran pemasaran I dan VI membuktikan bahwa α1 = 1 dan terima H0 , sedangkan pada saluran pemasaran II dan III membuktikan bahwa α1 ≠ 1 dan terima H1. Hal ini menandakan sistem pemasaran yang terjadi pada saluran pemasaran I dan VI sudah efisien , serta integrasi dan informasi harga telah terjadi secara sempurna. Integrasi pasar secara vertikal dan informasi harga di tingkat petani dengan padagang pengecer terjadi secara sempurna ataupun tidak bergantung pada panjang pendeknya saluran pemasaran, serta jauh tidaknya jarak pada sistem pemasaran yang terjadi. Berdasarkan hasil elastisitas transmisi harga, Nilai koefisien regresi ke empat saluran yang diteliti (saluran pemasaran I, II, III, dan IV) menunjukkan nilai lebih dari 1. Hal ini menunjukkan bila terjadi perubahan harga di konsumen sebesar 1% maka yang ditransmisikan ke petani lebih dari 1%. Hal ini berarti bahwa laju perubahan harga di tingkat petani lebih besar daripada laju perubahan harga di konsumen. Sedangkan jika dihubungkan dengan pengujian statistik yang dilakukan dengan interval keyakinan dan uji t, pada saluran pemasaran I, II, dan III membuktikan bahwa α1 ≠ 1 dan terima H1 , namun pada saluran pemasaran VI membuktikan bahwa α1=1 dan terima H0. Hal ini menandakan sistem pemasaran yang terjadi pada saluran pemasaran VI sudah efisien. Saran yang dapat diberikan antara lain : 1) Petani supaya lebih memperhatikan informasi pasar, untuk menjadi pertimbangan dalam suatu keputusan pelaksanaan usahataninya, karena komoditi bawang merah punya sifat mudah rusak dan resiko yang besar terhadap fluktuasi harga, 2) Dalam mengambil keuntungan diharapkan setiap lembaga pemasaran melakukannya secara proporsional dan rasional dengan mempertimbangkan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membiayai fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan, 3) Adanya perbaikan dalam aspek kelembagaan dan Dinas-Dinas yang terkait, dengan pembentukan asosiasi oleh para petani, agar petani dapat lebih aktif dan berinteraksi dengan para pelaku pasar pada level di bawahnya agar dapat mengetahui informasi pasar juga untuk meningkatkan kemampuan tawar menawar dari para petani, 4) Untuk penelitian pemasaran mengenai bawang merah selanjutnya, sebaiknya lebih diperhatikan jika menggunkan metode analisis elastisitas transmisi harga .Sehingga akan didapatkan hasil yang sesuai dengan pernyataan yang seharusnya, yaitu ketika terjadi kenaikan harga di konsumen maka kenaikan harga di konsumen tidak sebegitu besar atau kurang dari kenaikan yang dialami konsumen.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/161/050902114
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 28 Sep 2009 09:38
Last Modified: 11 Apr 2022 04:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128155
[thumbnail of 050902114.pdf]
Preview
Text
050902114.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item