Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani dalam Usahatani Rumput dan Usahatani Jagung : studi kasus di Desa Tutur, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan

Muzayanah, Nurul (2009) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani dalam Usahatani Rumput dan Usahatani Jagung : studi kasus di Desa Tutur, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor pertanian banyak memiliki kelemahan, diantaranya adalah sistem pertanian yang konvensional sehingga hasil yang diperoleh rendah. Dengan harga input yang tinggi menyebabkan pendapatan petani relatif rendah. Solusi yang bisa dilakukan oleh petani adalah pemilihan komoditi yang bisa meningkatkan pendapatan. Dalam hal ini petani menghadapi suatu dilema komoditi yang akan dipilih untuk dibudidayakan. Sehingga petani harus mampu melakukan prediksi– prediksi dan belajar dari pengalaman terdahulu dalam memilih komoditi yang akan dibudidayakan. Rumput merupakan tanaman yang cukup baik untuk kebutuhan hijauan pakan ternak, baik dilihat dari tingkat pertumbuhan, produktivitas hasil panen maupun nutrisi (terutama kandungan serat) yang terkandung di dalamnya. Seperti yang diketahui, rumput belum dianggap sebagai komoditi ekonomi yang biasa diperjualbelikan terutama pada musim hujan. Tetapi pada musim kemarau, di beberapa sentra peternakan (terutama sapi perah) rumput ini sudah mulai memiliki nilai ekonomis (Anonymous, 2005). Hal ini dapat memberikan peluang kepada petani untuk meningkatkan pendapatan melalui budidaya tanaman rumput. Sementara itu, komoditas jagung merupakan salah satu tanaman pangan dan sumber makanan pokok bagi sebagian masyarakat Indonesia serta berkaitan juga dengan industri dan peternakan. Tetapi dengan perkembangan peternakan sapi perah mengakibatkan perubahan orientasi tanaman pangan menjadi tanaman pakan ternak (tanaman rumput) sehingga permintaan akan tanaman jagung semakin menurun. Oleh karenanya, petani enggan untuk terus membudidayakan jagung. Hal ini menyebabkan petani perlu mengambil resiko untuk budidaya tanaman rumput atau tanaman jagung sehingga petani mengalami dualisme pilihan dengan berbagai resiko yang akan dihadapi. Berdasarkan uraian diatas, masalah yang perlu dikaji, yaitu : (1) Secara rasional petani mengharapkan pendapatan yang tinggi dari usahatani yang dilakukan. Dengan adanya pilihan usahatani dan adanya perbedaan struktur biaya dan penerimaan, apakah ada perbedaaan antara tingkat pendapatan usahatani rumput maupun usahatani jagung? (2) Pengambilan keputusan petani dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada. Faktor apa saja yang mempengaruhi petani dalam pengambilan keputusan untuk melakukan usahatani jagung dan usahatani rumput? Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis perbedaan tingkat pendapatan pada usahatani jagung dan usahatani rumput dan (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam pengambilan keputusan untuk melakukan usahatani jagung dan usahatani rumput. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan adanya perbedaan jenis usahatani di desa Tutur, dimana sebagian besar petani melakukan usahatani rumput dan sebagian kecil melakukan usahatani jagung serta merupakan salah satu wilayah yang turut serta dalam Primatani. Penelitian dilakukan di Desa Tutur, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Penentuan populasi menggunakan metode multistage sampling (yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan melalui tahap-tahap tertentu). Populasi merupakan petani yang tergabung dalam GAPOKTAN ‘Jaya Makmur’ di Desa Tutur Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Populasi dalam penelitian ini terdapat lima dusun yang masing-masing memiliki satu kelompok ternak dan satu kelompok tani. Dari lima dusun diambil dua kelompok petani, yaitu petani rumput dan petani jagung. Sebagai bentuk keterwakilan dusun, dipilih dusun yang memiliki lahan rumput dan lahan jagung yang cukup luas dan penanamannya hanya pada satu areal tanam saja, yaitu dusun Gunungsari dan Tuturwetan. Populasi petani yang menanam jagung adalah sejumlah 30 orang. Karena populasi tergolong kecil, maka semua diambil sebagai sampel. Sedangkan untuk petani jagung diambil sebanyak 22 % dari jumlah populasi sebanyak 136 petani sehingga jumlah petani rumput sebanyak 30 petani. Analisis yang igunakan untuk menghitung pendapatan adalah analisis pendapatan usahatani. Untuk menganalisis perbedaan tingkat pendapatan usahatani, maka digunakan uji beda rata-rata yang berupa uji t dua sampel independen. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam memilih usahatani digunakan analisis regresi model logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rumput lebih tinggi daripada pendapatan jagung. Dalam hal ini: a) Usahatani rumput per hektar dalam satu tahun memerlukan biaya sebesar Rp 5.596.805,42 dengan penerimaan sebesar Rp 18.923.125,00 dan pendapatan sebesar Rp 13.326.319,58. b) Usahatani jagung per hektar dalam satu tahun memerlukan biaya sebesar Rp 2.128.051,65 dengan penerimaan sebesar Rp 4.993.650.00 dan pendapatan sebesar Rp 2.865.598,35. Pada usahatani rumput, biaya terbesar adalah untuk tranportasi atau pengangkutan pupuk kandang dan bibit, sedangkan pada usahatani jagung, biaya terbesar adalah pada pembelian pupuk. Uji beda rata-rata dilakukan pada pendapatan usahatani. Berdasarkan uji beda rata-rata pendapatan usahatani rumput dan usahatani jagung adalah berbeda nyata. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa t-hitung sebesar 5,388 lebih besar dibandingkan t-tabel sebesar 2,002 atau dengan nilai probabilitas sebesar 0,004 < 0,05. Variabel yang dipertimbangkan model pengambilan keputusan petani untuk mananam komoditi rumput atau komoditi jagung adalah umur petani (X1), luas lahan (X2), pengalaman usahatani (X3), jumlah angkatan kerja keluarga (rumah tangga petani) (X4), tingkat pendidikan (X5), dan pendapatan (X6). Faktor-faktor yang berpengaruh pada pengambilan keputusan petani adalah luas lahan (X2), dan pendapatan (X6). Dari kedua variabel yang berpengaruh tersebut yang mempunyai pengaruh dominan adalah luas lahan karena memiliki nilai wald yang paling tinggi. Saran untuk penelitian ini adalah: (1) Penyuluhan pertanian perlu ditingkatkan agar pengetahuan petani tentang budidaya rumput bertambah mapun cara mengolah rumput. (2) Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam pemilihan komoditi dapat menggunakan pendekatan lain atau memasukkan faktor-faktor lain seperti resiko dan biaya oportunitas, penghasilan petani di luar usahatani dan frekuensi keikutsertaan petani dalam kegiatan GAPOKTAN perlu ditingkatkan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/134/050901843
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 14 Jul 2009 09:06
Last Modified: 11 Apr 2022 02:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128126
[thumbnail of 050901843.pdf]
Preview
Text
050901843.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item