Gama, Ananda Citra (2009) Respon Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Hijau Orok – Orok (Crotalaria juncea L.) Dan NPK Anorganik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman kacang hijau ( Vigna radiata L.) ialah salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting dan sudah lama di budidayakan di Indonesia. Kacang hijau berperan sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia. Menurut Hartono et al , (2005), produkstivitas kacang hijau sebesar 0,9 ton ha-1 ditingkat petani. Hasil tersebut sangatlah rendah, karena produktivitas kacang hijau di Indonesia khususnya di pulau Jawa berpotensi hasil 1.4-1.7 ton/ha. Salah satu penyebab rendahnya tingkat produktivitas komoditas pertanian, khususnya kacang hijau ialah kondisi lahan yang kurang subur dan bahan organik yang rendah (Hartono et al , 2005). Penggunaan pupuk hijau dapat menjadi salah satu alternatif yang baik untuk memperbaiki sifat tanah serta menambah kandungan unsur hara dalam tanah sehingga peningkatan produktivitas kacang hijau dapat dicapai. Orok – orok ( Crotalaria juncea L.) ialah tumbuhan leguminosae yang termasuk bangsa perdu dan semak yang berpotensi sebagai pupuk hijau. Tumbuhan tersebut dapat menghasilkan biomassa dengan cepat, mengandung unsur – unsur hara dan air yang dibutuhkan oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pupuk hijau Orok-orok ( C. juncea L.) dalam meningkatkan hasil dan mengurangi penggunaan NPK anorganik pada pertanaman kacang hijau. Hipotesis yang diajukan ialah ; 1) Pupuk hijau Orok-orok ( C. juncea L.) sampai dosis 20 ton ha-1 yang diikuti dengan dosis NPK anorganik 75 kg ha-1 dapat meningkatkan hasil pada pertanaman kacang hijau. 2) Penggunaan pupuk hijau Orok-orok ( C. juncea L.) dapat mengurangi penggunaan NPK anorganik pada pertanaman kacang hijau. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus hingga bulan November 2008 di kebun percobaan Jatikerto Universitas Brawijaya dengan ketinggian ± 303 m dpl, serta curah hujan ±100 mm/bln. Peralatan yang digunakan dalam penelitian meliputi cangkul, tugal, sabit, meteran, timbangan analitik, LAM (Leaf Area Meter), dan oven. Bahan yang digunakan ialah benih kacang hijau varietas Kenari, benih Crotalaria juncea L., pupuk anorganik yang terdiri dari pupuk Urea (46% N), SP-36 (36% P 2O5), KCL (60% K2O), dan Furadan 3G. Penelitian menggunakan Penelitian menggunakan percobaan faktorial dan dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama ialah dosis C. juncea L. (C) yang terdiri dari 3 level, yaitu; tanpa C. juncea L. (C1), C. juncea L. 10 t ha-1 (C2), dan C. juncea L. 20 t ha-1 (C3). Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK anorganik (Urea, SP-36, KCL) (A) yang terdiri dari 3 level, yaitu; NPK (Urea, SP-36, KCl) 75 kg ha-1 (A1), NPK (Urea, SP-36, KCl) 50 kg ha-1 (A2), dan NPK (Urea, SP-36, KCl) 25 kg ha-1 (A3).Pengamatan pada pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau dilakukan saat umur tanaman 21, 31, 41, dan 51 hari setelah tanam dan saat panen pada umur 65 hari setelah tanam. Pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun, luas daun (cm2), laju pertumbuhan tanaman (g m-2 hari-1), dan bobot kering total tanaman (g tanaman-1). Pengamatan hasil panen meliputi jumlah polong (cm), bobot biji per tanaman (g), bobot 100 biji (g), bobot hasil biji (ton ha-1), dan indeks panen. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf nyata 5%. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan, dilakukan uji perbandingan dengan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara dosis C. juncea L. dan dosis pupuk anorganik berpengaruh nyata pada komponen pertumbuhan dan hasil. Pada perlakuan dosis C. juncea L. 20 ton ha-1 dan dosis pupuk anorganik 75 kg ha-1 (standar), memberikan hasil yang tertinggi daripada perlakuan lain. Kesimpulan yang bisa didapat ialah ; 1) Dosis pupuk hijau C. juncea L. 20 ton ha-1 yang diikuti dengan dosis pupuk anorganik standar (75 kg ha-1) dapat meningkatkan hasil panen sebesar 48.9 % (2.29 ton ha-1) dibandingkan dengan menggunakan pupuk anorganik standar tanpa pupuk hijau C. juncea L. 2) Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dosis pupuk hijau C. juncea L. 10 dan 20 ton ha-1 belum dapat menurunkan dosis pupuk anorganik standar (75 kg ha-1). Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini ialah pupuk hijau C. juncea L. sebaiknya dapat diaplikasikan pada dosis 20 ton ha-1 serta dengan pupuk N,P,K anorganik pada dosis 75 kg ha-1 untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau yang optimal.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2009/123/050901664 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 19 Jun 2009 14:33 |
Last Modified: | 11 Apr 2022 02:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128115 |
Preview |
Text
050901664.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |