Pendugaan Heritabilitas Sifat Ketahanan Tanaman Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis L. Fruwirth) Terhadap Hama Aphid (Aphis craccivora Koch) dan CABMV (Cowpea Aphid Borne Mosaic Virus)

Kusuma Dewi, Linda (2009) Pendugaan Heritabilitas Sifat Ketahanan Tanaman Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis L. Fruwirth) Terhadap Hama Aphid (Aphis craccivora Koch) dan CABMV (Cowpea Aphid Borne Mosaic Virus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Berdasarkan Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura produktivitas kacang panjang masih dikategorikan rendah. Rendahnya produktivitas kacang panjang ini dihadapkan pada permasalahan hama dan penyakit. Hama penting yang banyak menyerang tanaman kacang panjang adalah hama aphid (Aphis craccivora Koch) Sedangkan penyakit yang banyak menyerang tanaman kacang panjang adalah CABMV. Hama aphid biasanya membentuk koloni pada daun, batang maupun polong kacang panjang dan menghisap cairan sel tanaman. Akibatnya tanaman yang diserang tumbuh tidak normal. Salah satu upaya mengatasi masalah tersebut adalah dengan perakitan varietas kacang panjang tahan hama aphid dan tahan CABMV. Oleh karena itu untuk meningkatkan nilai ekonomi dari varietas kacang panjang yang mempunyai sifat produksi tinggi tetapi tidak tahan terhadap serangan Aphis craccivora dan CABMV menjadi varietas kacang panjang yang mempunyai sifat produksi tinggi sekaligus tahan terhadap serangan Aphis craccivora dan CABMV dapat dilakukan dengan menyilangkan 2 tetua yang satu mempunyai sifat tahan terhadap Aphis cracci vora dan CABMV tetapi produksi rendah dan yang lainnya mempunyai sifat rentan terhadap Aphis craccivora tetapi produksinya tinggi. Selajutnya proporsi gen sifat ketahanan terhadap Aphis craccivora yang dapat diwariskan kepada keturunannya dari pasangan persilangan diatas dapat diketahui dengan menghitung nilai heritabilitas baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit. Dengan mengetahui nilai heritabilias baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit pasangan persilangan tersebut, dapat dijadikan pendukung untuk menentukan langkah selanjutnya dalam perkembangan program pemuliaan tanaman terhadap sifat ketahanan Aphis craccivora dan CABMV . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui heritabilitas sifat ketahanan terhadap hama aphid (Aphis craccivora Koch) dan CABMV pada kacang panjang (Vigna sesquipedalis (L) Fruwirth) populasi hasil persilangan antara galur kacang panjang tahan aphid dan galur tahan CABMV apakah memiliki nilai heritabilitas tinggi atau memiliki nilai heritabilitas rendah.. Hipotesa yang diajukan adalah diduga nilai heritabilitas sifat tahan CABMV dan sifat tahan hama aphid (Aphis craccivora Koch) pada pada kacang panjang (Vigna sesquipedalis (L) Fruwirth) populasi hasil persilangan antara galur kacang panjang tahan aphid dan galur tahan CABMV (UB 34039 X UB 705, UB 34042 X UB 733, UB 44141 X UB 1288, UB 34141 X UB 1244, dan UB 44275 X UB ) memiliki nilai heritabilitas tinggi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2007. Alat yang digunakan adalah cangkul, tugal, ajir, penggaris, dan timbangan analitik. Bahan yang digunakan adalah benih kacang panjang yang berasal dari 5 seri persilangan (antara tetua tahan aphid dan tetua tahan CABMV) dan akan digunakan 5 seri yang terbaik antara lain : Tetua tahan aphid UB 24035, UB 34039, UB 34042, UB 44141, UB 34141, UB 44275. Tetua toleran CABMV UB 1244, UB 705, UB 733, UB 1288, UB 1244, UB 1275, F1, F2, BC 1a, BC1b , untuk membuat isolat CABMV dilakukan isolasi CABMV dengan menggunakan daun kacang panjang yang dilarutkan dalam larutan penyangga pospat, kompos, insektisida, Urea dan pupuk NPK. Masing-masing populasi ditanam dalam petak yang berbeda. Tiap seri persilangan terdiri dari 13 baris, tiap baris terdiri dari 50 tanaman. Masing masing populasi dikelilingi border berupa varietas HS yang bersifat rentan terhadap aphid. Pengamatan pada penelitian ini dilakukan secara non destruktif meliputi: skala serangan Aphis craccivora , skala serangan CABMV, pembungaan dan panen. Skala serangan hama aphid dan serangan CABMV dilakukan dengan menggunakan skoring pada umur 2 mst sampai dengan 12 mst, Umur berbunga, jumlah polong segar per tanaman, jumlah biji per polong, panjang polong per tanaman dan bobot polong segar per tanaman. Analisis data dilakukan dengan menghitung heritabilitas dalam arti luas dan heritabilitas dalam arti sempit. Perhitungan nilai heritabilitas dalam arti luas dihitung dengan menggunakan metode pendugaan ragam lingkungan, sedangkan nilai heritabilitas dalam arti sempit dihitung dengan menggunakan metode silang balik. Kriteria nilai duga heritabilitas menurut Stansfield (1991) sebagai berikut: rendah : h2 < 0.2, sedang : 0,20 ≤ h2 ≤ 0,50, tinggi : h2 > 0,5. Nilai heritabilitas skala serangan aphid pada populasi hasil persilangan UB 34039 X UB 705, UB 34042 X UB 733 dan UB 44141 X UB 1288, tergolong tinggi sedangkan pada UB 34141 X UB 1244, dan UB 44275 X UB 1275 tergolong rendah sampai tinggi, seleksi terhadap sifat ketahanan dapat dilakukan dengan metode seleksi back cross. Nilai heritabilitas skala serangan CABMV pada populasi hasil persilangan UB 34039 X UB 705, UB 34042 X UB 733, UB 44141 X UB 1288, UB 34141 X UB 1244, dan UB 44275 X UB 1275 tergolong rendah sampai tinggi. Pada persilangan UB 34039 X UB 705, UB 34042 X UB 733, UB 44141 X UB 1288, UB 34141 X UB 1244, dan UB 44275 X UB 1275 fase vegetatif mempunyai nilai heritabilitas rendah dan fase generatif mempunyai nilai heritabilitas tinggi. Nilai Heritabilitas pada karakter umur berbunga dan komponen hasil pada populasi hasil persilangan UB 34039 X UB 705, UB 34042 X UB 733, UB 44141 X UB 1288, UB 34141 X UB 1244, dan UB 44275 X UB 1275 menunjukkan bahwa nilai Heritabilitas dalam arti sempit karakter tersebut mendekati nilai dari Heritabilitas dalam arti luasnya. Karakter jumlah polong per tanaman, bobot polong segar per tanaman dan umur berbunga tidak menunjukkan adanya perbedaan nilai Heritabilitas dalam arti luas dan dalam arti sempit. Nilai Heritabilitas arti luas dan nilai Heritabilitas dalam arti sempit tergolong tinggi. Dari kelima seri persilangan dapat diketahui bahwa sifat ketahanan yang terbaik terdapat pada populasi persilangan UB 34039 X UB 705, UB 34042 X UB 733 dan UB 44141 X UB 1288.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2009/104/050901490
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 05 Jun 2009 10:29
Last Modified: 08 Apr 2022 07:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128095
[thumbnail of 050901590.pdf]
Preview
Text
050901590.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item