Rivo Setiawan, Dhony (2008) Respon tanaman bayam terhadap pemberian nitrogen darah kambing pada Inseptisol (Kepanjen) Ddn Entisol (Wajak) Kab. Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Darah merupakan limbah dari rumah pemotongan hewan yang jarang sekali dimanfaatkan, selain baunya meresahkan masyarakat sekitar jika dimakan berpotensi sebagai sarang penyakit. Solusi yang tepat adalah dengan menjadikan darah sebagai pupuk, karena darah sebagai bahan organik yang menurut Handayanto et al. (2004) dapat memberikan kontribusi pada kesehatan tanah, membuat unsur hara tersedia untuk diserap tanaman. Berdasarkan analisa dari laboratorium kimia Jurusan Tanah, Universitas Brawijaya, Malang diketahui jika darah yang dibentuk tepung darah memiliki kandungan nitrogen yang tinggi yakni 4,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian darah kambing terhadap unsur N pada tanah dan untuk mengetahui pengaruh pemberian darah kambing terhadap pertumbuhan tanaman. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Tanaman indikator yang dipakai adalah bayam cabut. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 15 polibag. Penelitian dengan media 2 jenis tanah (yaitu Inseptisol dan Entisol). Perlakuan dalam penelitian ini menggunakan tepung darah berbagai dosis dengan susunan antara lain: tanpa pemberian tepung darah kambing(D0); pemberian tepung darah kambing setara 1835 kg/ha(D1), pemberian tepung darah kambing setara 2835 kg/ha(D2); pemberian tepung darahkambing setara 3835 kg/ha(D3); pemberian tepung darah kambing setara 4835 kg/ha(D4). Parameter yang diamati meliputi: pengukuran pH, N total, NH4 +, NO3 - pada tanah; pengukuran tinggi tanaman, jumlah daun, serapan N, berat Kering. Analisa data menggunakan ANOVA (Uji F taraf 5 dan 1%), Uji Duncan, Korelasi, dan Grafik. Hasil penelitian antara lain: 1. Pemberian Darah kambing (Tepung Darah) dapat meningkatkan nitrogen pada media Inseptisol maupun Entisol. 2. Pemberian Darah Kambing (Tepung Darah) dapat meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Bayam (Serapan N, Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Berat Kering) pada Inseptisol maupun Entisol 3. Pemberian Dosis yang paling efektif dan efisien untuk pertumbuhan bayam pada media Inseptisol maupun Entisol adalah dosis ke 3 (setara 3835 kg/ha).
English Abstract
Blood are waste from Slaughterhouses which rarely used, besides the smell causes uneasiness of community and also if eaten that potentially likes diseases-nest. The alternative Solution are with used it become fertilizer. According to Handayanto et al. (2004) blood contain organic matter which could give contribute to soil healthy, make available of nutrient element for plant absorbtion. Based on result analysis from chemical laboratory of soil departement of Brawijaya University, blood meal has highly Nitrogen content in the amount of 4,4 %. Research has been purposed to know the effect of goat blood distribution to N nutrient in the soil and the effect to amaranth planth growth. Location research at green house, Agriculture Faculty, Brawijaya University, Malang. Plant indicator is amaranth. Using completed randomized design as method with 5 treatment and 3 repetition so that all 15 polybag. This research used 2 kind of soil (Inceptisol and Entisol). It Treatment used blood meal with variation dose and the formation such as: without of giving of a goat blood meal(D0); giving of a goat blood meal be equal 1835 kg/ha(D1); giving of a goat blood meal be equal 2835 kg/ha(D2); giving of a goat blood meal be equal 3835 kg/ha(D3); giving of a goat blood meal be equal 4835 kg/ha(D4). The parameter which be observed consist of pH, N total, NH4 +, NO3 - at soil; plant height measurement, leave amount, dry weight, N absorbtion. Data analysis used ANOVA (F test with 5 and 1 % level), duncan test, correlate, chart. Result of research indicates as follows : 1. The Giving of goat blood (blood meal)could increased of nitrogen at Inceptisol and Entisol medium. 2. The Giving of goat blood (blood meal) could increased of Amaranth Planth Growth (N Absortion, plant height, leave amount, dry weight) at Inceptisol and Entisol medium. 3. The most effectively and efficient dose for amaranth growth at Inceptisol and Entisol medium was number 3 (be equal 3835 kg/ha).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/87/0050801048 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 07 Apr 2008 11:07 |
Last Modified: | 08 Apr 2022 03:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128077 |
Preview |
Text
050801048.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |