Stevani, Lelly (2008) Pertunasan dua varietas kentang (Solanum tuberosum L.) pada lima ukuran umbi bibit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kentang (Solanum tuberosum L.) saat ini merupakan tanaman pangan utama keempat di dunia, setelah gandum, jagung dan padi. Pada sebagian besar produksi dunia, petani menggunakan umbi dari pertanaman sebelumnya sebagai bibit. Bibit memegang peran utama dalam produktivitas kentang, disamping faktor lingkungan yang ideal. Pemilihan varietas sangat penting untuk menghasilkan produk kentang yang sesuai dengan keinginan petani dan konsumen. Varietas yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda dalam hal kematangan, penampakan, produktivitas, kualitas dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Ukuran umbi merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam usaha pembibitan kentang. Umbi bibit berukuran lebih besar mempunyai cadangan makanan lebih banyak daripada umbi bibit yang berukuran lebih kecil. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan ukuran umbi bibit yang dapat bertunas lebih cepat dan mempunyai pertumbuhan tunas yang lebih baik pada dua varietas kentang. Hipotesis yang diajukan: (1) Terjadi interaksi antara perlakuan varietas dan ukuran umbi bibit kentang. (2) Varietas yang berbeda memberikan kecepatan pertunasan dan pertumbuhan tunas yang berbeda. (3) Ukuran umbi bibit yang berbeda memberikan kecepatan dan pertumbuhan tunas yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di ruang penyimpanan kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, yang terletak di Cangar, kecamatan Bumiaji, Batu, dengan ketinggian 1650 m dpl, suhu rata-rata harian 18oC dan kelembaban rata-rata harian 90%, pada bulan September-Desember 2006. Alat yang digunakan yaitu: peti kayu, bak plastik, screen, timbangan, ember, gelas ukur, alat tulis, penggaris. Bahan yang digunakan yaitu: umbi bibit kentang (G1) varietas Granola dan Atlantic yang berumur 6 minggu setelah panen, insektisida MIP CINTA 50%, giberelin dan air. Penelitian ini dilakukan dengan mengggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah varietas tanaman kentang, yaitu: V1 = Granola, V2 = Atlantic. Faktor kedua adalah ukuran umbi bibit (U) yang terdiri dari lima taraf: U1 = (10-< 30) g, U2 = (30-< 60) g, U3 = (60-< 90) g, U4 = (90 -<120) g, U5= >120 g. Parameter pengamatan yang diamati antara lain: Saat muncul tunas, persentase pertunasan, jumlah tunas, kecepatan pertumbuhan tunas dan panjang tunas. Data yang diperoleh diuji menggunakan analisis ragam pada taraf 5% dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Interaksi terjadi pada parameter saat muncul tunas, jumlah tunas pada 20 – 60 HSP, panjang tunas pada 20 HSP dan kecepatan tumbuh tunas pada 10 – 20 HSP. Pada ukuran bibit yang sama, saat muncul tunas kentang varietas granola lebih lama dibandingkan atlantic. (2) Varietas atlantic menunjukan pertumbuhan tunas yang lebih baik, tetapi jumlahtunas atlantic lebih sedikit dibanding granola. (3) Ukuran umbi bibit > 60 g menunjukan pertumbuhan tunas yang lebih baik dibanding ukuran bibit < 60 g.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/80/050801001 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 31 Mar 2008 09:54 |
Last Modified: | 08 Apr 2022 03:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128071 |
Preview |
Text
050801001.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |