Respon cacing penggali tanah Pontoscolex corethrurus terhadap berbagai kualitas seresah

Setyaningsih, Herwien (2008) Respon cacing penggali tanah Pontoscolex corethrurus terhadap berbagai kualitas seresah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Alih guna lahan hutan menjadi sistem pertanian menyebabkan perubahan masukkan seresah (kualitas dan kuantitas) mengakibatkan rendahnya diversitas, kerapatan populasi dan biomassa cacing tanah. Seresah dengan nisbah C/N <20, atau nisbah (lignin(L)+polifenol(P))/N <10, merupakan seresah berkualitas tinggi dan cepat terdekomposisi. Pada umumnya cacing tanah lebih menyukai seresah berkualitas tinggi. Telah banyak dilaporkan bahwa gangguan antropogenik pada hutan alami menyebabkan cacing eksotik (endogeik) spesies Pontoscolex corethrurus menjadi spesies dominan pada sistem pertanian. Perbaikan lingkungan tanah melalui pengelolaan kualitas makanan yang sesuai bagi Pontoscolex corethrurus , bagaimanapun juga dapat meningkatkan layanan lingkungan yang disediakan oleh sistem agroforestri. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari respon Pontoscolex corethrurus terhadap berbagai seresah dengan kandungan lignin dan polifenol yang berbeda-beda. Percobaan vermikultur dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2007. contoh tanah (Andisol) diambil pada kedalaman 0-20 cm dari lahan agroforestri milik petani di Ngantang (Malang). Enam jenis seresah yang digunakan adalah pangkasan kopi dengan nisbah (L+P)/N terendah yaitu 7.5, gliricidia dengan (L+P)/N 12, alpukad (L+P)/N 31, kopi+ gliricidia (L+P)/N 12, kopi+ gliricidia +alpukad (L+P)/N 64. Tanah tanpa pemberian seresah digunakan sebagai kontrol. Seresah (<2mm) yang diaplikasikan setara dengan masukkan seresah per tahun pada sistem agroforestri yaitu 11 Mg ha-1. Pot percobaan diletakkan secara acak di laboratorium dengan suhu ruangan 260C. Setiap perlakuan diulang sabanyak empat kali. Pengukuran dilakukan dengan membongkar setiap pot, kemudian diukur biomassa cacing tanah, diameter, panjang, jumlah kokon, produksi kascing dan mortalitas. Pengamatan dilakukan dengan membongkar setiap pot pada hari ke 20, 40, 60, 80 dan 100 percobaan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan seresah memberikan hasil yang signifikan (p<0.05) pada semua parameter pertumbuhan cacing tanah, kecuali pada penambahan gliricidia menyebabkan tingkat mortalitas yang tinggi sejak hari ke 20 percobaan. Penambahan seresah alpukad dengan kualitas rendah menyebabkan hasil tertinggi yaitu biomassa (0.79 g/ekor), diameter (2.42 mm/ekor), dan panjang (6.13cm/ekor). Campuran seresah kopi dengan gliricidia meningkatkan mortalitas cacing tanah (5.5% menjadi 42.5%) dan menurunkan produksi kokon (2 buah menjadi 0 buah) dibandingkan penambahan seresah kopi saja. Tetapi penambahan campuran seresah alpukad+kopi+ gliricidia menyebabkan cacing mampu bertahan hidup sampai hari ke 80. Seresah gliricidia menghasilkan substansi kimia yang berbahaya bagi cacing tanah. Sayangnya tidak ada keterangan yang jelas bagaimana mekanisme dan tingkat konsentrasi racun yang dapat dijelaskan dari penelitian ini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui mekanisme dan tingkat racun dari seresah gliricidia.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/7/050800153
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 31 Jan 2008 09:36
Last Modified: 08 Apr 2022 02:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128059
[thumbnail of 050800153.pdf]
Preview
Text
050800153.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item