Perkembangan dan Pertumbuhan Tribolium castaneum Herbst (Coleoptera: Tenebrionidae) Pada Beras Organik Tumbuk dan Giling

Wijayanto, HariWahyu (2008) Perkembangan dan Pertumbuhan Tribolium castaneum Herbst (Coleoptera: Tenebrionidae) Pada Beras Organik Tumbuk dan Giling. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tribolium castaneum Herbst termasuk dalam daftar 13 spesies hama pasca panen utama. Pemasukan T.castaneum dalam hama utama didasarkan pada biologi dari serangga ini yang sepanjang hidupnya mampu bertelur sebanyak 400-450 butir, dengan siklus hidupnya yang relatif pendek yaitu antara 35-40 hari. Dalam hidupnya hama ini membutuhkan asupan nutrisi, salah satu nutrisi penting dalam hidup serangga ini adalah vitamin B komplek (Kartasaputra, 1981). Untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhannya hama gudang akan mengifestasi bahan yang banyak mengadung vitamin, protein dan mineral yang cukup. Beras dengan lapisan kulit ari yang masih tertinggal atau beras pecah kulit akan lebih mudah terserang hama gudang dibandingkan dengan beras giling yang rendah kadar vitamin, mineral, dan proteinnya, sehingga T.castaneum akan lebih memilih beras pecah kulit dengan butir patah dibandingkan dengan beras giling butir utuh (Anonymous, 2008). Tujuan penelitian yang telah dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh pemrosesan yang berbeda dan bentuk butir yang berbeda pada pertumbuhan dan perkembangan T.castaneum . Penelitian dilakukan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan setiap perlakuan diulang 5 kali. Perlakuan dalam percobaan ini adalah penggunaan pakan berupa beras organik giling dengan butir utuh dan butir patah, serta beras organik tumbuk dengan butir utuh dan butir patah. Masing- masing perlakuan diinfestasi dengan 1 pasang imago T.castaneum . Hasil penelitian menunjukkan pada fase pertumbuhan pada jumlah populasi telur dan larva terdapat beda nyata antar perlakuan dimana pada perlakuan beras organik tumbuk butir patah terdapat jumlah telur terbanyak dan pada perlakuan beras organik giling untuh yang paling sedikit jumlah telurnya. Sedangkan pada jumlah larva dan imago tidak terdapat beda nyata antar perlakuan. Pada fase perkembangan hasil pengamatan menunjukan bahwa terdapat beda nyata umur telur. Umur telur pada perlakuan beras organik giling patah yang paling cepat sedangkan yang paling lama terdapat pada perlakuan beras organic giling butir utuh. Sedangkan untuk perkembangan umur larva dan pupa tidak terdapat beda nyata antar perlakuan dalam percobaan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/415/050901551
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 08 Jun 2009 09:12
Last Modified: 21 Oct 2021 08:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128034
[thumbnail of 050901551.pdf]
Preview
Text
050901551.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item