SyafrilYudhiPratama (2008) Analisis Pendapatan Usahatani dan Produktivitas Tenaga Kerja Pada Dua Pola Tanam di Lahan Kering : studi kasus di Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Usahatani tanaman pangan sebagai alternatif untuk investasi dikehidupan mendatang dengan cara mengoptimalkan penggunaan input produksi dengan tujuan mendapatkan output atau hasil yang maksimal. Dalam suatu kegiatan usahatani dapat dipastikan mempunyai tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan atau pengorbanan yang lebih sedikit, dengan kata lain usahatani bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Pada usahatani tanaman pangan, untuk meningkatkan pendapatan diperlukan teknologi yang selain dapat meningkatkan produktivitas tanaman, juga tidak memerlukan biaya tinggi dan mudah dalam penerapannya. Salah satu alternatif teknologi untuk pengoptimalan lahan pertanian adalah melalui penerapan pola tanam. Para petani mengusahakan pola tanam sejak dahulu dengan tujuan memanfaatkan lahan jangan sampai ada lahan yang terbuang dan mengawetkan kesuburan tanah yang nantinya mempengaruhi pertumbuhan tanaman itu sendiri. Dan hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan. Pola tanam yang dominan diusahakan di daerah penelitian yakni Pola tanam pertama adalah cabai merah bersisipan kacang tanah pada musim tanam pertama, dan monokultur jagung dan pola tanam kedua yakni monokultur Jagung musim tanam pertama, monokultur jagung musim tanam kedua, dan monokultur Kacang tanah musim tanam ketiga. Apabila dilihat dari segi sosial kedua pola tanam ini sangat diterima masyarakat karena dominant diusahakan dan dari segi ekonomis untuk pola tanam kedua cenderung mengarah kedalam pemenuhan kebutuhan hidup petani saja dan pola tanam pertama mengarah ke dalam komersialitas atau dengan kata lain mengarah kedalam aspek komoditas perdagangan secara komersial. Perumusan masalah dari penelitian ini adalah: (1) Bagaimana perbandingan tingkat pendapatan dan efisiensi usahatani yang diperoleh dari dua model pola tanam sehingga diketahui pola tanam mana yang paling baik dan menguntungkan untuk diterapkan di daerah penelitian.(2) Penerapan dua pola tanam juga akan menimbulkan perbedaan pola tanam mana yang banyak menggunakan tenaga kerja sehingga dapat diketahui produktivitasnya. Penelitian ini bertujuan : (1) Menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan dan efisiensi usahatani pada dua pola tanam. Pola tanam pertama (Cabai bersisipan kacang tanah- jagung) dan Pola Tanam kedua (Jagung Jagung Kacang tanah). (2) Menganalisis produktivitas tenaga kerja dalam usahatani kedua pola tanam. Pola tanam pertama (Cabai bersisipan kacang tanah - jagung) dan Pola Tanam kedua (Jagung Jagung Kacang tanah). Penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive). Adapun lokasi penelitian yaitu di Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pengambilan sample menggunakan simple random sampling (simpel acak sederhana), dengan jumlah sample untuk petani pola tanam I adalah 20 petani pemilik lahan dan petani pola tanam II adalah 20 petani pemilik lahan. Pengumpulan data dalam penelitian ini, terdiri dari data primer yang diperoleh dengan wawancara dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Metode analisis data yang digunakan adalah: (1) Analisis Biaya (2) Analisis Penerimaan (3) Analisis Pendapatan dan efisiensi usahatani (4) Analisis Produktivitas Tenaga Kerja dan (5) Uji Hipotesis. Hasil penelitian antara lain : Rata rata biaya total pada usahatani pola tanam pertama yakni cabai bersisipan kacang tanah jagung sebesar Rp.17.675.786,00. Nilai ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan total biaya yang dihabiskan dalam usahatani pola tanam kedua yakni monokultur jagung jagung kacang tanah yang sebesar Rp 16.020.216,00. Sedangkan untuk rata-rata penerimaan usahatani pola tanam pertama Rp. 27.725.833,33 nilai ini lebih besar dari pada rata-rata penerimaan usahatani pola tanam kedua yang hanya sebesar Rp. 23.403.333,33. Untuk rata rata pendapatan per hektar usahatani Pola tanam pertama adalah dengan rata rata total pendapatan sebesar Rp .10.068.046,67 dan pola tanam kedua sebesar Rp. 7.705.783,83. Sedangkan untuk efisiensi usahatani pola tanam pertama didapat 1,58 lebih besar daripada pola tanam kedua yakni 1,48. Dari hasil uji t dengan selang kepercayaan 95% diketahui bahwa rata-rata pendapatan usahatani pola tanam pertama berbeda nyata dibandingkan dengan usahatani pola tanam kedua. Sedangkan, dari segi ketenagakerjaan usahatani pada pola tanam pertama cabai bersisipan kacang tanah jagung lebih banyak menyerap tenaga kerja sebanyak 404,05 HKSP sedangkan pola tanam kedua yakni jagung jagung kacang tanah sebesar 391,76 HKSP. Adanya perbedaan penggunaan tenaga kerja dikarenakan adanya perbedaan proporsi penggunaan faktor produksi dalam kegiatan usahataninya. Produktivitas tenaga kerja pada usahatani pola tanam pertama sebesar Rp. 68.645,00/HKSP lebih besar dibandingkan usahatani pada pola tanam kedua yakni sebesar Rp. 60.674,29/HKSP berarti pada pola tanam pertama penggunaan tenaga kerja lebih optimal daripada pola tanam kedua. Dari hasil uji t dengan selang kepercayaan 95% diketahui bahwa produktivitas tenaga kerja pada usahatani kedua pola tanam berbeda nyata dalam artian produktivitas pola tanam pertama lebih besar daripada pola tanam kedua, dan perbedaan keduanya nyata.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/405/050900174 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 10 Feb 2009 11:42 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 08:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128025 |
Preview |
Text
050900174.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |