AlifDianWahyuni (2008) Persepsi konsumen terhadap apel lokal dan apel impor : studi kasus pada Perumahan Griya Shanta Kel.Mojolangu, Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Buah merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memegang peranan penting dalam menunjang kesehatan dan kebugaran tubuh. Sebab, dalam buahbuahan terkandung berbagai macam vitamin, mineral, serat pangan, dan komponen antioksidan. Dengan mengkonsumsi sebutir apel sehari tidak hanya menjadi sehat, tetapi juga cantik, dengan kulit yang halus serta tubuh langsing. Khasiat tersebut didasarkan pada tingginya kadar zat gizi yang terdapat dalam sebutir apel, terutama vitamin dan mineral. Melihat dari banyaknya manfaat dari sebutir apel bagi tubuh manusia, maka semakin banyak masyarakat yang menyadari dan mulai mengkonsumsi apel. Dengan demikian permintaan terhadap apel semakin meningkat dan demi memenuhi permintaan tersebut apel yang ada dipasaran selain apel lokal juga terdapat apel impor. Semakin banyak informasi mengenai apel, maka konsumen memiliki tambahan pengetahuan untuk menentukan apel yang akan dikonsumsi. Dengan perbedaan informasi yang diperoleh maka persepsi seseorang juga akan berbeda. Pada penelitian ini permasalahan yang muncul adalah: 1). Bagaimanakah karakteristik demografi konsumen apel lokal dan apel impor, 2). Atribut apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam mengkonsumsi apel tersebut, dan 3). Bagaimana persepsi konsumen terhadap apel lokal dan apel impor. Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah: 1). Mengidentifikasi karakteristik demografi konsumen apel lokal dan apel impor, 2). Menganalisis atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam mengkonsumsi buah apel lokal maupun apel impor, dan 3). Menganalisis persepsi konsumen terhadap apel lokal dan apel impor Penentuan lokasi penelitian ini dilakukansecara sengaja (purposive) yaitu di Perumahan Griya Shanta. Hal ini dikarenakan konsumen yang ada disana merupakan masyarakat pendatang yang telah memiliki pekerjaan tetap dan pendapatan yang layak, sehingga cenderung mengkonsumsi buah pada kehidupan sehari-harinya untuk memenuhi kebutuhan sekundernya yaitu kesehatan dan pola hidup sehat. Metode penentuan sampel dilakukan dengan metode probability sampling yang bersifat simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 86 orang (rumah tangga). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis faktor dan perceived quality. Dari hasil penelitian diperoleh hasil dari anaisis deskriptif terhadap karakteristik demografi adalah mayoritas responden yang paling banyak mengkonsumsi apel lokal adalah perempuan berusia 21-30 tahun, berkedudukan sebagai ibu dalam rumah tangga. Tingkat pendidikan mayoritas pengkonsumsiadalah sarjana dengan jenis pekerjaan sebagai Pegawai Negeri atau Pegawai Swasta yang pendapatannya antara Rp 1.500.001– 3.000.000 serta memiliki jumlah anggota keluarga 3 orang. Jenis apel yang paling banyak dikonsumsi adalah apel Manalagi. Dengan kebutuhan konsumsi sebulan adalah setiap hari, sehingga responden membeli 1,1-2 kg dengan frekuensi pembelian 2-3 kali. Pengeluaran untuk konsumsi ini antara Rp 50.001 – 75.000 dan responden paling sering membeli apel di toko buah. Sedangkan responden apel impor adalah perempuan dengan rentang usia antara 41-50 tahun berkedudukan sebagai ibu dalam rumah tangga. Tingkat pendidikan mayoritas pengkonsumsi adalah sarjana dengan jenis pekerjaan sebagai Pegawai Negeri atau Pegawai Swasta yang pendapatannya Rp ≤ 4.500.001 serta memiliki jumlah anggota keluarga 4 orang. Jenis apel impor yang paling sering dikonsumsi adalah apel Fuji Dengan kebutuhan konsumsi sebulan adalah 2 kali seminggu, sehingga responden membeli 1,1-2 kg dengan frekuensi pembelian 2-3 kali. Pengeluaran untuk konsumsi ini antara Rp 25.001 – 50.000. dan responden paling sering membeli apel di toko buah. Analisis Faktor menunjukkan hasil atribut yang dipertimbangkan responden dalam mengkonsumsi apel lokal maupun apel impor yaitu dalam Faktor 1 terdapat atribut kesegaran, ketersediaan, manfaat dan bebas pestisida; Faktor 2 yaitu jenis, warna dan rasa; Faktor 3 adalah label, kerenyahan dan harga. Sedangkan dari hasil perceived quality menunjukkan hasil bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas apel impor lebih baik daripada apel lokal yaitu dengan urutan dari yang paling baik kualitasnya hingga yang paling rendah sebagai berikut apel Merah USA, kedua adalah apel Manalagi, ketiga adalah apel Fuji, keempat adalah apel Rome Beauty, dan kelima adalah apel Wanglin serta yang terakhir adalah apel Anna.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa responden cenderung mempertimbangkan atribut pada buah apel baik lokal maupun impor. Sedangkan perceived quality menunjukkan persepsi responden terhadap kualitas pada apel impor lebih baik daripada apel lokal.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/40/050800586 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 27 Mar 2008 10:41 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 08:24 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128021 |
Preview |
Text
050800586.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |